Headline
Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.
SEPANJANG September hingga November 2021, Universitas Nasional menggelar 33 kegiatan akademis dan intelektual sebagai rangkaian pengabdian masyarakat dalam rangka Dies Natalis ke-72 tahun.
Puncak kegiatan diisi orasi ilmiah oleh akademisi, yang juga politisi, Dr. H. Fadli Zon, S.S., M.Sc., dengan topik Revitalisasi Gagasan Sutan Takdir Alisyahbana dalam Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan.
Orasi ilmiah Fadli Zon digelar secara daring dan luring di Auditorium Cyber Universitas Nasional, Selasa (19/10). Menurut Fadli Zon, tidak diragukan lagi, Sutan Takdir Alisyahbana adalah momentum besar dalam dunia kebudayaan karena kiprah dan pemikirannya yang luas. Namun demikian, ada satu kiprah Sutan Takdir Alisyahbana yang hanya sedikit sekali dibahas, yaitu pendidikan.
“Topik pendidikan sedikit sekali dibahas. Dibandingkan dengan topik-topik lainnya, Sutan Takdir Alisyahbana memang tidak banyak menulis isu pendidikan secara spesifik dalam karya-karyanya,” kata Fadli Zon.
Padahal, jejak Sutan Takdir Alisyahbana tdalam bidang pendidikan sudah terbukti. Tidak hanya dalam mengajar, tetapi juga jejakny dalam kelembagaan. Universitas Nasional yang berusia 72 tahun merupakakn saksi pemikiran Sutan Takdir Alisyahbana di bidang pendidikan. Sebuah legacy, karena di Universitas Nasional inilah Sutan Takdir Alisyahbana memancangkan misi kemajuan bagi perguruan tinggi yang telah dipimimpinnya ini.
“Keterlibatan Sutan Takdir Alisyahbana dalam dunia pendidikan, menurut Guru Mahendra, merupakan konsekuensi logis dari sikapnya untuk mengejar kemajuan dan pendiriannya untuk ikut menciptakan manusia-manusia berbudaya modern. Universitas Nasional dijadikan Sutan Takdir Alisyahbana sebagai kendaraan melakukan transformasi sosial dan kebudayaan tersebut,” tambah Fadli.
Meskipun Sutan Takdir Alisyahbana bukan satu-satunya pendiri Universitas Nasional, Fadli yakin penting sekali bagi kita untuk menggali kembali pemikirannya. Terutama terkait bidang pendidikan dan agenda pengembangan pendidikan tinggi, diskusi mengenai karya dan pemikiran Sutan Takdir Alisyahbana harus dihidupkan kembali baik di kalangan dosen maupun mahasiswa.
Tepat pada 15 Oktober 2021 lalu, Universitas Nasional memasuki usia ke-72 tahun. Pada Dies Natalis ke-72 ini, Unas mengangkat tema “Berbakti untuk Negeri”. Menurut ketua panitia Dies Natalis, Dr. Tatang Mitra Setia, M.Si., terdapat 33 rangkaian kegiatan sejak September hingga November 2021. Kegiatan tersebut meliputi pelaksanaan kegiatan 1st International Conference on Natural Science, Engineering, and Technology 2021, Virtual Conference Global Challenge on Science and Technology for the New Normal, Virtual Conference The 2021 Annual Symposium on Management, Accounting, and Tourism, serta Webinar Nasional dan Call Paper Implementasi Terapi Komplementer dalam Pelayanan Kesehatan.
Rektor Universitas Nasional, Dr. El Amry Bermawi Putera M.A., dalam pidato acara puncak Dies Natalis Universitas Nasional ke 72 menyampaikan bahwa seiring berjalannya waktu, Universitas Nasional telah tumbuh berkembang menjadi salah satu perguruan tinggi terbaik di Indonesia. Pengembangan dan pembangunan terus dilakukan, baik dari aspek sumber daya manusia maupun pembangunan sarana prasarana. Dengan fasilitas sarana prasarana teknologi yang memadai, Universitas Nasional akan mampu beradaptasi dengan kondisi dan perubahan di masyarakat, khususnya di masa pandemi Covid-19.
“Universitas Nasional telah menyelesaikan pembangunan Auditorium Cyber yang diresmikan pada 1 Februari 2021 dengan standar internasional. Di samping pembangunan fisik, Universitas Nasional juga telah melakukan langkah inovatif dengan reformasi di bidang teknologi informasi dan komunikasi. Pengembangan sistem informasi berbasis information and communication technologies (ICT).”, ungkap Rektor Unas dalam keterangan tertulisnya, Rabu (20/10).
Di samping itu, Universitas Nasional menyiapkan sarana dan prasarana penelitian termasuk mendirikan pusat-pusat penelitian yang dalam jangka panjang diarahkan untuk menjadi pusat unggulan bagi bidang penelitian tertentu. Program-program kerja sama turut diarahkan untuk membangun kemitraan yang dilandasi kesetaraan, adanya nilai tambah, berkelanjutan, dan berkeragaman.
Kerjasama dalam dan luar negeri yang dilakukan oleh Universitas Nasional juga menunjukkan grafik peningkatan dari tahun ke tahun. Selain itu, Universitas Nasional masih diberikan kepercayaan masyarakat, di mana pada tahun akademik 2021/2022 penerimaan mahasiswa baru mengalami kenaikan 10% dibandingkan tahun sebelumnya.
“Universitas Nasional akan terus mengembangkan program-program strategis dalam rangka menuju peringkat sepuluh besar universitas swasta terbaik di Indonesia. Untuk itu Universitas Nasional telah mencanangkan program-program stategis pada tahun 2022,” jelas El Amry. (OL-13)
Baca Juga: LP3I Gelar Temple of Learning Summit 2021
Kementerian Kebudayaan kembali menyelenggarakan program Kita Cinta Lagu Anak Indonesia (KILA).
Sejumlah aktivis 98 mendesak Fadli Zon minta maaf atas pernyataannya yang meragukan adanya pemerkosaan massal Mei 1998. Jika tidak dipenuhi dalam 30 hari, mereka akan mengepung kantornya
Komisi X DPR RI Lalu Hadrian Irfani menyampaikan legislator akan memanggil Menteri Kebudayaan Fadli Zon untuk meminta klarifikasi soal pernyataan tidak ada pemerkosaan massal Mei 1998
WAKIL Ketua Komisi X DPR RI Lalu Hadrian menegaskan tragedi perkosaan massal yang terjadi pada 1998 tidak bisa ditutup atau dihapuskan dengan penulisan ulang sejarah
MENTERI Kebudayaan, Fadli Zon kembali menyampaikan pernyataan klarifikasi terkait Mei 1998. Dia mengatakan dirinya mengajak publik bersikap dewasa
PENELITI senior BRIN Lili Romli menyayangkan pernyataan Menteri Kebudayaan Fadli Zon tentang tidak adanya bukti yang kuat terjadinya pemerkosaan massal pada Mei 1998.
Evaluasi pendidikan seharusnya tidak hanya berfokus pada aspek kognitif, tetapi juga memperhatikan karakter, kemampuan berpikir kritis, serta konteks sosial peserta didik.
Fenomena demokrasi cukong merupakan bentuk nyata dari kolaborasi antara oligarki partai politik dan kapitalis.
Prof Jatna menyoroti tantangan dan peluang yang dihadapi para biologiwan di tengah perubahan iklim global, serta pentingnya peran ilmu biologi.
Diharapkan ini menjadi pelopor kolaborasi antara perguruan tinggi dan pihak pebisnis atau kalangan usaha yang tidak hanya domestik tapi juga luar negeri.
Kegiatan bedah buku berjudul Pengaruh Asing dalam Kebijakan Nasional Studi Kasus Pengembangan Industri Pesawat Terbang diselenggarakan program studi Doktor Ilmu Politik Fisip Unas.
Buku yang berjudul Garuda & Trisula: Hubungan Indonesia-Ukraina 1946-2022 menggambarkan hubungan bilateral Indonesia-Ukraina.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved