Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
TULANG belakang manusia merupakan satu stuktur vital yang kompleks. Pasalnya tulang belakang memiliki fungsi untuk menjalankan jalur informasi antara kaki dan tangan dengan otak. Untuk itu, penting sekali menjaga kesehatan tulang belakang.
“Jadi, kalau kita bilang tulang belakang, itu bukan tulangnya saja tapi juga tulang dan segala struktur yang ada di sekitarnya. Segala sesuatu yang berpotensi untuk menganggu jalannya informasi antara alat gerak dan otak bisa menimbulkan gejala oleh penderita,” tutur Dosen Departemen Ilmu Bedah FK-KMK Universitas Gadjah Mada Yudha Mathan Sakti, Selasa (1/3).
Ia mengungkapkan, penyebab cedera tulang belakang secara umum ada lima, yaitu karena bawaan atau kongenital, infeksi, trauma, dan suatu proses kegananasan atau metabolisme.
Baca juga: 91% Masyarakat Indonesia Sudah Divaksin Dosis Pertama
Selain itu, bekerja dari rumah juga berkontribusi menimbulkan tekanan pada saraf tulang belakang yang lebih tinggi atau disebut dengan HNP.
HNP, menurut Yudha, banyak dikenal dengan istilah saraf terjepit, yaitu penekanan saraf tulang belakang karena rusaknya bantalan tulang belakang.
“Work from home ini juga bisa menimbulkan cedera pada saraf tulang belakang. HNP atau saraf kejepit meningkat frekuensinya pada orang yang bekerja dalam posisi duduk, dimana kalo kita duduk beban itu tidak didistribusikan ke panggul atau lutut dan kaki. Jadi, 100% beban itu diterima tulang belakang, akhirnya bantalannya rusak dan menimbulkan saraf kejepit,” ujar Yudha.
Yudha menjelaskan, tulang belakang terdiri dari 33 ruas dari pangkal kepala atau daerah leher hingga tulang ekor. Insiden lokasi terjadinya masalah tulang belakang banyak terjadi di daerah yang tidak terlalu stabil atau tidak ada struktur yang memegang dengan baik.
“Kalau kita amati saja, yang tidak dipegang dengan stabil pertama itu di leher. Kalau di daerah dada itu yang memegang ada tulang iga, jadi dia relatif stabil dan masalahnya lebih sedikit. Kedua, di daerah pinggang. Ketiga, daerah peralihan, yaitu antara leher dan tulang punggung bagian atas,” bebernya.
Yudha menyampaikan bahwa tanda cedera tulang belakang antara lain nyeri anggota tubuh yang hebat, kelemahan anggota tubuh bagian atas (tangan) dan bagian bawah (kaki), nyeri disertai riwayat trauma (jatuh), nyeri disertai riwayat keganasan (tumor).
“Ketika nyerinya mengganggu dan tidak bisa berkurang dengan istirahat, harus diwaspadai dan segera memeriksakan diri ke fasilitas atau dokter ortopedi terdekat untuk dilakukan assessment bersama,” jelasnya.
Yudha memberikan tips sederhana untuk menghindari cedera tulang belakang terutama ketika pandemi seperti saat ini. Pertama adalah dengan detoksifikasi handphone. Detoksifikasi bisa dilakukan dengan tidak melihat layer handphone selama dua jam.
Kedua, menggunakan standing table ketika bekerja dari rumah. Ketika duduk semua beban diterima tulang pinggang, namun menggunakan standing table membuat beban didistribusikan ke panggul dan lutut. Selain itu, kita dapat memperkuat extensor mechanism tulang belakang.
“Ekstensor tulang belakang adalah otot. Jadi, coba latihan otot tulat belakang dengan stretching dan strengthening otot-otot tulang belakang,” tutur Yudha. (OL-09)
BEKERJA dari rumah (work from home/WFH) di saat pandemi covid-19 bisa membuat orang sakit tenggorokan.
PEMERITAH daerah di Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Bodetabek) diminta berko-ordinasi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menerapkan work from home (WFH).
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Chaidir menegaskan beberapa layanan publik tetap berjalan meski WFH diterapkan. Kantor kelurahan dan kecamatan tetap buka
Terjadi perurunan tren volume kendaraan di dua ruas jalan protokol tersebut dalam kurun waktu dua minggu.
Kebijakan kerja dari rumah (WFH) sebagai dampak Covid-19 masih berlanjut, lalu lintas di wilayah Ibu Kota pun relatif lengang.
Kebijakan bekerja dari rumah berkontribusi menurunkan konsumsi listrik di wilayah Jakarta hingga 19%.
DENGAN merujuk penelitian Accenture, teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) mampu mereduksi human error (kesalahan manusia)
Apakah nantinya dengan keberadaan dokter asing dan RS asing di Indonesia serta-merta tidak akan ada lagi orang Indonesia pergi ber obat ke luar negeri sehingga dapat menghemat devisa?
Filosofinya, bukan sebatas mengobati pasien, melainkan membuat masyarakat hidup sehat, sejahtera, dan bahagia.
Pemilik klinik menggunakan tenaga WNA untuk membuat korban percaya dan mau mengeluarkan biaya yang cukup besar dengan iming–iming mampu mengobati tanpa operasi
Lois kendati tidak ditahan, kini berstatus tersangka kasus dugaan hoaks. Bareskrim memastikan kasus dr Lois ini tetap berjalan.
"Kalau dari Perhimpunan Kedokteran Forensik Indonesia yang saya sudah dapatkan informasi ada tujuh orang,"
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved