Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PRESIDEN Joko Widodo telah mencanangkan Indonesia Spice Up To The World (ISUTTW) yang digadang-gadang mampu menguatkan pelaku usaha kuliner Indonesia di luar negeri. Dengan kata lain, ISTW menjadi bagian dari gastrodiplomasi untuk mengenalkan budaya kuliner Indonesia.
Menanggapi semangat itu, Okwi Food yang dibesut oleh anak-anak muda Lampung, optimistis mampu mengambil peran sebagai pihak pengembang kuliner usaha mikro kecil menengah (UMKM). Tujuannya agar para pelaku bisnis UMKM bisa naik kelas dan berdaya saing global.
“Kami tentunya berharap bahwa Okwi Food ini bisa menjadi wadah bagi pelaku UMKM yang menginginkan untuk beranjak naik kelas dan berobsesi ingin mengekspor produk kulinernya ke luar negeri,” ujar Ahmad Dwiyanto, CEO Okwi Food bersama sang adik, Okta Yudhi Kusuma yang juga Direktur Okwi Food selepas penandatanganan MoU Alih Fungsi Lisensi Produk Okwi Food dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Plt Deputi Bidang Pemanfaatan Riset dan Inovasi BRIN Mego Pinandito menjelaskan, keberadaan BRIN yang menjadi pusat riset nasional, harus dimanfaatkan untuk kepentingan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
“Saya melihat Okwi Food ini serius, karena baru tiga hari saya berikan informasi sudah langsung membuat sample pengalengannya di Yogyakarta,” kata Mego.
Mego menegaskan dengan ditandatanganinya perjanjian kerjasama antara Okwi Food dan BRIN ini membawa harapan baru bagi percepatan pengembangan UMKM yang sempat lesu akibat hantaman pandemi Covid-19.
Okwi Food sendiri kini sudah memiliki 10 mitra maklon pengalengan kuliner yang siap membawa Indonesia dalam gastrodiplomasi di luar negeri.
Sebagai salah satu mitra Okwi Food, Nur Cahyo sangat antusias dan memberikan apresiasi tinggi kepada BRIN yang telah memerhatikan masa depan UMKM Indonesia dengan sentuhan riset dan inovasi untuk pengembangan produk UMKM bisa menembus dunia.
“Saya ikut maklon kuliner di Okwi Food ini karena jelas mekanismenya, sudah bekerja sama dengan BRIN dan BPOM, dan juga telah berkolaborasi dengan BNI Ekspora. Saya berharap diaspora warga kita di luar negeri yang rindu dengan kuliner Indonesia bisa menikmati sajian kuliner kita tanpa harus pulang ke tanah air. Namun dengan kemasan kaleng yang higienis, aman, eye cacthing, berkualitas, dan halal akan dicari, dinanti, dan disukai diadpora kita di seluruh dunia," ungkap Nur Cahyo.
Hal yang sama disampaikan Banik Yoandany, pemilik restoran Kepala Manyung Bu Fat khas Semarang. Keinginan untuk berkolaborasi menjadi kebutuhan Banik dengan Manyung Bu Fat-nya yang menjadi kuliner ikon Semarang ini berharap warisan bumbu dan masakan mangut-nya dari Ibunya, bisa juga dinikmati warga dunia.
Baca juga : Promosikan Arsitektur Berkelanjutan, Lixil Gelar Kompetisi Desain Arsitektur
“Permintaan agar menu Kepala Manyung dan aneka ikan ini dari para pelanggan sangat banyak. Namun karena ini bumbunya mangut dan bersantan, tentunya ngga bisa tahan lama sekali pun pengiriman dalam negeri karena hanya bisa tahan 10 jam. Tapi dengan maklon ini kuliner bisa tahan hingga 1 tahun,” ujarnya.
Meskipun sepertinya mudah, ada beberapa persyaratan yang diberikan oleh BRIN dalam rangka pengalengan produk kuliner. Semua jenis kuliner yang dimaklon tidak boleh ditambahkan MSG atau penguat rasa. Selain itu juga tidak boleh diberikan pengawet tambahan.
Salah satu bentuk inovasi yang dilakukan BRIN dalam bentuk paten, yakni paten pengemasan dengan kaleng yang isinya beragam. Setelah menggunakan paten pengemasan maka makanan atau kuliner akan menjadi awet tanpa menggunakan bahan pengawet apa pun.
Bahkan, lanjut Mego, hal ini berbeda dengan cara membuat bahan makanan yang hanya cukup menjadi awet saja. Jika sebelumnya orang tahunya kalau makanan dalam kaleng, misalnya daging, daging saja atau ikan, ikan saja. Tapi sekarang akan ada terobosan kuliner khas Indonesia yang sudah menjadi kuliner olahan siap saji seperti gudeg, empal gentong, mangut manyung, rawon yang berkuah serta rendang sangat mungkin untuk disajikan dalam kemasan kaleng
Yang jelas, tegas Mego, dengan riset yang dilakukan BRIN, makanan atau kuliner khas Indonesia tidak cepat basi, tetap awet, dan tidak akan kehilangan rasa khasnya.
“Makanan sayur dan bersantan memang gampang sekali rusak. Tapi dengan teknologi ini melalui proses pemanasan melewati suhu tertentu dengan riset yang kita miliki, nantinya akan dikalengkan dengan standarisasi yang ditentukan oleh BSN sehingga nantinya kuliner khas ini bisa dibawa dan dikirimkan kemana saja sesuai tujuan dan akan sangat praktis. Ukurannya bisa available, mau yang kecil atau besar," urainya.
Mego berharap, suatu saat di lokapasar (marketplace) yang dijajakan adalah produk atau kuliner dari Indonesia dan bukan melulu dari luar negeri. Dia menilai pada saat pandemi dimana ada pembatasan aktivitas dan mobilitas orang, kuliner dari mana saja bisa mengkalengkan makanannya, yang isinya sama persis dengan kebutuhan dan keinginan konsumen.
“Misalnya kita Ingin makanan khas yang ada di Aceh tinggal pesan. Keaslian dari makanan itu bisa kita rasakan seperti kita pergi ke sana. Selain itu, saya ingin produk-produk kuliner kita juga bisa dijual keluar negeri bahkan selalu dicari," ucap Mego.
Ahmad Dwiyanto mengungkapkan esensi dan kebutuhan paten tersebut sejatinya menjadi jawaban pihaknya sebagai UMKM yang ingin mengembangkan produk lokal ke ranah nasional, bahkan internasional. (RO/OL-7)
Dari sisi harga, butter blend jauh lebih terjangkau daripada butter. Hal ini memudahkan para ibu dalam menyajikan hidangan lezat bagi keluarga.
Program cooking class ini nantinya setiap sesi pelatihan dipandu oleh para Celebrity Chef dan Professional Chef yang berpengalaman.
SKYEGASM Senses adalah tentang memperkaya pengalaman multisensori pelanggan saat bersantap di SKYE.
Untuk pemenang lomba makan otak-otak, bakal diambil tiga tercepat total hadiah pemenang hingga Rp3,7 juta.
Little Indo Town menjadi pusat kuliner baru di Sydney yang menghadirkan berbagai merek kuliner dengan cita rasa khas Indonesia.
Diplomasi kuliner membuat hubungan antarbangsa semakin mudah dan bebas. Mampu melewati batas negara di belahan dunia manapun.
<p>Pesan menarik bagi pengusaha UMKM dari pujangga William Shakespeare, yakni 'tiga kalimat untuk menjadi sukses: lebih tahu dari orang lain, kerja lebih dari orang lain,</p>
Risiko Kredit (NPL nett) mencapai rasio tertinggi selama 5 tahun terakhir sebesar 6.51% mengalami kenaikan sebesar 1.28% dibandingkan tahun 2022 (yoy).
Bank Perekonomian Rakyat, yang disebut BPR, adalah produk perbankan dalam negeri yang secara khusus ditujukan untuk melayani segmen UMKM dan masyarakat wilayah lokal
Data menunjukkan peningkatan signifikan dalam jumlah perempuan yang memulai bisnis selama pandemi, dengan pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kaum pria.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved