Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
PRESIDEN Joko Widodo telah mencanangkan Indonesia Spice Up To The World (ISUTTW) yang digadang-gadang mampu menguatkan pelaku usaha kuliner Indonesia di luar negeri. Dengan kata lain, ISTW menjadi bagian dari gastrodiplomasi untuk mengenalkan budaya kuliner Indonesia.
Menanggapi semangat itu, Okwi Food yang dibesut oleh anak-anak muda Lampung, optimistis mampu mengambil peran sebagai pihak pengembang kuliner usaha mikro kecil menengah (UMKM). Tujuannya agar para pelaku bisnis UMKM bisa naik kelas dan berdaya saing global.
“Kami tentunya berharap bahwa Okwi Food ini bisa menjadi wadah bagi pelaku UMKM yang menginginkan untuk beranjak naik kelas dan berobsesi ingin mengekspor produk kulinernya ke luar negeri,” ujar Ahmad Dwiyanto, CEO Okwi Food bersama sang adik, Okta Yudhi Kusuma yang juga Direktur Okwi Food selepas penandatanganan MoU Alih Fungsi Lisensi Produk Okwi Food dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Plt Deputi Bidang Pemanfaatan Riset dan Inovasi BRIN Mego Pinandito menjelaskan, keberadaan BRIN yang menjadi pusat riset nasional, harus dimanfaatkan untuk kepentingan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
“Saya melihat Okwi Food ini serius, karena baru tiga hari saya berikan informasi sudah langsung membuat sample pengalengannya di Yogyakarta,” kata Mego.
Mego menegaskan dengan ditandatanganinya perjanjian kerjasama antara Okwi Food dan BRIN ini membawa harapan baru bagi percepatan pengembangan UMKM yang sempat lesu akibat hantaman pandemi Covid-19.
Okwi Food sendiri kini sudah memiliki 10 mitra maklon pengalengan kuliner yang siap membawa Indonesia dalam gastrodiplomasi di luar negeri.
Sebagai salah satu mitra Okwi Food, Nur Cahyo sangat antusias dan memberikan apresiasi tinggi kepada BRIN yang telah memerhatikan masa depan UMKM Indonesia dengan sentuhan riset dan inovasi untuk pengembangan produk UMKM bisa menembus dunia.
“Saya ikut maklon kuliner di Okwi Food ini karena jelas mekanismenya, sudah bekerja sama dengan BRIN dan BPOM, dan juga telah berkolaborasi dengan BNI Ekspora. Saya berharap diaspora warga kita di luar negeri yang rindu dengan kuliner Indonesia bisa menikmati sajian kuliner kita tanpa harus pulang ke tanah air. Namun dengan kemasan kaleng yang higienis, aman, eye cacthing, berkualitas, dan halal akan dicari, dinanti, dan disukai diadpora kita di seluruh dunia," ungkap Nur Cahyo.
Hal yang sama disampaikan Banik Yoandany, pemilik restoran Kepala Manyung Bu Fat khas Semarang. Keinginan untuk berkolaborasi menjadi kebutuhan Banik dengan Manyung Bu Fat-nya yang menjadi kuliner ikon Semarang ini berharap warisan bumbu dan masakan mangut-nya dari Ibunya, bisa juga dinikmati warga dunia.
Baca juga : Promosikan Arsitektur Berkelanjutan, Lixil Gelar Kompetisi Desain Arsitektur
“Permintaan agar menu Kepala Manyung dan aneka ikan ini dari para pelanggan sangat banyak. Namun karena ini bumbunya mangut dan bersantan, tentunya ngga bisa tahan lama sekali pun pengiriman dalam negeri karena hanya bisa tahan 10 jam. Tapi dengan maklon ini kuliner bisa tahan hingga 1 tahun,” ujarnya.
Meskipun sepertinya mudah, ada beberapa persyaratan yang diberikan oleh BRIN dalam rangka pengalengan produk kuliner. Semua jenis kuliner yang dimaklon tidak boleh ditambahkan MSG atau penguat rasa. Selain itu juga tidak boleh diberikan pengawet tambahan.
Salah satu bentuk inovasi yang dilakukan BRIN dalam bentuk paten, yakni paten pengemasan dengan kaleng yang isinya beragam. Setelah menggunakan paten pengemasan maka makanan atau kuliner akan menjadi awet tanpa menggunakan bahan pengawet apa pun.
Bahkan, lanjut Mego, hal ini berbeda dengan cara membuat bahan makanan yang hanya cukup menjadi awet saja. Jika sebelumnya orang tahunya kalau makanan dalam kaleng, misalnya daging, daging saja atau ikan, ikan saja. Tapi sekarang akan ada terobosan kuliner khas Indonesia yang sudah menjadi kuliner olahan siap saji seperti gudeg, empal gentong, mangut manyung, rawon yang berkuah serta rendang sangat mungkin untuk disajikan dalam kemasan kaleng
Yang jelas, tegas Mego, dengan riset yang dilakukan BRIN, makanan atau kuliner khas Indonesia tidak cepat basi, tetap awet, dan tidak akan kehilangan rasa khasnya.
“Makanan sayur dan bersantan memang gampang sekali rusak. Tapi dengan teknologi ini melalui proses pemanasan melewati suhu tertentu dengan riset yang kita miliki, nantinya akan dikalengkan dengan standarisasi yang ditentukan oleh BSN sehingga nantinya kuliner khas ini bisa dibawa dan dikirimkan kemana saja sesuai tujuan dan akan sangat praktis. Ukurannya bisa available, mau yang kecil atau besar," urainya.
Mego berharap, suatu saat di lokapasar (marketplace) yang dijajakan adalah produk atau kuliner dari Indonesia dan bukan melulu dari luar negeri. Dia menilai pada saat pandemi dimana ada pembatasan aktivitas dan mobilitas orang, kuliner dari mana saja bisa mengkalengkan makanannya, yang isinya sama persis dengan kebutuhan dan keinginan konsumen.
“Misalnya kita Ingin makanan khas yang ada di Aceh tinggal pesan. Keaslian dari makanan itu bisa kita rasakan seperti kita pergi ke sana. Selain itu, saya ingin produk-produk kuliner kita juga bisa dijual keluar negeri bahkan selalu dicari," ucap Mego.
Ahmad Dwiyanto mengungkapkan esensi dan kebutuhan paten tersebut sejatinya menjadi jawaban pihaknya sebagai UMKM yang ingin mengembangkan produk lokal ke ranah nasional, bahkan internasional. (RO/OL-7)
Varian-varian lainnya, yaitu Ayam Woku, Oseng Mercon Cakalang, Rendang Sapi, Rendang Ayam, Cumi Jerit, Cumi Cabe Ijo, Ceker Mercon, dan Mie Mercon Cakalang.
Asian Food Market ini merupakan wujud nyata untuk mendorong pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lokal.
Kompetisi ini menjadi platform strategis untuk menemukan dan membina chef muda potensial.
Brawijaya Lounge & Resto dirancang dengan nuansa lounge yang tetap mengedepankan kenyamanan dan eksklusivitas.
Liburan sekolah bukan hanya tentang rehat dari rutinitas belajar, tapi juga momen tepat untuk menjelajahi pengalaman baru bersama keluarga di Pasar Senggol Bekasi
IRONWOOD Steak & Grill, steakhouse premium dengan filosofi “Steakhouse with Vibrant Soul of Asian Cuisine" menghadirkan sebuah perhelatan kuliner inovatif bertajuk Steak Wars.
KETUA Gekrafs Temi Sumarlin mengungkapkan industri kreatif Tanah Air memiliki potensi besar, salah satunya fesyen. Industri subsektor ekraf itu dinilai menjanjikan
Sebanyak Rp3,97 triliun pembiayaan telah disalurkan oleh Badan Layanan Umum (BLU) Pusat Investasi Pemerintah (PIP) pada semester I 2025.
Hasil evaluasi menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam pemahaman peserta.
Tiap pelaku UMKM menerima bantuan senilai Rp5 juta dalam bentuk barang, seperti rak display serta komoditas pangan berupa beras, gula, dan minyak goreng.
MENTERI Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman meluncurkan Program RISE To IPO sebagai solusi pembiayaan alternatif bagi usaha menengah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved