Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Patuhi Syarat 3M untuk Menjadi Penulis Cerdas

Yunety Tarigan, Ingga Parthamandhira, Wahyu Tini Astuti dari Tanoto Foundation
29/12/2021 21:45
Patuhi Syarat 3M untuk Menjadi Penulis Cerdas
Para peserta pelatihan.(Dok Tanoto Foundation)

"PATUHI 3M sebagai kunci untuk bisa menulis," ujar redaktur opini Media Indonesia, Eko Suprihatno. Kunci itu adalah menulis, menulis, dan menulis.
 
Pernyataan tersebut disampaikan Eko pada acara Workshop Public Speaking and Content Writing yang dihelat Tanoto Foundation di Jakarta, Selasa (29/12). Dikatakan bahwa menulis konten bukanlah sesuatu hal yang mudah bagi orang yang tidak memiliki pengalaman menulis. "Tantangan mencari ide untuk menulis merupakan tantangan terbesar bagi penulis saat ini. Selain itu, merangkai kata untuk menjadi kalimat efektif yang enak dibaca juga merupakan beban tersendiri bagi penulis," ujarnya.

Untuk mengatasi masalah tersebut, penulis dapat memulai dengan mencurahkan ide melalui tulisan yang tidak formal. Hal itu perlu dilakukan untuk mencari dan menemukan ide yang cocok untuk diangkat dalam tulisan. "Menulis cukup satu ide saja kemudian bisa dikembangkan sesuai tujuan penulisan. Bila masih ada kesulitan, cobalah membuat kerangka (outline) agar bisa lebih terarah," tambah Eko lagi.

Dalam pola penulisan yang lumayan berat, seperti artikel, memang dibutuhkan struktur yang baik agar tulisan bisa lebih bernas. Dalam penjelasannya, Eko menyebutkan substansi yang harus dibangun adalah mengembangkan ide lewat paparan data, fakta dan teori pendukung. Selanjutnya jangan lupa untuk membuat kesimpulan dari analisis yang dilakukan demi membuat tulisan jadi lebih terarah.

Menulis dapat juga mengangkat fakta dari apa yang dirasa oleh panca indra kita untuk dapat dirangkai menjadi satu kalimat. Diskusi menjadi lebih gayeng ketika banyak peserta secara antusias bertanya kepada fasilitator. Puluhan peserta dari berbagai daerah juga ikut workshop yang dilakukan secara hibrid ini. Mereka menanyakan berbagai hal terkait dengan pola penulisan agar lebih menarik perhatian. Seperti yang ditanyakan salah satu peserta senior, apakah dalam menulis fakta harus sangat detail untuk mengambarkannya. 

"Fakta merupakan hal wajib dalam setiap penulisan hanya saja sebaiknya tidak terlalu detail. Paparkan saja fakta yang memang menyangkut tulisan kita. Terlebih kalau terkait perempuan dan anak, harus super hati-hati," ungkap Eko.

Fakta yang dapat diangkat dalam penulisan, lanjut staf pengajar IISIP Jakarta ini, juga harus mengikuti kaidah penulisan. Hal itu patut diperhatikan agar konten yang dihasilkan bisa dipertanggungjawabkan. Bila tidak hati-hati bisa tersandung hukum, terlebih kalau kita aktif di media sosial.

Peserta lain memberikan pandangan bahwa mengawali tulisan jelas tidak mudah. Tapi bukan berarti tak bisa dilakukan. "Jadi ada bagusnya juga penulis yang sudah memiliki ide bisa memulai tulisan secepatnya seperti pernyataan novelis Ernest Hermingway ''write drunk, edit sober' yang nantinya dapat di edit dengan kewarasan," tukasnya. 

Menurutnya, penulis dapat menulis tanpa takut dan pastikan tulisan memiliki pesan penting bagi pembaca. Karena dengan demikian itulah langkah menuju penulis cerdas. (O-2)

Peserta Workshop Public Speaking & Content Writing Tanoto Foundation



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Eko Suprihatno
Berita Lainnya