Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
GURU Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Azyumardi Azra menilai bahwa Kurikulum Merdeka sebagai kurikulum baru tidak mendukung upaya pemulihan pembelajaran yang terdampak pandemi covid-19.
Learning loss yang terjadi cukup parah seharusnya menjadi fokus akselerasi pendidikan dengan meningkatkan dukungan fasilitas.
"Kurikulum Merdeka ini tidak bisa mengakselerasi learning loss, karena kurikulum yang dipakai itu tetap berdasarkan materi yang berat, mata pelajarannya banyak sekali," ujarnya dalam RDP bersama Panja Komisi X DPR RI, Senin (28/3).
Menurutnya, kualitas pendidikan Indonesia sudah tertinggal lantarang kurangnya dukungan fasilitas. Ditambah pandemi, masalah pendidikan kian berat sebab PJJ yang diterapkan tidak efektif.
Baca juga: USU Raih Dua Gelar PRI Awards 2022
Hadirnya Kurikulum Merdeka justru memberi masalah baru. Sebagaimana kurikulum baru tentu saja penyesuaian yang membutuhkan waktu cukup lama. Sementara situasi saat ini sangat tidak tepat untuk memberikan ruang yang cukup bagi penyesuaian kurikulum.
"Ini perlu penyesuaian yang kalau tidak diatasi justru memperlambat pemulihan pendidikan. Misalnya adanya disrupsi kontinuitas substantif. Jadi secara substantif mapel itu bisa terjadi disrupsi gangguan diskontunuitas. Kemudian ada perubahan tekanan, emapsis tekanan berubah penerapan yang membutuhkan penyesuaian," jelasnya.
"Saya gak tahu apakah ini diperhitungkan dengan Kurikulum Merdeka itu, perubahan-perubahan seperti ini," lanjutnya.
Kemudian kurikulum baru juga mengakibatkan penyesuaian/ perubahan institusional. Bisa terjadi penambahan atau pengahapusan jurusan atau prodi. Misalnya dihilangkan atau dihapusnya jurusan IPA, IPS di SMA akan berdampak pada jurusan di Perguruan Tinggi.
"Nah ini kembali lagi apa yang beredar di masyarakat kita ganti menteri ganti kurikulum. Mungkin sekarang ada 4 kurikulum yang sedang dijalanka, kurikulum KTSP itu mungkin masih ada, sebagian K13. Kemudian sekarang ada Kurikulum Darurat dan Kurikulum Merdeka," imbuhnya.
Prof. Azyumardi menekankan pada sinkronisasi kurikulum. Seharusnya kurikulum yang sudah ada disempurnakan bukan memperkenalkan kurikulum baru yang mengandung berbagai implikasi, berbagai dampak.
"Sayangnya didalam penerapan kurikulum baru ini tidak ada asesmen evaluasi tentang kekuatan dan kelemahan kurikulum yang sebelumnya itu. Tidak ada, saya belum menemukan, belum ada saya temukan literatur yang akurat mengenai ini," kata dia.
Guru Besar Universitas Langlangbuana, Prof. Mulyasa menyampaikan bahwa perubahan merupakan keniscayaan.
"Termasuk di dalam pendidikan dan kurikulum bahwa kurikulum harus selalu berubah disesuaikan dengan keadaan dan kebutuhan," ungkapnya.
Namun, setiap perubahan kurikulum harus melibatkan berbagai ahli dalam berbagai bidang. Minimal ada ahli kurikulum, ada ahli teknologi pendidikan, kemudian ada ahli bahasa, ahli bidang studi dan lainnya agar kurikulum menjadi produk yang profesional.
Setiap perubahan kurikulum juga harus ada pembagian tugas yang jelas secara proporsional dan profesional. "Artinya jangan sampai satu orang mengerjakan banyak hal sehingga tidak menunjukan hasil yang tidak bisa dipertanggungjawabkan," teranganya.
Anggota Komisi X DPR RI Dewi Coryati mengampresiasi masukan terkait kurikulum beru tersebut.
"Ini akan menjadi catatan bagi kita semua untuk mengkritisi demi pendidikan yang lebih baik lagi di masa yang akan datang sehingga bonus demografi di tahun 2045 benar-benar menjadi bonus bukan disaster demografi," tutupnya. (Van/OL-09)
Program MSIB merupakan bagian dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk melakukan magang,
Secara teknis ini detailnya kita sedang pengembangan, tapi sudah pasti ini akan dilaksanakan melalui komputer.
Tujuan: 1. Pendekatan yang dilakukan agar siswa dan mahasiswa dapat memilih pelajaran yang diminati. 2. Tindak lanjut untuk perbaikan Kurikulum 2013.
PEMKOT Depok menerapkan merdeka belajar untuk penyempurnaan kualitas pendidikan bagi peserta didik jenjang SMP sederajat.
Kepala Sekolah SD 01 Tanjung Barat Pagi Durun Khumaeroh menjelaskan, hari-hari pertama MPLS diisi dengan pengenalan peserta didik baru dengan semua warga sekolah
Sejumlah kalangan tidak mempersoalkan rencana peniadaan ujian nasional mulai 2021 sejauh standardisasi baru yang akan ditetapkan dapat dijelaskan secara konkret dalam bentuk program.
Ridwan Kamil dan Suswono (RIDO) berencana mengintegrasikan program pendidikan karakter berbasis budaya ke kurikulum sekolah di Jakarta.
Gerakan bersama yang mendasari transisi peserta didik PAUD ke SD/MI/ sederajat dengan cara yang menyenangkan dan dimulai sejak tahun ajaran baru 2023.
Sekolah Al Azhar di bawah naungan Yayasan Waqaf Al Muhajirien menggunakan tiga kurikulum yaitu Kurikulum Al Azhar, Kurikulum Merdeka, dan Kurikulum Cambridge.
TUGAS besar ilmu-ilmu sosial dan humaniora ialah memecahkan masalah-masalah sosial yang ada di masyarakat.
PERGURUAN tinggi merupakan transisi antara dunia pendidikan dan dunia kerja dengan beragam sisi pembelajaran
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved