Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
MENTERI Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan vaksinasi covid-19 bagi anak dengan rentang usia 6-11 tahun belum diprioritaskan.
Pengutamaan masih diberikan kepada masyarakat golongan lanjut usia yang memiliki tingkat kematian tertinggi secara global yakni mencapai 12%.
Baca juga: Presiden Perintahkan Sekolah Tatap Muka Diawasi Ketat
"Vaksinasi itu diberikan berbasis risiko. Itu alasan mengapa tenaga kesehatan diberikan duluan karena mereka yang sering bertemu pasien. Kemudian dilanjutkan ke lansia karena secara global fatality ratenya paling tinggi," jelas Budi usai mengikuti rapat terbatas di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (15/11).
Sementara, golongan anak-anak dinilai masih memiliki ketahanan yang cukup kuat dengan tingkat kematian secara global hanya 0,5%.
"Jadi sekarang kita tetap prioritaskan ke lansia dulu yang risikonya puluhan kali lebih tinggi. Jumlah yang divaksinasi juga baru 40%," tandasnya. (OL-6)
Hepatitis B merupakan infeksi virus yang menyerang hati dan dapat bersifat akut maupun kronis.
Selain vaksin primer, yang wajib diberikan, orangtua juga bisa mempertimbangkan memberikan vaksinasi tambahan, misalnya vaksin influenza.
Di dua lokasi uji coba yaitu Kabupaten Bogor dan Kabupaten Banjar, cakupan vaksin PCV1 untuk pencegahan pneumonia meningkat.
Hal itu terjadi karena pemerintah Indonesia melaporkan adanya kasus Vaksin Derived Polio Virus (VDPV).
Vaksin influenza untuk anak bisa diberikan pada anak berusia lebih dari 3 bulan. Selain anak, vaksin flu juga perlu diberikan untuk kelompok rentan.
Ibu hamil juga bisa memanfaatkan beragam bahan pangan yang kaya vitamin C untuk memenuhi kebutuhan vitamin hariannya dalam menjaga imun tubuh.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved