Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
PT Gunung Raja Paksi Tbk (GRP) kembali menunjukan kepedulian sosial. Kali ini produsen baja nasional di Cikarang, Jawa Barat tersebut, memberikan bantuan sembako kepada sekitar 5.500 karyawan. Guna menghindari kerumunan, pembagian dilakukan bertahap, sejak Jumat pekan lalu hingga awal minggu ini.
Menurut Presiden Direktur GRP Abednedju Giovano Warani Sangkaeng, kepedulian sosial ini merupakan bagian dari pelaksanaan Environmental, Social and Governance (ESG) di perusahaan. “Khususnya aspek sosial. Melalui kepedulian ini, GRP ingin membantu meringankan beban masyarakat, termasuk karyawan kami yang juga terdampak pandemi,” ujar Argo, panggilan akrabnya, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (27/1).
Seperti sebelumnya, bantuan kali ini juga disampaikan kepada seluruh karyawan termasuk vendor. Mulai dari karyawan pada unit-unit produksi, petugas keamanan, hingga penjaga kantor. “Para karyawan adalah mitra perusahaan. Bantuan diberikan untuk meringankan beban, sehingga mereka bisa fokus meningkatkan kinerja,” imbuhnya.
Argo menambahkan, kepedulian tersebut merupakan komitmen perusahaan untuk turut menjaga kondisi ekonomi masyarakat. Itu sebabnya, bantuan tidak diberikan kali ini saja. “Sebagai perusahaan yang komit terhadap penerapan ESG, kami memang memiliki program kepedulian yang berkesinambungan,” jelasnya.
Pengamat kebijakan publik Universitas Trisaksi, Trubus Rahadiansyah, menyambut positif bantuan GRP. Terlebih, saat ini masih dalam suasana pandemi, yang sangat berimbas terhadap kondisi ekonomi anggota masyarakat. “Saat ini banyak anggota masyarakat yang mengalami keterpurukan ekonomi. Makanya, bantuan tersebut sudah sangat tepat. Kepedulian itu sendiri, juga sejalan dengan konsep ESG terutama aspek sosial,” kata dia.
Di sisi lain, Trubus juga sependapat bahwa bantuan memang dilakukan secara berkesinambungan seperti yang dilakukan GRP. Karena dengan bantuan yang sustain dilakukan, diharapkan bisa menambah daya beli masyarakat itu sendiri. “Saya sependapat bahwa bantuan memang seharusnya dilakukan berkesinambungan. Karena kalau hanya sementara, itu pencitraan bukan kepedulian,” pungkas Trubus. (OL-13)
Baca Juga: Wika Salurkan Paket Sembako ke Jemaat HKBP Jatisampurna
Dalam tiga tahun di periode 2020-2022, industri minuman ringan tidak mengalami pertumbuhan sama sekali, alias nol persen, secara tahunan.
Masyarakat dihimbau untuk menerapkan protokol kesehatan terutama menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024
Rupanya sejak kemunculannya, AG Glow langsung mencuri perhatian wanita Indonesia.
Meski pandemi telah berubah menjadi endemi, faktanya dunia belum baik-baik saja.
Rajawali Tour mampu membuktikan keberadaannya, dan semakin melebarkan sayapnya pasca-pandemi.
PPM School of Management (PPM SoM) menggelar konferensi internasional manajemen, Asia-Pacific Management Research Conference (APMRC) yang ke-4 kalinya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved