Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Antisipasi Bencana Alam, 854 KSB dan 208 Lumbung Sosial Didirikan

Mohamad Farhan Zhuhri
04/3/2022 19:01
Antisipasi Bencana Alam, 854 KSB dan 208 Lumbung Sosial Didirikan
Ilustrasi warga saat mengikuti simulasi Kampung Siaga Bencana.(Antara)

UNTUK mengantisipasi bencana alam di Tanah Air, Menteri Sosial Tri Rismaharini mendirikan Kampung Siaga Bencana (KSB) dan lumbung sosial di berbagai daerah rawan bencana. 

Salah satu daerah yang tergolong paling rawan bencana, yakni Jawa Barat, seperti di Kabupaten Sumedang. Tujuan pembentukan KSB ialah melatih kesiagaan masyarakat dari ancaman bencana.

Langkah yang ditempuh dengan menyelenggarakan kegiatan berbasis masyarakat. Misalnya, pembekalan tata cara evakuasi, pendirian shelter, pertolongan pertama dan penyiapan lumbung sosial.

Baca juga: Soal Gempa Sumbar, BMKG Temukan Patahan yang belum Teridentifikasi

“Kehadiran KSB juga untuk memetakan sumber daya alam, sumber daya manusia dan infrastruktur yang dapat digunakan sebagai pendukung saat terjadi bencana alam,” jelas Risma, sapaan akrabnya, dalam keterangan resmi, Jumat (4/3).

Kabupaten Sumedang dengan topografi perbukitan menyimpan potensi bencana alam, seperti longsor, yang harus diwaspadai. Perlu ada kesiapsiagaan dari masyarakat sekitar akan ancaman bencana tanah longsor.

Berdasarkan data Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam hingga Desember 2021, KSB sudah tersebar di 34 provinsi dengan total 854 lokasi. Adapun sebaran KSB terbanyak di Jawa Barat, yakni 99 lokasi.

Baca juga: Indonesia Terima Hampir 3,5 Juta Dosis Pfizer dari AS

“Hingga Desember 2021, total 854 KSB yang tersebar di 34 provinsi, dengan jumlah lokasi terbanyak 99 KSB barada di Jawa Barat,” jelas Koordinator Mitigasi Tota Oceanna Zonneveld.

Sebagai upaya penanganan bencana alam, Risma menginstruksikan semua jajaran Kemensos untuk mendirikan lumbung sosial di titik rawan bencana. Termasuk, berkolaborasi dengan pemerintah daerah dan pemangku kepentingan lainnya.

“Total lumbung sosial sebanyak 208 di 13 provinsi. Rinciannya, Jawa Barat 43; Jawa Tengah 37; Jawa Timur 15; Banten 3; Kalbar 47; Kalsel 7; Kaltara 2; Kaltim 2; NTT 16; Sulsel 11; DI Yogyakarta 2; Aceh 14; dan NTB 9," imbuh Tota.(OL-11)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya