Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Dorong Minat Generasi Muda pada Jamu, Acaraki Buka Kedai Baru 

Ghani Nurcahyadi
18/11/2021 20:26
Dorong Minat Generasi Muda pada Jamu, Acaraki Buka Kedai Baru 
Kedai baru Acaraki di AEON Mall Tanjung Barat(dok. Acaraki)

JAMU merupakan salah satu warisan budaya Indonesia. Namun, minat kalangan muda terhadap jamu dinilai belum terlalu besar, terutama pada eksistensi rempah-rempah sebagai bahan utama pembuatan jamu. 

Melihat fakta tersebut, kedai jamu Acaraki berkomitmen meningkatkan minat masyarakat terhadap jamu dengan menghadirkan gerai terbarunya di AEON Mall Tanjung Barat, Jakarta Selatan. Acaraki ingin merevitalisasi jamu sebagai bagian dari warisan budaya Indonesia yang perlu dilestarikan sebagai upaya penguatan identitas Indonesia. 

Marketing Manager Acaraki Arief Eka Wardana mengatakan, kedai terbaru Acaraki diharapkan bisa makin memperkenalkan jamu dan menarik minat generasi muda terhadap jamu. Terlebih, kedai terbaru Acaraki berada di lokasi yang dekat dengan kawasan Universitas, serta pusat rekreasi generasi muda. 

"Salah satu caranya adalah dengan menyesuaikan cita rasa jamu dengan lidah kalangan milenial dan metode seduh kopi yang sedang berkembang saat ini," kata Arief. 

Baca juga : Dorong Minat Terhadap Seni Lewat Ruang Digital

Sebelumnya, kedai Acaraki sudah hadir di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, dan Kemang, Jakata Selatan. Arief berharap, semakin banyaknya kedai Acaraki bisa kembali menumbuhkan minat terhadap jamu, bahkan sampai membawa jamu mendunia. 

Dalam perayaan pembukaan (opening ceremony) kedai Acaraki di AEON Mall Tanjung Barat, founder Acaraki Jony Yuwono ikut melakukan pembuatan jamu bersama dengan sejumlah influencer. Di kedai terbaru itu, Acaraki juga membuat konsep pembuatan jamu dengan cara diseduh yang tidak meninggalkan identitas asli jamu. 

Di seremoni pembukaan kedai baru Acaraki, juga hadir sejumlah penjual jamu gendong yang ikut membuat jamu dengan cara tradisional. 

Kedai Acaraki mengambil nama dari prasasis Madhawapura, sebuah prasasti yang berisi catatan tentang profesi. Tertulis didalamnya mengenai sebutan Abhasana bagi pembuat pakaian, Angawari sebagaipembuat kuali, dan Acaraki sebagai Peracik Jamu. (RO/OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya