Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Kasus Omikron Terus Naik, Disdik akan Tingkatkan Vaksinasi Siswa usia 6-11

Hilda Julaika
09/1/2022 13:15
Kasus Omikron Terus Naik, Disdik akan Tingkatkan Vaksinasi Siswa usia 6-11
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin covid-19 jenis Pfizer ke murid sekolah dasar (SD) di SDN Panunggangan 5, Tangerang, Banten.(MI/Vicky Gustiawan. )

DINAS Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta terus mendorong vaksinasi pada anak usia 6-11 tahun. Terlebih saat ini sedang berlangsung pembelajaran tatap muka (PTM) 100% dalam keadaan kasus Covid-19 varians Omikron sedang meningkat. 

“Kita kerja sama pihak sekolah agar meningkatkan partisipasi siswa untuk vaksin covid-19. Terutama fokus pada usia 6-11 tahun,” kata Kabid Humas Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Taga Radja Gah saat dihubungi, Minggu (9/1). 

Baca juga: Omikron Merebak, Pemerintah Tutup Akses Masuk 14 Negara

Ia juga mengatakan Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta sudah membuat sentral-sentral vaksin secara terjadwal. Seperti di Puskesmas dan fasilitas rumah sakit lainnya untuk vaksinasi anak.

“Ini upaya percepatan vaksin pada anak,” jelasnya. 

Sebelumnya, Taga juga sempat mengutarakan pelaksanaan PTM ini masih dilakukan kendati Jakarta berada di PPKM Level 2. Karena berdasarkan peraturan, pelaksanaan PTM bisa digelar saat PPKM Level 1 dan Level 2. 

Pemberlakuan ini sesuai dengan Surat Keputusan Bersama (SKB) empat Menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pendidikan Pembelajaran di Masa Pandemi untuk tahun ajaran 2022.

Sebelumnya, Anggota DPRD DKI Jakarta, Gilbert Simanjuntak, menyoroti peningkatan kasus covid-19 varians Omikron di Jakarta. Menurutnya ini perlu menjadi alarm dini yang perlu diwaspadai. Utamanya terkait aktivitas sekolah tatap muka yang sudah berlangsung 100% ini. 

“Ada kondisi kondisi terbaru yang patut diperhatikan yaitu tatap muka sekolah yang sudah berjalan di DKI. Dalam pemantauan langsung di lapangan, belajar hanya berlangsung sekitar 3 jam, dan sedikit siswa yang belum divaksinasi,” kata Gilbert kepada Media Indonesia, Minggu (9/1). 

Sehingga ia menyarankan untuk anak yang belum divaksin covid-19 untuk tidak diperbolehkan masuk sekolah. Pasalnya, untuk vaksinasi saja tidak sepenuhnya mampu menghadang varian Omikron. 

Kemudian, siswa mempunyai mobilitas yang tinggi apalagi seperti euforia karena sudah lama tidak masuk sekolah. Sehingga apabila belum divaksin akan membuat siswa semakin rentan. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya