Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
KOMUNITAS Salihara kembali menyelenggarakan LIFEs Literature and Ideas Festival (Festival Sastra dan Gagasan) ke-9. Tahun ini LIFEs hadir dengan tema Arab Asyiq. Lewat pergelaran LIFEs 2021, Komunitas Salihara Art Center mengajak masyarakat menggali dan merayakan khazanah kekayaan intelektual serta kesusastraan dunia Arab, di luar yang diketahui selama ini.
Direktur LIFEs dan Kurator Komunitas Salihara Art Center Ayu Utami mengakui relasi antara kesusasteraan dan pemikiran Arab dengan Indonesia atau Nusantara memiliki beragam corak.
"Khazanah kebahasaan dan kesusastraan Arab menyebar ke penjuru dunia bersamaan dengan penyebaran agama Islam sejak pertengahan abad ke-7 masehi. Dari satu perspektif, agama Islam dan bahasa Arab tidak bisa dipisahkan. Tapi, dari perspektif lain, keduanya tidak selamanya melekat. Ada kompleksitas, khazanah dan kekayaan pemikiran yang tumbuh melalui proses akulturasi terus menerus ini," tutur Ayu Utami di acara jumpa pers LIFEs 2021, Jumat (24/9),
Beragam program seru seperti seminar, pembacaan karya, ceramah dan pentas musik pada 25 September-2 Oktober 2021 dengan sejumlah penampil yang mewakili ragam tradisi pemikiran Arab di Indonesia. Seluruh program dapat diakses khalayak secara virtual di https://lifes.salihara.org.
Relasi antara sastra Arab dengan sastra dan kebudayaan di Nusantara bisa ditelusuri dari berbagai jejak historis dari masa lampau sampai hari ini. Baik berupa proses penerjemahan ataupun mode interteks yang mendorong kelahiran karya-karya baru. Sebagai kitab suci yang memiliki berbagai aspek sastrawi tinggi, Alquran memiliki peran yang sangat penting dalam mengukuhkan relasi tersebut.
Di dalam perjalanan historis yang panjang itu, akulturasi berlangsung melalui beragam proses sehingga melahirkan penerimaan yang juga beragam dan disesuaikan juga dengan konteks dari zaman ke zaman.
Selama delapan hari, LIFEs 2021 akan mengangkat berbagai tema seputar pengaruh langsung dari tradisi pemikiran dan sastra Arab ke Nusantara. Tema-tema tersebut kemudian diaktualisasikan ke dalam acara-acara mulai dari seri seminar, bincang sastrawan, pembacaan karya, ceramah kunci atau utama, lokakarya kaligrafi, peluncuran buku hingga pentas musik.
Pembukaan LIFEs akan menampilkan acara bertajuk Bintang-Bintang di Bawah Langit Jakarta yang berisi pembacaan karya oleh 4 sastrawan dan 1 komika perempuan. Sejumlah webinar juga akan mengisi agenda LIFEs 2021 ini dengan mengangkat tema-tema kontemporer seperti Identitas Arab dan Wajah Kita, Modernitas Islam di Indonesia: Pers, Novel, Terjemahan, Memanggungkan Sastra Arab: Dari Kasidah hingga Mocoan; Kitab Sufisme Nusantara; serta Klasik Nan Asyik yang akan membahas pemikiran Buya Hamka, Muhammad Radjab dan Ali Audah.
Selain itu, LIFEs 2021 juga menampilkan kegiatan bincang-bincang, ceramah sastra, agama dam keragaman di Nusantara bersama guru besar filologi Oman Fathurahman; serta peluncuran buku Albert Camus: Tubuh dan Sejarah karya terbaru Goenawan Mohamad. (N-1)
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), menggelar rangkaian kegiatan strategis dalam rangka penguatan literasi dan sastra, serta revitalisasi bahasa daerah di Jawa Tengah.
Aprinus mencontohkan, beberapa karya yang kandungan SARA, yakni pada novel Salah Asuhan yang pada draf awalnya disebut menyinggung ras Barat (Belanda).
Sastra sebagai suatu ekspresi seni berpeluang mempersoalkan berbagai peristiwa di dunia nyata, salah satunya adalah persoalan suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).
Dedikasi Pramoedya Ananta Toer tidak lepas dari berbagai konsekuensi berat, ia harus merasakan pahitnya penjara di tiga rezim berbeda.
Dengan lebih dari 50 karya yang diterjemahkan ke 42 bahasa, Pramoedya Ananta Toer adalah lambang harapan, perlawanan, dan keberanian melawan ketidakadilan.
Komite Sastra Dewan Kesenian Jakarta menggagas Jakarta International Literary Festival (JILF) 2024.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved