Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
Setelah sukses menciptakan vaksin covid-19, perusahaan farmasi AstraZeneca kini tengah mengembangkan obat covid-19 yang bernama AZD7442. Executive Vice President BioPharmaceuticals R&D AstraZeneca Mene Pangalos mengungkapkan bahwa dari pengamatan di uji klinis yang tengah dilakukan saat ini, AZD7442 dapat menangkal varian omikron.
“Studi ini menunjukkan AZD7442 mempertahankan aktivitas netralisasi terhadap varian omikron. Dengan menggabungkan dua antibodi kuat dengan aktivitas yang berbeda dan saling melengkapi untuk melawan virus SARS-CoV-2, AZD7442 dirancang untuk menghindari potensi resistensi dengan munculnya varian baru," kata dia dalam keterangan resmi, Selasa (21/12).
Sebagai infromasi, AZD7442 merupakan perpaduan dari tixagevimab dan cilgavimab. Data awal yang dihasilkan oleh pengujian pseudovirus dari protein spike varian Omikron penuh terhadap tixagevimab dengan cilgavimab, kombinasi antibodi yang terkandung dalam AZD7442, menambah bukti praklinis yang menunjukkan bahwa AZD7442 mempertahankan aktivitas terhadap varian yang membahayakan (variant of concern) yang diuji hingga saat ini.
Adapun, studi AZD7442 saat ini dilakukan secara independen oleh para peneliti di Food and Drug Administration (FDA), Pusat Evaluasi dan Penelitian Biologis AS dan didukung oleh dana penelitian pemerintah AS.
"AZD7442 adalah long-acting antibody pertama yang menerima otorisasi penggunaan darurat di AS untuk profilaksis pra-paparan covid-19. Selain otorisasi di negara lain, kami sedang bekerja dengan badan regulator untuk penggunaan AZD7442 dalam pengobatan covid-19,” ucap dia.
Mene Pangalos menjelaskan, varian omikron belum beredar selama uji klinis AZD7442. Karenanya, perusahaan terus mengumpulkan data lebih lanjut untuk lebih memahami implikasinya dalam praktik klinis.
"Analisis tambahan untuk mengevaluasi AZD7442 terhadap varian omicron sedang dilakukan oleh AstraZeneca dan laboratorium pihak ketiga, dengan data yang diperkirakan segera muncul," imbuh dia.
Seperti diketahui, AZD7442 telah mendapatkan Emergency Use Authorization (EUA) di AS pada Desember 2021 untuk profilaksis (pencegahan) pra-paparan covid-19 pada orang dengan gangguan kekebalan sedang hingga parah dikarenakan kondisi medis ataupun obat imunosupresif serta yang mungkin tidak memiliki kekebalan yang memadai terhadap vaksinasi covid-19, serta orang-orang yang tidak direkomendasi untuk divaksinasi covid-19. Dosis pertama diharapkan tersedia dalam beberapa hari kedepan.
Sekitar 2% dari populasi global dianggap memiliki resiko yang tinggi karena respons yang tidak memadai terhadap vaksinasi covid-19.3,4 Bukti yang muncul menunjukkan bahwa perlindungan populasi yang rentan terhadap covid-19 dapat membantu mencegah evolusi virus yang merupakan faktor penting dalam munculnya berbagai varian.
Selain itu, uji coba pengobatan rawat jalan fase III dari AZD7442 menunjukkan adanya pengurangan risiko dari covid-19 yang parah atau kematian (dari penyebab apa pun) sebesar 50% dibandingkan dengan plasebo pada pasien yang tidak dirawat di rumah sakit dengan covid-19 bergejala ringan hingga sedang selama tujuh hari atau kurang. (OL-12)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved