Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Kedutaan Besar Denmark di Indonesia mendukung pilot partnership antara Indonesian Waste Platform (IWP), sebuah asosiasi nirlaba dengan Siklus, sebuah startup yang menggunakan solusi teknologi isi ulang untuk menyelesaikan masalah ekonomi dan lingkungan di Indonesia.
“Timbunan sampah dan minimnya pengelolaan sampah merupakan ancaman serius terhadap lingkungan dan iklim. Solusi terbaik adalah dengan mengurangi produksi jumlah sampah. Pilot project isi ulang dengan Siklus memiliki tujuan untuk mengatasi tantangan tersebut," tutur Head of Environmental Sector Cooperation di Kedutaan Besar Denmark Julie Bülow Appelqvist, dalam keterangannya diterima Selasa.
Appelqvist menambahkan bahwa Kedutaan Besar Denmark di Indonesia sangat bersemangat untuk mendukung pilot project tersebut dan berharap hasilnya dapat membuktikan bahwa seluruh pihak dapat mengurangi sampah dan sekaligus berkontribusi pada pengembangan lokal.
Pilot project tersebut akan diadakan di Labuan Bajo, ibu kota Kabupaten Manggarai Barat, Flores, sebuah area yang dirancang untuk dikembangkan sebagai salah satu dari 5 Destinasi Wisata Super Prioritas Indonesia.
Selama 10 tahun terakhir, Labuan Bajo sukses bertumbuh dari komunitas nelayan kecil menjadi sebuah destinasi pariwisata yang berkembang pesat dengan pembangunan tercepat dalam 5 tahun terakhir.
Salah satu dampak yang dihasilkan dari perkembangan pariwisata suatu kawasan adalah kontribusinya terhadap lonjakan sampah yang dihasilkan. Hal ini memperparah krisis iklim dan polusi lingkungan mengingat pengelolaan sampah di wilayah NTT masih tertinggal.
Secara khusus, kemasan plastik sekali pakai yang tidak dapat didaur ulang, mengakibatkan dampak negatif pada lingkungan dan kesehatan, seperti tempat pembuangan sampah yang tidak bersih, pembuangan sampah sembarangan, dan pembakaran sampah di lahan terbuka.
“Peluncuran solusi isi ulang milik Siklus di pedesaan dan daerah terpencil merupakan salah satu langkah signifikan untuk mewujudkan tujuan kami dari mengeliminasi pemakaian kemasan plastik sekali pakai di seluruh Indonesia,” jelas Jane von Rabenau, CEO & Co-Founder Siklus.
“Pilot project dengan Indonesian Waste Platform (IWP) membantu Siklus membawa solusi isi ulang kami ke bisnis, konsumen, dan komunitas di Labuan Bajo dengan menyediakan kenyamanan, penghematan, dan kesempatan bagi mereka untuk ikut mengurangi sampah plastik," tambah Rabenau.
??
Siklus dikatakan Rabenau menciptakan kembali masa depan ritel dengan menjual kebutuhan sehari-hari tanpa kemasan dan dengan biaya lebih rendah. Perlengkapan isi ulang ini dibawa dengan kendaraan roda dua yang akan diantarkan langsung ke rumah konsumen.
Konsumen cukup menyediakan wadah sendiri untuk mengisi ulang produk konsumen seperti sabun, sampo, deterjen, dan minyak goreng dengan harga yang terjangkau. Siklus menggunakan teknologi isi ulang yang aman dan tepat untuk mengoptimalkan distribusi produk dan memungkinkan produsen untuk berinteraksi dengan pelanggan mereka. Tujuannya adalah menjadi model ritel berkelanjutan.
Rabenau Juga menyatakan rasa terima kasihnya kepada Pemerintah Denmark yang mengusulkan untuk mendukung pilot project ini, menjadikan implementasi dari model isi ulang Siklus dilakukan di daerah terpencil di Indonesia.
Pengurangan kemasan plastik sekali pakai yang tidak memiliki nilainya dalam sektor daur ulang merupakan langkah penting menuju tercapainya Rencana Aksi Nasional.
Isi ulang yang dapat mengurangi produksi kemasan plastik yang tidak dapat didaur ulang tidak hanya mendukung upaya pengurangan pembuangan sampah dan mengurangi polusi plastik di laut, tetapi juga mendukung pengurangan pembakaran sampah plastik yang mana merupakan praktik yang sering dilakukan oleh negara di Asia.
"Pembakaran sampah ini tentu berdampak pada iklim melalui karbon hitam dan emisi karbon dioksida yang memperburuk krisis iklim dan polusi udara dengan asap beracun yang berdampak bagi kita semua dan khususnya kelompok yang paling rentan di masyarakat,” ujar Director Indonesian Waste Platform Nina van Toulon.
Dengan pilot project ini, IWP dan Siklus mengurangi dampak negatif pada iklim dan lingkungan dari sampah rumah tangga non-organik yang tidak dapat dikendalikan di daerah pelosok dan pedalaman di Indonesia.
Langkah-langkah yang dilakukan adalah dengan mengurangi kuantitas kemasan yang tidak dapat didaur ulang dengan teknologi daur ulang terkini di Indonesia, memperkenalkan alternatif model pengantaran yang telah terbukti di Jakarta.
Selain itu juga mengurangi pembakaran sampah di lahan terbuka yang dihasilkan dari pengurangan kemasan non-daur ulang (saset).
Pandemi COVID-19 dan pembatasan yang dilakukan telah berdampak pada ekonomi tingkat global dan Labuan Bajo yang memiliki ketergantungan tinggi terhadap sektor pariwisata. Pilot ini akan diimplementasikan secepatnya setelah ekonomi lokal kembali menjadi normal.
Setelah perkenalan yang sukses dari pilot project ini, Siklus akan melanjutkan operasional dan menjalankannya sebagai model bisnis berkelanjutan. IWP berkomitmen untuk mendukung Siklus dengan menyebarkan isi ulang sebagai alternatif model isi ulang ke daerah pedesaan dan terpencil lainnya di Maluku, Sumatera, NTT, Bali, Jawa, dan Sulawesi.
Pilot project ini diharapkan dapat digaungkan ke seluruh Indonesia. Tujuannya agar peningkatan ekonomi pariwisata pascapandemi, dapat dibarengi dengan peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan hidup dan kelestarian alam. Pariwisata maju tentu harus dilengkapi dengan alam indah dan iklim yang sehat. (Ant/OL-12)
Pantai Ungkea, yang merupakan salah satu kawasan wisata dan habitat alami di Morowali Utara, menjadi fokus utama pembersihan dari sampah plastik dan berbagai jenis sampah lainnya.
Penggunaan komposter memungkinkan masyarakat mengolah sampah organik menjadi kompos, mengurangi emisi metana, dan memperbaiki kualitas tanah secara lokal.
LEMBAGA Pemantau Penyimpangan Aparatur Daerah (LP2AD) menilai Refuse Derived Fuel (RDF) Rorotan bisa menjadi sebagai standar nasional dalam pengelolaan sampah perkotaan.
Pembersihan sampah kiriman ini tidak hanya dilakukan di Pulau Lancang, tetapi juga di pulau-pulau lainnya setiap harinya.
Pemerintah Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, menggelar pelatihan pengelolaan sampah
Pulau sampah yang sebelumnya menggunung di sebuah behas tambak di kampung itu sudah tidak terlihat lagi dan hanya menyisakan beberapa sisa sampah berserakan .
KAWASAN Pelabuhan Labuan Bajo kian bersolek. Wilayah tersebut kini mulai mengubah rupanya menjadi salah satu destinasi wisata.
BANDARA El Tari Kupang, Nusa Tenggara Timur membuka rute penerbangan baru dari menuju Bandara Komodo di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat.
Mawatu Resort, anak perusahaan Vasanta Group, secara resmi mengumumkan kemitraan strategis dengan Cinema XXI untuk menghadirkan bioskop pertama di Pulau Flores.
KECELAKAAN kapal wisata kembali terjadi di perairan Taman Nasional Komodo, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT). Kali ini, kapal wisata Angin Mamiri dihantam gelombang tinggi.
Jelajahi Manta Point Labuan Bajo, spot menyelam terbaik untuk bertemu pari manta. Temukan tips, lokasi, dan pengalaman seru di sini!
KETUA Umum Partai NasDem Surya Paloh berkunjung ke Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (6/5) siang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved