Menko PMK Minta Pendidikan Anak Yatim Piatu Korban Covid-19 Dijamin

Depi Gunawan
07/10/2021 19:41
Menko PMK Minta Pendidikan Anak Yatim Piatu Korban Covid-19 Dijamin
Menko PMK Muhajir Effendy (tengah) berbincang dengan anak yang orangtuanya meninggal akibat Covid-19 di Kantor Kelurahan Cipageran, Cimahi.(MI/Dei Gunawan)

MENTERI Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhajir Effendy bersilaturahmi dengan anak-anak yatim, piatu dan yatim piatu yang orangtuanya meninggal akibat Covid-19. Silaturahmi itu dilakukan di Kantor Kelurahan Cipageran, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi, Kamis (7/10).

Selain berdialog, Muhajir Effendy juga memberikan sumbangan peralatan sekolah seperti tas, buku dan alat tulis lainnya ditambah sejumlah uang.

"Saya harus memastikan bahwa masa depan mereka terjamin, tidak boleh terlantar setelah ditinggal meninggal orangtuanya, baik salah satu maupun kedua-duanya," kata Muhajir.

Menurut Muhajir, ia mendapat kabar bahwa anak-anak ini umumnya sudah dibantu keluarga terdekatnya. Namun begitu, yang tidak kalah penting adalah jaminan pendidikan mereka kedepannya. "Semua anak yatim, piatu maupun yatim piatu yang ditinggal meninggal akibat Covid-19 itu harus mendapatkan Kartu Indonesia Pintar," ujarnya.

Karena itu, Menko PMK meminta Pemkot Cimahi melalui Dinas Pendidikan secepatnya bertindak agar anak-anak ini segera mendapatkan Kartu Indonesia Pintar sesuai arahan Presiden.

Menanggapi hal itu, Plt Walikota Cimahi, Ngatiyana mengatakan, pihaknya akan mengusahakan semua anak korban Covid-19 menerima Kartu Indonesia Pintar hingga jenjang SMP.

"Bahkan untuk SMA juga akan diupayakan termasuk Kartu Indonesia Pintar untuk siswa yang akan masuk kuliah. Alhamdulillah tanggapan beliau
(menteri) sangat antusias, beliau sangat support," tuturnya.

Pemkot Cimahi saat ini sedang menginventarisir melalui Dinas Sosial sekaligus memberikan bantuan bagi keluarga korban Covid-19. Hingga saat ini, diperkirakan ada sekitar 400 anak yang kehilangan orangtuanya akibat Covid-19.

 "Khusus di Kelurahan Cipageran, yang orangtuanya meninggal ada 59 orang, Citeureup sekitar 61 orang. Total di Cimahi ada 400 orang lebih," tambah Ngatiyana. (OL-16)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya