Epidemiolog: Hati-Hati Ubah Status Pandemi menjadi Endemi 

M. Iqbal Al Machmudi
10/3/2022 22:00
Epidemiolog: Hati-Hati Ubah Status Pandemi menjadi Endemi 
Penumpang KRL tak lagi menerapkan jaga karak usai penerapan PPKM Level 2 di Jakarta(Antara/Muhammad Adimaja)

KETUA Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Hariadi Wibisono menjelaskan, semakin banyak evolusi virus dari covid-19 maka semakin besar kemungkinan berdampak ke berbagai aspek. 

"Dari evolusi varian covid-19 kita bisa melihat bahwa covid-19 dengan varian yang beredar memberikan dampak yang kompleks baik dari kesehatan, ekonomi, dan sosial," kata Hariadi dalam dialog daring, Kamis (10/3). 

Namun banyak negara dengan tekanan ekonomi dan sosial lebih mengurangi intensitas dari sisi kesehatan, alhasil mau tak mau sisi kesehatan yang dikorbankan padahal ini sangat penting. 

"Saya sebagai epidemiolog beranggapan bahwa selama kasusnya masih tinggi maka kita harus tetap menerapkan kehati-hatian. Karena di sekitar kita ancaman masih ada," ujarnya. 

Baca juga : Faktor Ini Jadi Penentu Pandemi Berubah Status Menjadi Endemi 

Hariadi menjelaskan, saat ini angka kematian juga masih tinggi sehingga ancaman juga masih serius dan untuk itu dibutuhkan kemampuan deteksi, monitoring, menilai, menglarifikasi evolusi SARS Cov-2, dan menyiapkan mekanisme penanggulangan. 

"Ini sangat penting ketika pemerintah menerapkan kebijakan pelonggaran bagi perjalanan domestik namun beberapa hari ini kita lihat di KRL saja masih ada tanda-tanda berdesakan dan betulkah sudah bisa? saya pikir kita perlu waspada bahwa kita belum aman," ungkapnya. 

Diketahui, melalui Surat Edaran Satgas Covid-19 Nomor 11 Tahun 2022 pelaku perjalanan domestik mulai dari kereta api, pesawat, hingga kapal pada Selasa 8 Maret 2022 tidak diwajibkan membawa surat keterangan bebas covid-19. Ini berlaku pada pelaku perjalanan yang sudah vaksinasi 1 dan 2. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya