DARI Kantor Kecamatan Batu Lanteh, tim ekspedisi program Melihat Indonesia Metro TV melanjutkan perjalanan menuju daerah terluar, terdepan, dan tertinggal (3T) lainnya. Berjarak cukup jauh dari lokasi asal, mereka pun bergerak ke Dusun Tepal.
Perjalanan menuju dusun tersebut luar biasa. Sumbawa Besar yang terkenal eksotis ini memang benar-benar memberikan pengalaman bagi mereka untuk menyusuri jalanan berliku, terjal, dan berbatu untuk sampai ke Dusun Tepal.
Mereka juga harus membelah hutan yang masih asri demi mengunjungi salah satu wilayah yang masuk dalam target program percepatan konektivitas dari Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) di bumi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Aini Faida, konten kreator yang ikut andil mengunjungi Dusun Tepal, mengaku sejak awal dirinya sudah hampir menyerah. Jalan tanah berlumpur, berbatu, dan berkelok yang disusuri sempat membuatnya kesulitan.
“Jatuh bangun berkali-kali saya menyusuri jalanan menuju Dusun Tepal, tetapi inilah tantangannya,” ungkap Aini dalam program Melihat Indonesia di Metro TV.
Namun, Aini pantang menyerah. Di sana dia menyaksikan bagaimana masyarakat setempat berjuang menaklukkan medan yang terjal sebagai akses mobilitas mereka keluar masuk dusun.
Seperti diberitakan sebelumnya, BAKTI Kominfo menargetkan membangun menara base transceiver station (BTS) di 7.904 desa di wilayah 3T hingga 2022. Program ini merupakan bukti komitmen pemerintah agar seluruh masyarakat dapat beradaptasi dengan transformasi digital.
Program ini juga bisa membantu para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang berada di wilayah 3T agar dapat memanfaatkan teknologi untuk mendorong Indonesia menjadi lebih maju.
Dusun Tepal, Kecamatan Batulanteh, NTB, ini merupakan salah satu wilayah kerja dalam pembangunan infrastruktur telekomunikasi yang tengah dibangun BAKTI Kominfo. Dusun yang sebelumnya terpencil dan tertinggal ini kini perlahan sudah menuju kemajuan berkat adanya infrastruktur telekomunikasi yang masuk ke dusun tersebut.
Divisi Lastmile Backhaul BAKTI Kominfo, Canggih Perdana, menyampaikan, layanan BAKTI Kominfo kini sudah bisa diakses di wilayah-wilayah 3T yang terletak baik di Papua, Sulawesi, Kalimantan, atau Nusa Tenggara. Kominfo memang fokus membangun infrastruktur telekomunikasi di wilayah tersebut,
“Memang prosesnya tidak mudah, membangun infrastruktur telekomunikasi, sarana dan prasarana di wilayah 3T penuh tantangan. Sebab, setiap daerah punya karakteristik masing-masing, dari rutenya, kondisi daerah, hingga masyarakatnya yang beragam,” jelas dia.
Canggih mengatakan, rencana pembangunan infrastruktur telekomunikasi ini akan terus berlanjut. Sebab, masih ada ribuan desa belum memiliki layanan komunikasi yang memadai.
“Khususnya daerah-daerah 3T, BAKTI Kominfo akan terus membuat mereka terkoneksi,” kata dia.
BAKTI Kominfo menargetkan pada akhir 2021 sebanyak 4.200 BTS selesai dibangun. Menurut Direktur Utama BAKTI Anang Latif, hingga kini perkembangan pembangunan BTS telah mencapai sekitar 60% sampai 70%.
“Karena ini daerah 3T, daerah yang tidak diminati oleh operator, ini pekerjaaan rumahnya luar biasa sekali. Jadi kami kejar, bagaimana menyelesaikan hingga bisa setidaknya selesai di akhir tahun ini,” tandasnya. (Gan/S2-25)