Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Perguruan Tinggi Dituntut Tingkatkan Penelitian Jawab Kebutuhan Industri 4.0

Mediaindonesia.com
28/10/2021 22:18
Perguruan Tinggi Dituntut Tingkatkan Penelitian Jawab Kebutuhan Industri 4.0
Acara Dies Natalis ke-55 di kampus UP, Jakarta, Kamis (28/10).(Ist)

PERGURUAN tinggi dituntut untuk selalu meningkatkan kegiatan penelitian baik yang bersifat multidisiplin maupun interdisiplin.

Hal ini penting bagi perguruan tinggi yang bercita-cita menjadi entrepreneurial university (universitas wirausaha) ataupun yang bercita-cita memenuhi kebutuhan Industri 4.0.

“Dosen dan mahasiswa diharapkan dapat besinergi melakukan inovasi dengan landasan pemecahan masalah di lingkungan sekitar melalui penelitiannya, sehingga hasilnya dapat menjadi produk atau jasa berdaya saing yang dapat ditawarkan ke masyarakat, baik secara profesional maupun sosial,” ungkap Rektor Universitas Pancasila (UP) Prof Dr Edie Toet Hendratno, SH dalam Dies Natalis ke-55 di kampus UP, Jakarta, Kamis (28/10).

Melalui keterangannya kepada pers, Edie menyebutkan baik industri 4.0 maupun kewirausahaan sama bagusnya.

“Namun kami sendiri memiliki cita-cita bisa menjadi entrepreneurial university (universitas wirausaha),” kata Edie.

Karena itu, dengan tema 55 Tahun Universitas Pancasila Bersinergi Mewujudkan Sivitas Akademika yang discipline dan excellent untuk meraih achievement sebagai entrepreneurial university, Edie kembali mengingatkan pentingnya tiga nilai penting untuk menjadi civitas akademika yang sukses.

"Bila kita terbiasa untuk bekerja dengan disiplin, niscaya kita akan dengan sendirinya terbentuk menjadi pribadi yang excellent. Dengan kinerja excellent, achievement dalam bekerja ataupun kehidupan akan mudah diraih. Mari kita budayakan 3 nilai ini yakni sikap disiplin, excellent dan achievement agar dapat memberikan hasil yang terbaik untuk Universitas Pancasila," kata Edie dalam sambutan perayaan Dies Natalis ke-55.

Hadir dalam kesempatan tersebut antara lain, mantan Menteri Perumahan Rakyat yang juga Ketua Dewan Pembina Yayasan Pendidikan dan Pembina UP (YPPUP) Siswono Yudo Husodo beserta jajaran pembina, pengawas dan pengurus YPPUP. Juga hadir, jajaran wakil rektor, dekan fakultas, dan Direktur Sekolah Pascasarjana UP.

Menurut Edie, dalam rangka menuju entrepreneurial university, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) mulai memikirkan bentuk penelitiannya.

Penelitian itu pada akhirnya bisa menghasilkan produk/jasa inovasi berdaya saing sekaligus berdaya jual bagi masyarakat luas.

“Hal ini akan sangat menguntungkan bagi semua pihak, yaitu ada produk/jasa hasil peneliti Universitas Pancasila,” kata dia.

Nantinya, ada pemasukan yang bisa kembali digunakan untuk biaya mandiri penelitian berikutnya. Sekaligus untuk insentif/kesejahteraan peneliti.

“Produk/jasa itu juga akan lebih bisa diterima masyarakat karena ada nama Universitas Pancasila di belakangnya,” ucap Edie.

Edie menyampaikan UP memiliki Rencana Induk Penelitian 2020-2024 yang fokus penelitiannya yakni meningkatkan daya saing industri kecil menengah (IKM) dan kesejahteraan masyarakat.

Dalam mencapai Research University, UP membangun budaya penelitian di kalangan dosen dan mahasiswa melalui pusat kajian untuk penelitian multidisiplin. Ini juga dilakukan untuk tingkat fakultas dan kelompok keilmuan, untuk penelitian interdisiplin, serta untuk tingkat program studi. 

Selain itu, dalam HUT ke-55 UP tersebut, Edie menerangkan berbagai capaian dan prestasi yang telah diraih dosen, mahasiswa, tenaga kependidikan yang membawa nama baik pihaknya. Prestasi tersebut baik di tingkat nasional, regional, dan internasional.

Di antaranya ialah, pihaknya mendapatkan hibah dari Kemendikbudristek setelah melalui kompetisi dari ribuan perguruan tinggi swasta dan negeri. UP mendapatkan hibah senilai Rp12.725.468.800 untuk tingkat nasional dan Rp24,5 miliar pada tingkat internasional.

"Hibah ini berisi tugas-tugas yang harus dikerjakan UP dalam rangka implementasi MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) dan peningkatan pencapaian indikator kinerja utama (IKU) dan harus dilaporkan paling lambat Desember 2021. Tugas ini harus diselesaikan, apabila tidak, maka tidak akan dapat lagi Hibah MBKM,” terang Edie.

Menurut Edie, program MBKM ialah salah satu cara strategis Pendidikan Tinggi untuk memasuki persaingan Industri 4.0. Sebab program ini lebih berorientasi pada pengembangan kompetensi daripada sekedar penambahan pengetahuan.

”Karena itu, apapun hal yang dapat mengembangkan program MBKM akan sangat didukung implementasinya,” ucap Edie.

Terakhir, pada 2021, Edie memaparkan pencapaian Akreditasi Program Studi di Universitas Pancasila sudah 80% terakreditasi A dan sedang mempersiapkan menuju Akreditasi Unggul, sedangkan untuk D3 akan segera diupgrade menjadi D4 atau terapan.

"Jika mahasiswa dapat lulus tepat waktu, makin besar kesempatan mereka untuk jadi lulusan professional sesuai bidang keilmuannya masing-masing yang berguna di dunia kerja atau menjadi entrepreneur sebagai pebisnis pemula/start up business," tutup Edie. (RO/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya