Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
DEPUTI Bidang Kesetaraan Gender Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kementerian PPPA, Lenny N. Rosalin mengatakan masih adanya sejumlah kendala akan minimnya akses perempuan dalam ekonomi digital.
"Yang pertama, tentu digital infrastruktur, terutama daerah terpencil 3T, ini masih menjadi tantangan pembangunan digital di Indonesia," terangnya saat wawancara dengan Media Indonesia, Kamis (7/10).
Selain itu lanjut Lenny, masalah lain adalah tentang kepemilikan perempuan atas benda digital yang masih terbatas. Menurutnya, saat ini sudah banyak para perempuan yang ingin bergerak dalam hal ekonomi digital, khsusunya di usaha mikro kecil menengah di masyarakat.
Baca juga: Indonesia Kembali Kedatangan Stok Vaksin Pfizer
"Dalam hal kepemilikan smartphone ini angkanya jauh tertinggal dari laki lak, padahal dari penguasaan usaha mikro kecil menengahnya yang banyak perempuan," terangnya.
Menurut data yang disampaikan oleh Lenny, penduduk perempuan Indonesia yang menggunkan smartphone pada tahun 2018 70,5% sementara, dan untuk laki-laki 77%. Sedangkan pada tahun 2020, Perempuan diangka 75,5% dan laki laki 81,6%.
"Nah sekarang menggunakan belum tentu memiliki, kalo kita melihat data yang memiliki tahun 2018 sudah 57,2%, tahun 2020 perempuan 57,5%, jadi ini bicara tentang gender gap penggunaan dan kepemilikan handphone," ujarnya.
"Memang masih minim, tapi kami memilki data, bahwa 48% UMKM yang menggunakan internet untuk penetrasi pasar di era pandemi ini, 54% adalah perempuan, ini berarti banyak perempuan yang melakukan peluang tersebut," pungkas Lenny.
Baca juga: Komisi VIII DPR Apresiasi Mensos Selesaikan Kerumitan Bansos dengan Cepat
Country Director Microsave Consulting, Grace Retno Wati mengatakan pihaknya sejak tahun 2017 telah bekerja sama dengan Kementerian Sosial dalam melakukan evaluasi PKH dan BPNT.
"Dalam Studi yang kita lakukan, yang baru kami lakukan pada 2020 mengenai akses kepemilikan HP ini, setidaknya dari seluruh penerima PKH ini hanya 11% ini notabene semuanya atas nama perempuan," terangnya.
Lebih lanjut Grace mengatakan, dampak pandemi covid-19 di low income segment, setidaknya ada sekitar 36% dari pemilik usaha ber gender perempuan, yang melakukan diversifikasi produk dan layanan dibandingkan laki-laki.
"Kemampuan mereka beradaptasi dengan perubahan yang ada dan juga pemanfaatan teknologi mereka lebih agile, tetapi dalam sisi akses mereka masih sangat terbatas, Untuk bisa melibatkan perempuan secara aktif di digital, tentunya program desain kebijakan yang dibuat harus inklusif gender dan memperhatikan persoalan akses dan gap terkait digital devide ini untuk prempuan, agar angka digital devide ini semakin kecil," pungkasnya. (H-3)
Kedaulatan ekonomi digital Indonesia semakin penting di tengah laju digitalisasi dan ketidakpastian global.
Kreator digital di Indonesia memainkan peran yang sangat penting dalam membentuk budaya online dan menggerakkan ekonomi kreatif.
Affiliate marketing adalah masa depan digital commerce yang bukan hanya sebagai kanal pemasaran, tetapi juga sistem distribusi ekonomi digital yang adil dan berkelanjutan.
Berbagai isu penting seperti gagasan "Leadership 5. 0," dampak dari AI terhadap perubahan angkatan kerja, serta kebutuhan untuk peningkatan keterampilan di era ekonomi digital
Perkembangan ekonomi digital nasional, khususnya di sektor jasa keuangan, perlu diimbangi dengan peningkatan pengetahuan dan kemampuan talenta-talenta digital yang terlibat di dalamnya.
Pendidikan berkelas dunia berfokus pada pengembangan Digital Technopreneur untuk talenta muda yang mampu memadukan teknologi dan jiwa kewirausahaan.
Kuatkan Ekosistem Perlindungan Perempuan dan Anak di Jawa Timur Lewat Kerja Sama Multisektor
ANAK-anak yang bahagia dan canda tawa mereka mewarnai dunia. Momen Hari Anak Nasional (HAN) yang jatuh pada 23 Juli 2025 memberikan ruang untuk merayakan dengan kegiatan yang seru.
Berdasarkan hasil survei nasional pengalaman hidup anak dan remaja 2024, kekerasan kepada anak baik fisik, digital, hingga seksual masih menjadi masalah yang harus ditangani.
Kementerian PPPA juga dikatakan sudah berkolaborasi dan bersinergi dengan seluruh kementerian dan lembaga untuk bersama-sama mendukung pelaksanaan Hari Anak Nasional.
MENTERI Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Arifatul Choiri Fauzi, memaparkan beberapa dampak buruk penggunaan gawai bagi anak-anak.
Sejak Januari hingga 14 Juni 2025, pelaporan yang masuk di Kementerian PPPA lebih dari 11.800. Kemudian laporan meningkat tajam menjadi sekitar 13 ribu per 7 Juli 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved