Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
PUSAT Pengelolaan Mahasiswa Luar Negeri (PPMLN) Universitas Terbuka (UT) kembali menggelar acara wisuda bagi mahasiswa yang menjadi pekerja migran Indonesia (PMI) di luar negeri. Kali ini, wisuda dilakukan bagi 77 pekerja migran Indonesia (PMI) di Taiwan dan PMI di Korsel.
Wisuda bagi 43 PMI di Taiwan dilakukan secara hibrid di Aula Kantor Kepala Kamar Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taiwan, Sabtu (18/12). Sedangkan 34 PMI di Korsel mengikuti wisuda secara daring Minggu (19/12), karena tingginya kasus Covid-19 di Korsel dan sebagian PMI telah kembali ke Tanah Air.
Dalam sambutannya, Wakil Rektor IV Bidang Pengembangan Institusi dan Kerja Sama UT Rahmat Budiman menyatakan pendidikan sangat penting bagi calon PMI dan para PMI yang telah berada di negara penempatan. "Ini semua menjadi bekal dalam bersaing di kompetisi global," ujarnya.
UT dan Badan Perlindungan Pekerja Indonesia, kata dia, telah berikhtiar meningkatkan kompetensi PMI yang mau berangkat ataupun yang sudah berada di negara penempatan dengan memberikan akses pendidikan yang tinggi berkualitas tanpa batas. Ditambahkan, UT sebagai institusi pendidikan jarak jauh merasa bertanggung jawab untuk membantu meningkatkan kompetensi para PMI. "Caranya dengan meningkatkan akses seluas-luasnya bagi PMI untuk mengikuti program bekerja sambil kuliah," terang dia.
Koordinator Badan Pelaksana UT Taiwan, Fitriani Jati mengatakan pihaknya mewakili teman-teman badan pelaksana UT Taiwan sangat berbangga hati karena dapat menyaksikan wisudawan-wisudawati mendapat gelar sarjana.
Kepala KDEI Taiwan, Budi Santoso mengatakan pihaknya mengapresiasi dan merasa bangga karena KDEI telah beberapa kali memfasilitasi upacara penyerahan ijazah serta menyaksikan prosesi kelulusan mahasiswa UT Taiwan. "Tujuannya adalah agar seluruh warga Indonesia yang ada di Taiwan mendapatkan akses pendidikan seluas mungkin, secara mudah, terjangkau, dan akan menghasilkan outcome yang maksimal dalam rangka mendukung terwujudnya sumber daya manusia (SDM) unggul dan untuk Indonesia maju," kata Budi.
Saat ini, jumlah mahasiswa UT di luar negeri mencapai 2.245 orang, sebagian besar adalah para PMI. Di Taiwan, terdapat 213 PMI yang menjadi mahasiswa UT dan di Korsel ada 202.
Dengan kuliah di UT, para PMI saat kembali ke Indonesia diharapkan memiliki kompetensi unggul sehingga bisa memberikan kontribusi dalam mengembangkan daerah masing-masing. Saat ini, beberapa PMI yang merupakan lulusan UT Taiwan dan Korsel telah menunjukkan kompetensinya di berbagai bidang.
Misalnya, Suma SM, alumnus program S1 manajamen UT Taiwan, saat ini menjadi Kepala Desa Sende, Kecamatan Arjowinangun, Cirebon, Jawa Barat. Ada juga Hendri Setiawan S.I. Kom, alumnus Program Sutdi Ilmu Komunikasi UT Korsel, yang kini menjadi PNS di Dinas Informasi dan Komunikasi Pemkab Lumajang, Jatim. (RO/OL-15)
Universitas Terbuka (UT) kembali menunjukkan komitmennya dalam mencetak lulusan unggul, adaptif, dan siap bersaing di tengah arus transformasi digital.
UNIVERSITAS Terbuka (UT) menggelar kegiatan Program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) 2025 di Desa Sukamakmur Kecamatan Ciomas Kabupaten Bogor.
Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran Prof Dr Memed Sueb mengapresiasi hadirnya buku tersebut dalam menjawab pesatnya perkembangan ilmu auditing.
BARU beberapa waktu dibuka, pendaftaran mahasiswa baru Universitas Terbuka (UT) langsung diserbu lebih dari 105.000 pendaftar.
Audit eksternal UT oleh KAP dan BPK tahun 2024 mencakup evaluasi menyeluruh dari perencanaan anggaran, pelaksanaan anggaran, pengelolaan aset serta pelaporan keuangan.
Universitas Terbuka dinilai berhasil menghadirkan model pendidikan tinggi yang inklusif, fleksibel, berkualitas, dan dapat diakses siapa pun, kapan pun, dan dari mana pun.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved