Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
SOSIOLOG dari Universitas Indonesia (UI) Imam Budidarmawan Prasodjo menilai masalah strategis ke depan dalam bidang pendidikan yang harus menjadi perhatian pemerintah adalah kembalinya membangun karakter di tengah perubahan, mengingat kini perubahan menjadi sangat cepat.
Semua orang dipaksa untuk beradaptasi pada dunia digital sehingga sektor pendidikan pun harus juga mengikuti perubahan tersebut.
"Pembangunan karakter tentunya sangat berbeda dengan era dulu dan sekarang karena saat ini yang harus dibangun adalah karakter di tengah perubahan," kata Imam saat webinar Hakikat, Tujuan, dan Arah Pendidikan Bangsa Yang Berkemajuan dan Berdaya Saing Sesuai Amanah Konstitusi dan Founding Fathers yang diadakan GWP, Rabu (27/10).
Selain itu dalam upaya membangun karakter sekaligus mampu memperkuat jati diri kebangsaan dalam bingkai solidaritas kemanusiaan yang luhur. Sehingga anak sejak dini sudah terdidik untuk mencintai Tanah Air meski era informasi dari mancanegara bisa diakses dengan mudah.
Setelah itu langkah terobosan model pendidikan yang inklusif, partisipatif, resposif untuk dapat mengatasi masalah sosial yang terjadi yang tidak termakan dengan perubahan digital saat ini.
"Pendidikan partisipatif harus dilakukan ahar anak tidak merasa tersekat oleh tembok-tembok sekolah yang hanya mengkarantina guru-guru yang belum tentu kompeten dan belum tentu anak juga mau," ujarnya.
Sehingga sekolah seharusnya bisa dimana pun dan anak mendapatkan pelajaran dari siapa pun. Seorang guru mungkin saja ilmunya terbatas terkait satu bidang, namun seseorang yang sudah ahli bisa mengajarkan yang tidak dipahami guru.
"Sehingga perlu asanya pendidikan yang responsif yang membuka diri terhadap intervensi siapa saja untuk kebaikan. Agar seluruh masalah pendidikan yang ada bisa diatasi bersama sehingga jangan diserahkan kepada guru atau dosen semata," pungkasnya. (Iam/OL-09)
WAKIL Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) Fajar Riza Ul Haq mengingatkan pentingnya upaya Partisipasi Semesta.
Menurut Lestari, penting mengedepankan upaya membangun 'jembatan' antara kesehatan jiwa dan kesehatan otak dalam konteks sebuah kebijakan.
KESEHATAN mental sering menjadi bahan seminar, tetapi jarang menjadi agenda nyata di ruang-ruang rapat sekolah.
FORUM Diskusi Kelompok Terpumpun (DKT) merekomendasikan perlunya langkah tegas negara melalui revisi regulasi hingga pembentukan UU Anti-Intoleransi.
Program Studi Pendidikan Tata Busana & Desain Mode, Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta (UNJ), berkolaborasi dengan Asia Fashion Show Indonesia 2025.
UNIVERSITAS Teknologi Bandung (UTB) menegaskan komitmen untuk meningkatkan kualitas tenaga pengajar dengan mendorong dosen melanjutkan pendidikan dan kuliah ke luar negeri.
UNIVERSITAS Indonesia (UI) menuai sorotan dari masyarakat setelah mengundang Peter Berkowitz, peneliti dari Stanford University dan menimbulkan kontroversi,
Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemdiktisaintek) tidak mau memberikan komentar mengenai diundangnya akademisi Peter Berkowitz ke Universitas Indonesia (UI).
Achmad menekankan bahwa UI bebas berdiskusi dengan siapa saja di forum kritis yang tepat, dengan kurasi dan counter-speech yang memadai.
Permintaan maaf itu disampaikan setelah muncul gelombang kritik di media sosial terhadap UI yang mengundang Berkowitz dalam acara PSAU pada 23 Agustus 2025.
Baitul Maqdis Institute menyatakan keprihatinan atas diundangnya akademisi Peter Berkowitz, sosok pro-Israel.
UI menyampaikan tetap konsisten pada sikap dan pendirian berdasarkan konstitusi Indonesia, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved