Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
KETUA Pokja Genetik Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) UGM dr. Gunadi meminta masyarakat untuk tidak menganggap enteng dan tetap mewaspadai penularan covid-19 varian Omikron. Meskipun infeksi varian ini menunujukkan gejala umum yang tidak berat, pasien yang terkena bisa menjadi berat.
Gunadi mengatakan kasus covid-19 pada anak akibat varian Omikron meningkat di beberapa negara. Namun demikian perlu adanya penelitian lebih mendalam terhadap fatalitas yang ditimbulkan oleh varian baru ini.
"Karena data masih minimal yang bisa dilakukan kita semua termasuk pemerintah adalah melakukan vaksinasi pada anak. Harapannya anak di bawah usia 6 tahun, tapi ini masih menunggu WHO semoga bisa segera approve untuk kelompok ini," kata dia dalam siaran pers dari Humas UGM, Kamis (27/1).
Ia menyebutkan adanya populasi yang belum tervaksin menjadi sisi rentan. Populasi ini menjadi titik dimana virus bersirkulasi. Apabila virus semakin sering bersirkulasi di masyarakat maka semakin besar peluang timbulnya mutasi-mutasi baru virus korona.
"Ini terjadi pada Omikron dan Delta dimana virus bersirkulasi cepat maka timbul mutasi baru," imbuhnya.
"Omikron ini gejala umumnya tidak berat, tetapi tidak jinak. Jika kena yang rentan bisa menjadi berat," jelasnya.
Baca juga: Cakupan Vaksinasi Covid-19 Anak Usia 6-11 Tahun di Palembang Masih Rendah
Ia menyebutkan varian Omikron telah menyebabkan kenaikan okupansi rumah sakit dan ICU di Amerika Serika dan negara-negara maju. Kondisi ini patut diwaspadai oleh pemerintah dan seluruh elemen masyarakat di Tanah Air.
Selain memiliki kemampuan penyebaran yang cukup tinggi, varian Omikron disebutkan Gunadi juga mampu mengelabui sistem imun tubuh. Varian ini mampu menurunkan kadar antibodi dalam tubuh baik setelah vaksinasi maupun mereka yang pernah menjadi penyintas.
"Jangan sampai karena menganggap kurang berat jadi kurang waspada. Varian Omikron memiliki transmisi 70 kali lebih cepat dari Delta. Jika mengenai orang di sekitar kita itu menjadi lebih berat terutama pada lansia, komorbid dan mereka yang belum mendapatkan vaksin atau belum divaksin karen alasan kesehatan," urainya.
Oleh sebab itu, Gunadi kembali mengimbau masyarakat untuk terus wasapada dengan menerapkan protokol kesehatan, melakukan vaksin hingga dua dosis dan booster untuk meningkatkan antibodi Covid-19. Langkah-langkah tersebut penting dilakukan tidak hanya sebagai upaya perlindungan diri, tetapi juga melindungi masyarakat yang masuk kelompok rentan.(OL-5)
DINAS Kesehatan (Dinkes) Batam mengonfirmasi bahwa telah terdapat 9 kasus baru terpapar Covid-19 di kota tersebut,
KEMENTERIAN Kesehatan menyebut tidak ada potensi mutasi virus covid-19 pada libur Natal dan Tahun Baru 2024 nanti. Saat ini, yang terbaru masih berasal dari varian omikron, yaitu JN.1.
WHO melaporkan terdapat empat Variants Of Interest (VOI) dan lima Variants Under Monitoring (VUM) sebagai varian SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 yang kini mendominasi di dunia.
MALAYSIA kembali menganjurkan penggunaan masker di masjid dan surau untuk mengantisipasi lonjakan kasus COVID-19 di negara tersebut.
Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengungkapkan varian baru covid-19 XBB 1.5 dan XBB 1.16 berpotensi menurunkan kadar antibodi dari vaksinasi yang telah diberikan
KASUS covid-19 di Indonesia bertambah 1.343 pada Selasa, 18 April 2023. Total kasus konfirmasi positif di Indonesia mencapai 6.759.153 orang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved