Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Angka Stunting Nasional Turun 3,3 Persen 

Ferdian Ananda Majni
29/12/2021 22:25
Angka Stunting Nasional Turun 3,3 Persen 
Tenaga kesehatan mengukur lingjkar kepala anak untuk mendeteksi stunting(antara/Feny Selly)

ANGKA pengentasan stunting secara nasional menunjukkan perbaikan dengan turunnya tren sebesar 3,3% dari 27.7% pada 2019 menjadi 24,4% tahun 2021. 

Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengatakan secara umum tren status gizi membaik dari tahun ke tahun. 

"Kalau kita lihat dari tahun 2018, 2019 dan 2021 angka stunting sudah menurun sekarang menjadi 24.4%," kata Dante dalam keterangannya Rabu (29/12) 

Namun menurut Dante, dari data SSGI 2021 ini, evaluasi tetap perlu dilakukan terlebih jika angka stunted (pendek menurut usia) dikaitkan dengan angka wasted (kurus menurut tinggi badan) sesuai standar yang ditetapkan WHO, hanya Bali menjadi satu-satunya provinsi berkategori baik dengan angka stunted rendah (<= 20%) yakni 10.9 persen dan wasted rendah (<= 5 persen) yakni 3%. 

Untuk provinsi dalam kategori kronik dengan angka stunted rendah dan wasted tinggi, di dalamnya terdapat 5 provinsi antara lain Lampung, Bangka Belitung, Kepulauan Riau, DKI Jakarta, dan Yogyakarta. Kemudian, kategori akut dengan angka stunted tinggi dan wasted rendah adalah Bengkulu. 

Baca juga : Patuhi Syarat 3M untuk Menjadi Penulis Cerdas

Sedangkan kategori terakhir, kronik dan akut terdapat 27 provinsi sisanya dengan angka stunted dan wasted tinggi. Untuk itu Dante menekankan analisis lebih lanjut terhadap faktor determinan yang berkontribusi dalam capaian status gizi di provinsi tersebut. 

“Dengan demikian, kebijakan/program di tingkat kabupaten/kota dapat lebih spesifik dilaksanakan khususnya terkait anggaran, evaluasinya dan penilaian kemajuan intervensi spesifik dan sensitif dari berbagai kementerian dan lembaga, serta pusat dan daerah," sebut Dante 

Sementara itu ,Plt. Kepala Badan Litbangkes, Nana Mulyana mengatakan, data yang terangkum ini dalam Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021 didapatkan melalui pengumpulan data di 34 provinsi dan 514 kabupaten/kota dengan jumlah blok sensus (BS) sebanyak 14.889 Blok Sensus (BS) dan 153.228 balita. 

Data itu merupakan bagian dari upaya percepatan penurunan stunting yang diamanatkan pemerintah dalam RPJMN 2020-2024 menjadi angka 14 persen pada tahun 2024. 

"Harapannya, semoga penyediaan data status gizi dapat terus terlaksana di tahun mendatang agar menjadi bahan evaluasi kebijakan terhadap perbaikan gizi bangsa Indonesia sepenuhnya," tuturnya. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik