BERDASARKAN hasil monitoring Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) selama November 2021, di wilayah Indonesia terjadi aktivitas gempa sebanyak 980 kali dalam berbagai variasi magnitudo dan kedalaman. Jumlah ini mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan bulan Oktober sebanyak 844 kali.
Koordinator Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengungkapkan, selama bulan November 2021 aktivitas gempa di wilayah Indonesia didominasi oleh gempa kecil dengan magnitudo kurang dari 5,0 (M<5,0) yang terjadi sebanyak 969 kali. Jumlah aktivitas gempa kecil ini mengalami peningkatan jika dibanding bulan Oktober yang terjadi sebanyak 831 kali.
Baca juga: Sanggar Senja Perjuangkan Pendidikan dan Identitas Anak-Anak Jalanan
"Gempa signifikan dengan magnitudo di atas 5,0 (M>5,0) terjadi sebanyak 11 kali atau mengalami penurunan jika dibandingkan dengan bulan Oktober yang terjadi 13 kali," kata Daryono dalam keterangan resmi, Sabtu (4/12).
Di samping itu, gempa dengan guncangan dirasakan oleh masyarakat selama bulan November 2021 terjadi sebanyak 49 kali. Jumlah gempa dirasakan mengalami penurunan jika dibanding bulan Oktober sebanyak 71 kali.
Selanjutnya, Daryono menjelaskan, selama bulan November 2021 terjadi satu kali peristiwa gempa merusak, yaitu gempa merusak di Wahai, Seram Utara, Maluku Tengah dengan magnitudo 5,7 yang berpusat di lepas pantai pada jarak 16 km Barat Wahai, Maluku Tengah, pada 4 November 2021 yang berdampak merusak lebih dari 26 bangunan rumah.
"Zona aktif gempa di wilayah Indonesia selama bulan November 2021 terdapat di 10 kluster seismisitas, yaitu Aceh-Nias, Bengkulu-Lampung-Selat Sunda, Selatan Banten-Jawa Barat, Selatan Yogyakarta-Jawa Timur, Lombok-Bima-Sumba, Sigi-Luwu Timur, Minahasa Selatan-Utara, Laut Maluku, Ambon-Seram, dan Papua Utara," pungkas Daryono.