UNJ Ajak Pekerja Migran Indonesia Pahami Pentingnya Penguasaan TIK

Widhoroso
25/11/2021 21:12
UNJ Ajak Pekerja Migran Indonesia Pahami Pentingnya Penguasaan TIK
Webinar literasi digital 'Kunci Sukses Pemanfaatan Teknologi Digital' yang digelar UNJ.(DOK UNJ)

SAAT ini, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) sangat pesat. Kemampuan beradaptasi dengan perkembangan TIK harus dimiliki setiap orang, termasuk para pekerja migran Indonesia yang berada di luar negeri.

Untuk memperkenalkan TIK kepada pekerja migran Indonesia, Universitas Negeri Jakarta (UNJ) mengadakan webinar literasi digital dengan tema 'Kunci Sukses Pemanfaatan Teknologi Digital,' beberapa waktu lalu. Webinar ini digelar UNJ bekerjasama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Singapura, Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) KBRI Singapura, dan Universitas Terbuka (UT) Kelompok Belajar (Pokjar) Singapura.

"Melalui kegiatan webinar ini, para pekerja migram diharapkan bisa memahami kecakapan literasi digital dalam memanfaatkan media digital yang terdiri dari menemukan, mengerjakan, mengevaluasi, menggunakan, membuat serta memanfaatkan dengan bijak, cerdas, dan cermat," jelas Ketua Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UNJ, Prof. Dr. Ucu Cahyana, M.Si dalam keterangan yang diterima, Kamis (25/11).

Anggota Tim Pengabdian Pada Masyarakat (P2M) UNJ yaitu Lipur Sugiyanta, Ph.D, Dr Bambang Heru Iswanto, M.Si, serta Dr. Mutia Delina, M.Si menjadi pembicara dalam webinar tersebut. Webinar dibagi dalam tiga sub tema yaitu 'Perkembangan Dan Kebutuhan ICT Skill di Asia' dengan pembicara Lipur Sugiyanta, 'Bijak dan Aman Dalam Bersosial Media' (Bambang Heru Iswanto), serta 'TIK Dalam Digital Marketing' (Mutia Delina).

Dalam penjelasannya, Lipur Sugiyanta menyatakan sebagian besar wilayah Asia telah memanfaatkan TIK dan menuntut setiap orang harus beradaptasi dengan pemanfaatan TIK. "Kebutuhan akan skill TIK di Indonesia dan di dunia sudah searah dan membutuhkan kemampuan teknologi yang berimbang," jelasnya.

Namun, perkembangan teknologi informasi memunculkan dampak negatif seperti munculnya bahaya hacker, pornografi, ataupun cyber bullying. "Karena itu, bijaklah dalam menshare data dan informasi pribadi atau informasi penting lainnya di media sosial untuk menghindari cyber crime," ungkap Bambang Heru Iswanto.

Sedangkaan Mutia Delina menyebut teknologi digital yang terus berkembang saat ini harus dimanfaatkan untuk hal-hal positif. "Seperti dalam hal digital marketing, serta bijaksana dalam memanfaatkan media digital dengan menyaring informasi yang dikirim atau diterima," ujarnya. (RO/OL-15)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya