Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
INDONESIA Hidden Heritage (IHH), creative hub untuk mengembangkan dan mempromosikan wisata Heritage di Indonesia, berkolaborasi dengan lebih dari 50 institusi dari dalam dan luar negeri menggelar Festival Indonesia Hidden Heritage Week (IHHW) 2021 bertema 'Mengungkap Potensi Wisata Sejarah Indonesia' pada 21-30 Oktober mendatang.
Tema itu sejalan dengan latar belakang belakang diadakannya festival, yaitu memotivasi para pemangku kepentingan di sektor pariwisata untuk bersama-sama menggali potensi dan mempromosikan wisata sejarah di seluruh Indonesia.
Festival IHHW 2021 sekaligus menjadi bentuk komitmen Indonesia Hidden Heritage dalam mendukung pencanangan 2021 sebagai tahun kebangkitan pariwisata pascapandemi covid-19, yang digaungkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno pada akhir 2020.
Baca juga: Musik Gamelan Mengubah Hidup Rasino
"Nilai sejarah dan budaya pada sektor pariwisata perlu digali dan dikelola dengan benar karena dapat menjadi daya tarik bagi turis. Perencanaan dan pengelolaan wisata sejarah yang efektif juga akan menciptakan kepuasan wisatawan selama serta setelah mengunjungi destinasi wisata heritage," papar Founder Indonesia Hidden Heritage sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Hidden Heritage Week 2021 Nofa Farida Lestari.
Diferensiasi serta upaya perbaikan berkelanjutan juga perlu dilakukan untuk membangun keunggulan kompetitif dan loyalitas wisatawan. Sejarah, adat istiadat, serta seni dan tradisi yang diturunkan dari generasi ke generasi bisa menjadi komponen diferensiasi dalam memberikan pengalaman autentik dan unik kepada wisatawan.
Di tengah pandemi seperti sekarang serta untuk mematuhi imbauan pemerintah untuk jaga jarak, festival diselenggarakan secara daring.
Festival itu akan dibuka oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekfraf), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) serta Kantor Staf Presiden (KSP) pada 21 Oktober 2021 dan diisi dengan rangkaian kegiatan daring berupa webinar bertajuk 'Situs-Situs Warisan Dunia di Indonesia', Virtual Tour Situs Pertambangan Batubara Ombilin, dan Virtual Tour Jelajah Kuliner Tanah Papua.
Festival Indonesia Hidden Heritage Week 2021 menampilan berbagai macam program yaitu talkshow dengan lintas institusi untuk pengembangan berbagai tema wisata heritage, virtual tour ke berbagai destinasi wisata sejarah, temu sapa dengan komunitas wisata heritage dari berbagai daerah, nonton bareng film dokumenter, workshop pembuatan dan pengembangan produk heritage, Museum and Galleries Live Talks, serta ditutup dengan Heritage Tourism Development Forum dan Rendevouz di Maison Weiner.
Festival menyasar kalangan umum, komunitas wisatawan domestik, jaringan wisatawan internasional, organisasi internasional dan kedutaan besar, institusi pendidikan, organisasi budaya dan sejarah, media wisata dan pelaku bisnis perhotelan.
Melalui Indonesia Hidden Heritage Week 2021 diharapkan seluruh pemangku kepentingan di sektor pariwisata Tanah Air dapat membangun narasi positif untuk mendorong kebangkitan wisata sejarah dan budaya serta memberi manfaat ekonomi. (RO/OL-1)
“Arsip pendukung riset sejarah tokoh-tokoh perencana pembangunan nasional masih berserakan. Perlu ketekunan dan eksplorasi lebih lanjut untuk mendapatkan arsip lengkap.”
Audiensi itu membahas penjajakan kerja sama terkait pengumpulan data peran Mohammad Hatta terhadap perencanaan pembangunan nasional.
Disbud Kota Palembang berinisiasi membantu merekomendasikan penetapan Museum AK Gani sebagai cagar budaya.
Hidden Heritage mengapresiasi gagasan Kementerian PPN/Bappenas untuk mendirikan Museum Bappenas karena museum potensial dijadikan salah satu ikon pariwisata.
Selama virtual tour berlangsung, peserta diajak mengikuti story telling mengenai sejarah pendirian RS Mata dr Yap dan menjelajah cagar budaya yang terletak di Yogyakarta itu secara daring.
Gubal adalah makanan khas Lingga yang berbahan baku sagu. Dibuat dari campuran kelapa muda yang telah diparut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved