Headline
PPATK sebut pemblokiran rekening dormant untuk lindungi nasabah.
PPATK sebut pemblokiran rekening dormant untuk lindungi nasabah.
Pendidikan kedokteran Indonesia harus beradaptasi dengan dinamika zaman.
DOKTER spesialis jantung & pembuluh darah dari Universitas Hasanuddin, Antonia Anna Lukito menyarankan pasien darah tinggi untuk memeriksa tekanan darah mereka pada waktu subuh, sekitar pukul 02.00 atau 03.00.
"Dikenal lonjakan pagi hari. Tensi paling tinggi menjelang bangun, subuh. Kalau ada pasien menensi dirinya tensilah pada pukul 2 atau 3 pagi," kata Antonia melalui sebuah webinar kesehatan, Kamis (18/11).
Menurut Antonia, ;yang tergabung dalam Komite Ilmiah Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) cabang Banten itu, mereka yang mengukur tekanan darah tinggi saat pagi biasanya memiliki hasil pemeriksaan tekanan yang lebih rendah pada waktu lain misalnya saat siang, sore dan malam hari.
Baca juga: Olahraga Pakai Jaket Bisa Sebabkan Dehidrasi
Menurutnya, itu adalah hal yang wajar dan tidak perlu dikhawatirkan.
"Morning surge-nya dibedakan dari tensi pagi dan saat tidur itu tidak melonjak, kita lihat tensi 24 jam-nya bukan sesaat. Misalnya pagi saja tinggi 150/90 mmHg tetapi sisanya sampai malam bagus, itu masih fine-fine saja," tutur dia.
Tekanan darah, seperti dikutip dari Medical News Today, mengacu pada kekuatan yang digunakan jantung untuk memompa darah ke sekitar sistem peredaran darah.
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi tekanan darah, antara lain stres, aktivitas fisik, dan diet.
Tekanan darah normal yakni kurang dari 120/80 mm Hg. Angka antara 120/80 mm Hg dan 139/89 mm Hg menunjukkan Anda berisiko terkena hipertensi, sedangkan angka lebih dari 140/90 mm Hg menandakan hipertensi.
Tekanan darah naik dan turun sepanjang hari dan malam. Saat tidur, tekanan darah turun 10-30%. Kemudian meningkat sekitar waktu bangun. Pada beberapa orang, peningkatan ini mungkin signifikan dan mengakibatkan hipertensi pagi.
Orang yang memiliki pola tekanan darah abnormal mungkin berisiko mengalami komplikasi, seperti serangan jantung dan stroke.
Sebuah tinjauan pada 2010 menunjukkan, kejadian stroke dan masalah jantung serius lainnya memuncak dalam 4-6 jam pertama setelah bangun tidur.
Pemeriksaan tekanan darah di rumah secara teratur dapat membantu Anda lebih memahami fluktuasi tekanan darah, sekaligus mengidentifikasi episode hipertensi pagi.
Sebelum mengukur tekanan darah sebaiknya kosongkan dulu kandung kemih, istirahat dengan nyaman dan tenang selama 5 menit sebelum mengukur tekanan darah.
Selain itu, hindari merokok, minum alkohol, atau berolahraga dalam waktu 30 menit setelah mengukur tekanan darah.
Kemudian, saat mengukur tekanan darah lakukan pembacaan pada waktu yang sama setiap hari, duduk dengan punggung lurus, kaki tidak disilangkan, dan telapak kaki rata di lantai.
Istirahatkan lengan pada permukaan yang rata sehingga lengan atas sejajar dengan jantung, kemudian, tempatkan manset pada lengan sehingga bagian bawah manset berada tepat di atas lipatan siku.
Ambil dua atau tiga bacaan dengan jarak kira-kira 1 menit dan hitung nilai rata-ratanya. Jangan lupa catatlah semua pembacaan, karena ini dapat membantu dokter menentukan pengobatan terbaik. (Ant/OL-1)
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi medis serius yang meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan gangguan ginjal.
Hipertensi, hingga kini, masih menjadi penyebab utama penyakit kardiovaskular dan kematian dini di seluruh dunia.
Tekanan darah tinggi atau hipertensi bisa terjadi tanpa gejala. Kenali kategori tekanan darah, risiko, dan pentingnya pemeriksaan rutin.
Tekanan darah tinggi atau hipertensi yang tidak terkontrol dapat menyebabkan kerusakan pada lapisan terdalam pembuluh darah.
Dalam dunia kerja, obesitas dapat mengganggu keberlangsungan produktivitas (brain fog) dan penurunan kesehatan karena penyakit penyerta dari obesitas.
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, mengungkapkan pentingnya untuk mengukur tekanan darah secara rutin.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved