Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

PBB: Lima Miliar Orang Berebut Akses Air pada 2050

Mediaindonesia.com
05/10/2021 22:26
PBB: Lima Miliar Orang Berebut Akses Air pada 2050
Seorang sukarelawan membersihkan dengan jaring sejumlah plastik dan sampah padat lain dari Sungai Wigwa di Kisumu, Kenya barat.(AFP/Brian Ongoro. )

LEBIH dari lima miliar orang dapat mengalami kesulitan mengakses air pada 2050. PBB mendesak para pemimpin untuk mengambil inisiatif pada KTT COP26.

Pada 2018, sekitar 3,6 miliar orang memiliki akses yang tidak memadai ke air setidaknya selama satu bulan per tahun. Ini disampaikan dalam laporan terbaru dari Organisasi Meteorologi Dunia PBB.

"Kita harus sadar akan krisis air yang mengancam," kata kepala WMO Petteri Taalas, Selasa (5/10). Laporan The State of Climate Services 2021: Water datang hanya beberapa minggu sebelum COP26 yakni Konferensi Perubahan Iklim PBB diadakan di Glasgow dari 31 Oktober hingga 12 November.

WMO menekankan bahwa selama 20 tahun terakhir, tingkat air yang tersimpan di darat--di permukaan, di bawah permukaan, salju dan es--telah turun dengan kecepatan satu sentimeter per tahun. Penyusutan terbesar ada di Antartika dan Greenland, tetapi banyak lokasi dekat khatulistiwa yang berpenduduk padat mengalami kehilangan air yang signifikan di daerah yang secara tradisional menyediakan pasokan air.

Badan tersebut mengatakan ada konsekuensi besar tentang keamanan air, karena hanya 0,5% air di Bumi yang dapat digunakan dan air tawar yang tersedia. "Peningkatan suhu mengakibatkan perubahan curah hujan global dan regional sehingga menyebabkan pergeseran pola curah hujan dan musim pertanian dengan dampak besar pada ketahanan pangan dan kesehatan serta kesejahteraan manusia," kata Taalas.

Baca juga: BPBD Klaten Suplai Air Bersih untuk 7 Desa Kekeringan

Bahaya terkait air telah meningkat frekuensinya selama 20 tahun terakhir. Sejak 2000, bencana terkait banjir telah meningkat sebesar 134% dibandingkan dengan dua dekade sebelumnya. (AFP/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik