Melati Wijsen Pendiri ByeByePlasticBag turut mewakili anak muda bersuara dalam sidang Majelis Interparliamentary Union (IPU) ke-144 yang digelar di Bali Convention Center, Nusa Dua, Bali, Senin (21/3). Di depan para anggota Melati mendesak aksi segera dilakukan. IPU ke-144 mengangkat tema besar 'Getting to Zero: Mobilizing Parliament to Act on Climate Change’.
Ia mengingatkan hanya tersisa 7 tahun lagi sebelum target untuk menahan laju peningkatan suhu hingga 2 derajat pada 2030 dicapai. "Kita punya 7 tahun 123 hari 22 jam 45 menit untuk melakukan aksi menanggulangi perubahan iklim," ucapnya pada sidang Majelis yang dipimpin oleh Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Puan Maharani.
Perubahan iklim, tegasnya, terjadi saat ini dan tidak ada satupun tempat di bumi yang tidak terdampak.
"Generasi muda paham dan tidak menunggu hingga kami tua untuk melakukan aksi," ucapnya.
Generasi muda, imbuhnya, ingin penebangan hutan dihentikan, menuntut agar tidak ada lagi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang bersumber dari batu bara dan fokus pada akselerasi untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
"Kita tidak membutuhkan konferensi lagi, sambutan-sambutan, ataupun riset tapi krisis iklim terjadi dan sulit memang membayangkannya dengan AC menyala, lampu menyala, tapi terjadi banjir, kebakaran hutan dan es turun di daerah yang tidak seharusnya perubahan iklim terjadi saat ini," paparnya.
Krisis iklim, terang Melati, membuat ada lebih banyak pengungsi, orang-orang kehilangan rumahnya, lebih banyak penyakit serta pandemi jika aksi tidak dilakukan sekarang. (OL-12)