Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
Anggota Komisi I DPR RI Christina Aryani mengimbau masyarakat untuk melakukan cek kebenaran terhadap segala jenis informasi, seperti situs web dan akun media sosial, yang mereka terima dari orang lain demi mencegah jeratan kejahatan siber.
"Kita harus selalu mau melakukan cek kebenaran. Pengecekan itu tidak sulit, apalagi sekarang saat kita mengakses informasi itu, dia ada di mana-mana. Cari tahu lebih detail apakah informasi yang kita dapatkan, seperti menang hadiah itu memang ada programnya. Itu harus kita pastikan dahulu sebelum memberikan informasi," ujar Christina.
Ia mengemukakan hal tersebut saat menjadi narasumber dalam webinar Merajut Nusantara bertajuk "Menghindari Kejahatan Siber dalam Transaksi Digital", sebagaimana dipantau di Jakarta, Sabtu (16/4)
Di samping itu, Christina pun mengimbau masyarakat untuk tidak memberikan informasi penting, seperti data kartu ATM, buku rekening, ataupun dompet digital kepada orang lain tanpa tujuan yang jelas.
Baca juga: DPR Apresiasi Kabareskrim Hentikan Kasus Korban Begal Jadi Tersangka
"Masyarakat juga jangan menjadikan tanggal lahir sebagai password kartu ATM dan kartu kredit karena itu menjadi hal pertama yang dicoba digunakan jika ada seseorang yang berniat jahat (membobol kartu ATM dan kartu kredit). Apalagi, informasi tanggal lahir itu tertera di KTP yang umum untuk keperluan administratif," kata dia.
Christina juga mengimbau masyarakat untuk senantiasa mewaspadai nomor telepon tidak dikenal yang menghubunginya.
Ia mengatakan bahwa masyarakat tidak perlu ragu untuk menyatakan tidak tertarik pada hal yang sedang ditawarkan oleh pihak yang menghubunginya.
"Jangan ragu dianggap tidak sopan. Kalau kita memang tidak tertarik pada suatu promo dari orang tidak dikenal yang menghubungi kita, bilang saja tidak. Toh, itu justru membantu mereka apabila memang berasal dari lembaga resmi. Saat kita mengatakan 'tidak tertarik' sejak awal, mereka jadi punya lebih banyak waktu untuk menghubungi calon-calon potensial lainnya," kata Christina.
Yang terakhir, anggota Komisi I DPR ini pun meminta kepada masyarakat untuk tidak mengunduh atau memasang aplikasi secara sembarang di gawai milik pribadi.
Menurut dia, masyarakat perlu mengecek ulasan dari pengguna lain terlebih dahulu untuk mengetahui aplikasi tersebut terpercaya. (Ant/OL-09)
BADAN Reserse Kriminal Polri mencatat terdapat 4.250 kasus kejahatan siber selama pandemi covid-19 tahun ini
Anggota Komisi I DPR RI, Sukamta mempertanyakan nasib data pribadi sejak PDNS 2 Surabaya terkena serangan siber.
Negara paling berdampak pada kebocoran data adalah Australia dan India.
Tiga pejabat intelijen militer Korea Utara (Korut) terkait kampanye serangan siber untuk mencuri US$1,3 miliar dalam mata uang kripto dan tradisional dari bank serta target lainnya.
Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB) tidak langsung menanggapi permintaan untuk mengomentari tuduhan tersebut.
Outlet media memutuskan untuk tidak melansir rincian tersebut dan mengalihkan email itu kepada pihak kepolisian.
Polisi yang sudah melakukan penyelidikan akhirnya bisa menangkap para pelaku saat hendak melakukan aksinya di Subang
MESIN anjungan tunai mandiri sangat diakrabi G, 42, dan tiga anak buahnya, yakni AF, 32, W, dan D.
Kabid Humas Polda Metro Jaya (PMJ), Kombes Pol Argo Yuwono, mengatakan kelompok pembobol ATM itu beraksi dengan mematikan aliran listrik.
Terungkapnya kasus pencurian dengan modus ganjal ATM ini bermula saat korban ER melaporkan telah menjadi korban modus ganjal ATM ini kepada petugas.
Oknum Satpol PP disebut penasaran karena saat mengambil uang, saldo rekening tidak berubah satu rupiah pun. Karena itu, pengambilan dilakukan berulang lantaran rasa penasaran
"Mengenai substansi persoalannya yang menjelaskan adalah bank, OJK, dan Polisi. Karena ini adalah tindakan pribadi bukan dalam kaitan pekerjaan sebagai aparat Pemprov DKI," kata Anies
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved