PEMERINTAH melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Kominfo akan meningkatkan utilisasi infrastruktur tol langit atau Palapa Ring dengan membangun proyek Palapa Ring Integrasi. Dengan adanya Palapa Ring Integrasi, layanan internet akan lebih mudah diakses masyarakat dan pelaku industri di seluruh wilayah Indonesia.
BAKTI Kominfo mempersiapkan pembangunan proyek Palapa Ring Integrasi sebagai integrator tiga paket Palapa Ring yang selesai sejak 2019. Palapa Ring Integrasi akan dibangun dengan menggunakan skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).
Direktur Infrastruktur BAKTI Kominfo Bambang Noegroho menjelaskan Palapa Ring Integrasi akan meningkatkan utilitas Palapa Ring yang sudah ada. Selain itu, Palapa Ring Integrasi akan melengkapi jaringan backbone penyelenggara industri nasional.
“Palapa Ring itu sudah dibangun di ujung-ujung Indonesia atau wilayah 3T (tertinggal, terdepan, terluar) yang sebenarnya tidak layak secara bisnis bagi penyelenggara telekomunikasi. Jadi, dengan tujuan menarik para penyelenggara layanan telekomunikasi, di daerah yang sebenarnya sudah dibangun oleh Palapa Ring,” jelas Bambang dalam program Primetime News yang tayang di Metro TV, tadi malam.
Bambang menyebutkan saat ini penggunaan Palapa Ring yang existing sudah cukup baik. Hal ini antara lain bisa dilihat dari Palapa Ring Barat yang sudah tersambung dengan 7 penyelenggara telekomunikasi, Palapa Ring Tengah dengan 14 penyelenggara telekomunikasi, dan Palapa Ring Timur dengan 6 penyelenggara telekomunikasi.
Di sisi lain, kehadiran Palapa Ring Integrasi juga dibutuhkan karena kebutuhan layanan internet cepat semakin mendesak, terutama di wilayah 3T di Indonesia. “Jadi kegunaan pemenuhan internet untuk kegiatan usaha, pendidikan, kesehatan, dan lain-lain, saat ini sudah sangat pesat penggunaannya. Ini harus diimbangi dengan kecepatan pembangunan infrastruktur itu sendiri,” kata Bambang.
BAKTI Kominfo berharap dengan terhubungnya seluruh Palapa Ring menjadi jalan tol langit yang andal, menjadi menarik bagi penyelenggara atau industri untuk bekerja sama dan terkoneksi dengan Palapa Ring. Bagi penyelenggara sendiri, katanya, layanan telekomunikasi dan internet juga akan semakin memacu untuk melayani di daerah-daerah yang belum mereka layani sebelumnya.
“Sehingga diharapkan penggunaan atau utilisasi dari Palapa Ring dan nantinya Palapa Ring Integrasi akan meningkat dengan cepat, serta ada penetrasi akses internet di wilayah di desa-desa,” jelasnya.
Bambang menyebut bahwa sebenarnya daerah 3T memiliki potensi pasar sangat besar. “Bisa dibayangkan telekomunikasi dan internet cepat bisa masuk, diiringi dengan berbagai fasilitas publik yang dibangun oleh pemerintah, tentunya perekonomian yang ada di daerah, potensi alam dan masyarakatnya akan tereksplorasi dan menjadi kekuatan ekonomi yang bisa menopang perekonomian di Indonesia,” paparnya.
Dia yakin penyelenggara industri telekomunikasi dan internet sudah cukup menyadari potensi besar tersebut. “Nanti dengan pemerintah hadir melalui BAKTI Kominfo, kami akan membangun jalan tolnya atau jaringan tulang punggung agar penyelenggara layanan internet bisa menggunakan fasilitas ini dan mereka mau berinvestasi di daerah 3T,” jelasnya.
Bambang mengatakan bahwa saat ini Palapa Ring Integrasi masih dalam tahap studi kelayakan akhir.
Strategis
Ketersediaan Palapa Ring Integrasi juga dinilai penting dan strategis oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). Menurut Deputi Bidang Evaluasi, Pemantauan, dan Pengendalian Pembangunan Bappenas Taufik Hanafi, Palapa Ring Integrasi dapat memastikan layanan internet bisa lebih efektif dan efisien.
Ini juga akan memicu semakin banyaknya layanan-layanan publik seperti rumah sakit, puskesmas, sekolah dan madrasah yang mendapatkan akses layanan internet. “Kalau kita lihat dan bandingkan dengan beberapa tahun terakhir, ini (layanan publik yang terakses internet) menunjukkan perkembangan cukup positif,” katanya.
Taufik melanjutkan, penyediaan infrastruktur teknologi, informasi, dan komunikasi (TIK) merupakan salah satu pilar penting dalam transformasi digital. Kemudian, pilar selanjutnya adalah pemanfaatan infrastruktur digital itu sendiri.
“Termasuk di dalamnya sistem pemerintahan berbasis elektronik. Bahkan ke depan semakin banyak UMKM (usaha mikro, kecil dan menengah) akan go digital yang ditargetkan bisa mencapai 30 juta UMKM,” jelasnya.
Adapun pilar ketiga, lanjut Taufik, adalah terkait program Satu Data, yaitu untuk memastikan ekosistem digital bisa diwujudkan dengan baik. “Dengan infrastruktur yang baik, pertukaran data dan informasi serta interoperabilitas daripada data dan informasi semakin baik, semakin cepat, dan mudah aksesnya,” pungkas Taufik. (Ifa/S3-25)