Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
PROGRAM Merdeka Belajar Kampus Merdeka ( MBKM) yang digaungkan pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi mendapat sambutan antusias kalangan kampus dan mahasiswa di tanah air.
Terbukti berdasarkan survei yang dihimpun Kemendikbudristek, Program Magang dan Studi Independen Bersertifikat dan Studi (MSIB) yang paling tertinggi diminati para mahasiswa.
"Dari sembilan kegiatan MBKM dan surveo yang kami himpun menyatakan MSIB paling diminati yakni dipilih lebih dari 70 persen mahasiswa. Sekaligus menjadi terfavorit, menyusul program lainnya Kampus Mengajar," ungkap Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbudristek Paristiyanti Nurwardani pada paparan evaluasi dan capaian program MSIB dan Kampus Mengajar.
Dalam kesempatan itu, hadir dua mahasiswa program MSIB Erwan Cerentio dari Program Studi (Prodi) Business Management Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Gadjah Mada yang magang di XL Axiata Business dan Dewi Fortuna dari Prodi Statistik Universitas Bina Nusantara yang magang di Traveloka.
Serta hadir dua mahasiswa peserta program Kampus Mengajar yakni Refa Tri Ustati dari Universitas Indaprasta PGRI Prodi Pendidikan Fisika yang mengajar di sekolah penempatan SDN Tajur 06 Bogor serta Ratu Adis Elviana dari Universitas Djuanda Bogor Prodi Teknologi Pangan dan Gizi yang mengajar di sekolah penempatan SMPN 16 Bogor.
Program MSIB diikuti 13.272 mahasiswa yang dinyatakan lolos untuk menjalani magang dari studi independen bersama 122 mitra penyelenggara.
Paristiyanti menjelaskan, animo tinggi mahasiswa pada MSIB karena ada semacam "kekangenan" di tengah pandemi para mahasiswa ingin melihat situasi bekerja yang sebenarnya sekaligus mendapat tambahan kemampuan (sofskill) dan mendapatkan informasi lebih cepat sebelum dan sesudah lulus kuliah.
Baca juga : FBS Unas Bahas Sejarah Migrasi Dunia Bersama Cendikiawan Internasional
Selain itu, lanjut Paris, MSIB ini dikonfirmasi langsung Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim ke perusahaan-perusahaan besar.
"Jadi mas Menteri langsung yang melakukan komunikasi pada perusahaan dan sekarang sudah masuk hingga 300 perusahaan besar," ungkapnya.
Dikatakan Mendikbudristek juga berkomunikasi langsung dengan 104 Direktur Utama BUMN untuk kebutuhan peserta magang MSIB ini.
"Mas Menteri Nadiem juga meyakinkan kalangan perusahaan tidak perlu khawatir soal CSR. Sebab, Kemdikbudristek telah menyiapkan anggaran untuk memberikan uang saku bagi para peserta magang," tukasnya seraya menambahkan Mendikbudristek juga menyampaikan kepada para pengusaha tersebut jika punya ketertarikan dan jatuh cinta kepada mahasiswa untuk dijadikan karyawan, maka calon karyawan tidak perlu lagi ikut kegiatan training karena telah memahami product knowledge perusahaan terkait.
Dalam kesempatan itu, Paris juga menjelaskan Kemendikbudristek menargetkan uang saku 751 mahasiswa peserta Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) dicairkan pekan ini.
Mereka merupakan sisa dari total 12.900 peserta yang hingga saat ini belum menerima uang saku dari program tersebut. Mereka terkendala masalah administrasi, diantaranya belum memiliki rekening Bank Rakyat Indonesia (BRI) maupun Bank Syariah Indonesia (BSI), keliru memasukkan nomor rekening, dan keliru menginput Nomor Induk Kependudukan (NIK).
"Jadi ada kekeliruan administrasi adik adik 751 mahasiswa peserta MSIB ini.Kami himbau segera menginput ulang pendataannya dengan benar dan seksama, " pungkas Paris.(RO/OL-7)
Tim mahasiswa UMB berhasil meraih juara pertama dan ketiga dalam Business Plan Competition, serta juara pertama pada Short Video Competition di ajang AFLES 2025.
Kerja sama ini menjadi langkah konkret dalam mengimplementasikan Tridarma Perguruan Tinggi.
Melihat eskalasi itu, aparat kepolisian langsung bertindak tegas dengan menyemprotkan air dari kendaraan taktis water cannon untuk membubarkan massa.
Program ini menghadirkan berbagai track tematik yang dapat dipilih sesuai minat dan rencana pengembangan diri mahasiswa.
DUNIA perkuliahan bukan hanya soal menuntut ilmu, tetapi juga perjalanan penting dalam menemukan jati diri. Mahasiswa diajak untuk mencari kebenaran di tempat yang tepat.
Stella mengutarakan masa kuliah merupakan waktu yang ideal untuk mengeksplorasi minat, mencoba hal-hal baru, dan tidak sekadar mengikuti arus.
Mahasiswa yang terlibat program MBKM tidak hanya memperoleh keterampilan praktis tetapi juga memperluas jaringan profesional.
Wamen KPPPA Veronica Tan menekankan pentingnya perubahan paradigma dalam pendidikan anak usia dini (PAUD) melalui Kurikulum Merdeka.
Pemerintah jangan gonta-ganti kurikulum pendidikan. Hal itu menyusul adanya isu akan digantinya Kurikulum Merdeka usai pergantian rezim pemerintahan.
Anggota Komisi X DPR Sofyan Tan mengingatkan pemerintah untuk mengubah kurikulum pendidikan. Hal itu menyusul adanya isu akan digantinya Merdeka Belajar.
Pemerintahan baru nanti diharapkan gerak cepat untuk berkoordinasi melakukan evaluasi dan penetapan kurikulum yang tepat dan tetap ke depannya.
Gateways Study Visit merupakan studi banding untuk melihat praktik baik dari transformasi pendidikan khususnya dalam penggunaan teknologi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved