Headline
Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan
Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah
KURIKULUM pendidikan tinggi masih kesulitan mengejar kemajuan dunia kerja atau industri. Alasannya, kurikulum yang dirumuskan atau diterapkan saat ini akan menghasilkan lulusan 5 tahun ke depan dengan berbagai perubahan yang sulit diprediksi dan sangat pesat.
Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi (Dirjen Dikti-Ristek), Kemendikbud-Ristek, Prof. Nizam mengungkapkan hal tersebut saat memberi sambutan dalam acara Dies Natalis ke-62 Universitas Tarumanegara, Jakarta, . Jumat (1/10). "Ketika mahasiswa menggunakan kurikulum baru ini lulus, dunia sudah berubah total. Kita bisa melihat ini dan merefleksikan 5 tahun lalu, banyak sekali hal baru yang dulu tidak pernah terbayangkan," ujarnya
Nizam menyampaikan bahwa upaya perbaikan kurikulum terjadi setiap 5 tahun. Dalam perumusannya, masukan dari semua pihak termasuk dunia kerja sangat dibutuhkan agar lulusan pendidikan tinggi bisa selalu relevan dengan kebutuhan zaman ke depan.
Akan tetapi dia mengakui bahwa sulit untuk mengejar kemajuan dunia kerja yang begitu cepat. Bahkan Nizam mencotohkan kurikulum dan kemajuan dunia kerja layaknya serial kartun popular Tom & Jerry. "Kejar-kejaran, tapi tidak pernah tertangkap karena dunia kerja dinamikanya sangat tinggi dan pendidikan tinggi selalu terlambat minimal 5 tahun dari kemajuan di dunia kerja," imbuhnya.
Hal itu merupakan tantangan dunia pendidikan tinggi yang terus berupaya menghasilkan lulusan terbaik dan sesuai kebutuhan zaman. Apalagi di era indstri 4.0 dan perkembangan teknologi, tantangn itu kian berat bila tidak mampu beradaptasi lewat inovasi-inovasi.
Lantas, hadirnya Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) menjadi angin segar bagi institusi pendidikan tinggi. MBKM esensi yang paling fundamental bagaimana menyiapkan lulusan yang selalu relevan dengan perubahan dan dinamika dunia kerja. Tentu saja hal itu tidam terlepas dari sinergi dan kolaborasi dengan dunia kerja itu sendiri. "Kampus Merdeka merupakan cara terbaik kita untuk memastikan bahwa lukusan pendidikan tinggi relevan dengan dinamika yang terjadi di dunia kerja. Untuk itu sinergi adalah kata kunci," tegas Nizam.
Cara terbaik untuk memprediksikan hari esok, menurut Nizam, adalah dengan menciptakan hari esok tersebut. Saat ini dengana adanya Kampus Merdeka kita ciptakan hari esok bersama-sama dengan kampus kehidupan," tandasnya.(H-1)
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti, mengatakan terdapat kesalahpahaman masyarakat terkait hadirnya Permendikdasmen soal kurikulum.
Vertical Collaborative Board di jenjang SD, yang mendorong siswa untuk berkolaborasi, berbagi ide, serta mengasah kemampuan berpikir kritis dan komunikasi efektif.
Ketika tren pengangguran terbuka secara nasional menunjukkan penurunan, tingkat pengangguran dari perguruan tinggi justru meningkat
Melalui kurikulum tersebut, siswa tidak hanya unggul dalam akademis tetapi juga memiliki karakter Islami yang kuat dan siap melanjutkan pendidikan ke tingkat internasional.
Ing madya mangun karsa, hampir tidak pernah diterapkan dalam diktum skema kebijakan pendidikan nasional.
Kurikulum tematik pengelolaan sampah sebagai muatan lokal ini kini diimplementasikan hingga ke hamper 1.600 sekolah.
Innovation Hub diharapkan bisa menjadi leading sector membantu industri yang melakukan percepatan produksi dan percepatan logistik di berbagai kepentingan.
partisipasi Indonesia Partner Country Hannover Messe 2023 tidak hanya sebagai ajang branding bagi Indonesia, tetapi juga mendorong peningkatan kapabilitas manufaktur Indonesia
GUBERNUR Jawa Tengah Ganjar Pranowo menjadi mentor para konten kreator Indonesia dalam acara Kreator Indonesia Berkarya watch Indonesia di Jakarta, kemarin.
Badan Pengembangan SDM Industri (BPSDMI) melakukan asesmen penerapan Technical and Vocational Education and Training (TVET) 4.0 pada unit pendidikan tinggi di lingkungannya.
KEMENTERIAN Perindustrian terus mendorong kemampuan industri agar lebih berkembang, efisien, berkualitas, produktif, dan berdaya saing.
Kolaborasi ini salah satunya guna mendukung pembangunan nasional dan membuat sistem jejaring alumni dengan mengikuti era revolusi industri 4.0.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved