Senin 21 Maret 2022, 14:35 WIB

Changemakers Nusantara Dorong Cetak Generasi Pencipta Perubahan Nyata

mediaindonesia.com | Humaniora
Changemakers Nusantara Dorong Cetak Generasi Pencipta Perubahan Nyata

Ist/Youtube/Prestige Indonesia
Monica Oudang, Chairwoman Yayasan Anak Bangsa Bisa.

 

YAYASAN Anak Bangsa Bisa (YABB), organisasi nirlaba pembawa perubahan dari GoTo Group, menggagas 'Changemakers Nusantara', sebuah inisiatif yang menggerakkan para changemakers untuk berperan aktif membawa perubahan bagi masyarakat dan lingkungan.

Melalui inisiatif ini, para pembawa perubahan (changemakers) dapat berkumpul untuk bergerak, berkolaborasi, dan berinovasi demi Indonesia yang lebih baik.

'Changemakers Nusantara' bertujuan untuk mengumpulkan para pembuat perubahan, baik individu ataupun kelompok yang berasal dari beragam latar belakang dan budaya, dari Sabang hingga Merauke.

Para changemakers tidak sekadar memiliki ide, namun inisiatif yang dijalankan telah menciptakan perubahan bagi masyarakat dan lingkungan secara nyata.

Monica Oudang, Chairwoman Yayasan Anak Bangsa Bisa menjelaskan bahwa YABB hadir untuk menjadi katalisator bagi para changemakers saat ini dan menyiapkan generasi penerus changemakers masa depan.

Baca juga: Mencari Talenta Baru Lewat Ajang Pencarian Bakat Mahasiswa Tingkat Nasional

“Kami percaya bahwa manusia yang memiliki pola pikir dan karakter sebagai pembawa perubahan adalah kunci untuk mendobrak batasan dalam memecahkan permasalahan sosial, ekonomi, dan lingkungan," ujarnya dalam keterangan pers, Senin (21/3)

“Tingkat pengangguran yang relatif tinggi, kesulitan mengakses air bersih, serta meluasnya dampak bencana akibat kerusakan lingkungan hanyalah segelintir masalah yang ada di depan mata," jelasnya.

"Indonesia butuh aksi nyata, dan perlu peran para pembawa perubahan yang memiliki ketangguhan atau tingkat resilience yang tinggi serta keberanian untuk menyelesaikan sejumlah masalah,” imbuh Monica.

Namun, fakta menunjukkan bahwa secara umum tingkat resilience rata-rata masyarakat Indonesia masih rendah.

Berdasarkan hasil riset Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI), hanya 15,7% masyarakat Indonesia yang memiliki tingkat resilience tinggi dan sangat tinggi.

Artinya, masyarakat cenderung tidak tahan terhadap tekanan atau rasa sakit serta cenderung pesimis melihat masa depan ketika mengalami situasi yang menekan dan membuat mereka terpukul. 

Dr. Bagus Takwin, M.Hum, salah satu anggota tim peneliti riset yang saat ini menjabat sebagai Dekan Fakultas Psikologi UI menjelaskan, “Kendati demikian, tingkat resilience seseorang bisa ditingkatkan, dilatih, dan dikembangkan."

"Caranya, mereka harus memiliki itikad positif terhadap perubahan. Mereka harus punya kepedulian dan sikap kritis terhadap isu yang muncul di lingkungannya. Namun di saat yang sama mereka juga harus bergerak untuk memperbaiki," jelas Dr.Bagus.

“Pembawa perubahan juga semestinya memiliki sense of community atau merasa jadi bagian dari komunitas tempat mereka berada. Jadi mereka punya tanggung jawab atau kewajiban untuk melakukan perbaikan,” lanjutnya.

Bagus menegaskan bahwa pada dasarnya setiap orang memiliki kecenderungan untuk melakukan perubahan. Jika mereka difasilitasi, digerakkan, dan digugah, maka dampak perubahan yang dihasilkan bisa cukup besar. 

Sejalan dengan itu, YABB melalui inisiatif 'Changemakers Nusantara' ingin menggerakkan para changemakers untuk melakukan perubahan nyata yang diharapkan dapat menjadi pelopor dan inspirasi masyarakat luas.

Dengan demikian, masyarakat bisa mengetahui karakteristik para changemakers lebih dalam, dan termotivasi untuk meningkatkan ketangguhan agar bisa menyelesaikan masalah yang ada secara bersama-sama.

Indonesia tidak hanya butuh ratusan, ribuan, tetapi jutaan changemakers untuk menciptakan dampak yang mengakar dan berkelanjutan.

YABB meminta masyarakat untuk nominasikan – teman, kerabat, atau bahkan Anda sendiri – yang telah berhasil membawa perubahan dari hal sederhana hingga kompleks melalui www.bit.ly/DaftarChangemakersNusantara.

YABB memahami bahwa cita-cita changemakers adalah membawa perubahan yang bermakna bagi masyarakat luas.

Untuk itu,‘Changemakers Nusantara’ membuka kesempatan kepada para changemakers dan semua pemangku kepentingan multisektor untuk berkumpul dan bergotong-royong.

“YABB ingin menggerakkan dan melahirkan lebih banyak changemakers untuk bersama menjelajah kemungkinan tanpa batas demi menciptakan dampak yang lebih kuat," tutup Monica. (RO/OL-09)

Baca Juga

Antara

Hujan Buatan Penanganan Karhutla Dilakukan di Empat Provinsi

👤Atalya Puspa 🕔Rabu 04 Oktober 2023, 19:24 WIB
OPERASI teknologi modifikasi cuaca (TMC) untuk menangani kebakaran hutan dan lahan tengah dilakukan di empat...
Ist

Di Depan 2.000 Mahasiswa Kehutanan, Menteri LHK Resmikan 'Forestry Update Course'

👤Media Indonesia 🕔Rabu 04 Oktober 2023, 19:18 WIB
Menteri lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya memberikan kuliah perdana Forestry Update Course (FUCo) untuk semester ganjil...
Ist

9 Cara Menghilangkan Flek Hitam di Wajah yang Membandel

👤Meilani Teniwut 🕔Rabu 04 Oktober 2023, 19:00 WIB
Flek hitam adalah masalah yang umum dihadapi oleh banyak individu. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi berbagai cara yang dapat...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

MI TV

Selengkapnya

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya