Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PROSES produksi merupakan kegiatan operasional utama dari industri atau perusahaan manufaktur. Perusahaan akan memperhitungkan biaya produksi saat mulai dilakukan proses pengolahan dari bahan baku menjadi barang siap pakai atau setengah jadi.
Sekarang kita akan membahas pengertian dan cara menghitung biaya produksi .
Biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan selama proses manufakturing atau pengelolaan dengan tujuan menghasilkan produk yang siap dipasarkan. Perhitungan biaya produksi ini akan dilakukan mulai dari awal pengolahan, hingga barang jadi atau setengah jadi.
Baca juga : 6 Sektor Industri di Batam Tumbuh Pesat Sepanjang 2023
Akumulasi pengeluaran yang diperlukan perusahaan untuk bisa memproses bahan baku hingga menjadi produk jadi disebut sebagai biaya produksi.
Cakupan biaya produksi memuat 3 unsur, antara lain adalah bahan baku, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik.
Production cost akan dibebankan kepada perusahaan hingga proses pengolahan menghasilkan barang yang siap dijual di pasaran. Nantinya, biaya tersebut akan diperhitungkan untuk per unit produknya, sehingga memudahkan penghitungan dan pengambilan angka keuntungan.
Baca juga : Odfjell Premium Organic Wine Beri Pelatihan untuk Para Mitra dan Bartender
Biaya ini nantinya akan menimbulkan terbentuknya harga pokok barang jadi saat akhir periode akuntansi.
Keseluruhan pengorbanan ekonomi yang digunakan dalam kegiatan pengolahan bahan baku hingga menjadi barang jadi dan siap untuk dipasarkan disebut biaya produksi.
Karakteristik biaya produksi mempunyai perbedaan jika dibandingkan dengan pengeluaran operasional. Biaya operasional biasa dikeluarkan oleh perusahaan untuk mendukung sistem manajerial perusahaan, sementara pengeluaran produksi untuk mengelola barang siap jual.
Baca juga : BloombergNEF Summit 2024, PIS Ungkap Dekarbonisasi di Industri Maritim
Secara umum ada 3 jenis biaya produksi dalam pencatatan akuntansi perusahaan.
1. Biaya bahan baku
Biaya bahan baku atau direct material adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk membeli dan mengolah bahan baku hingga menjadi barang jadi.
Baca juga : 2023 Jadi Tahun Terpanas Sejak Era Praindustri, Hasil Studi Copernicus
Sebagai contoh perusahaan garmen. Perusahaan mengeluarkan biaya untuk pembelian bahan baku berupa kain untuk kemudian diolah menjadi barang jadi. Semua biaya itulah yang disebut sebagai biaya bahan baku.
2. Biaya tenaga kerja
Biaya tenaga kerja adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk membayar upah tenaga kerja. Biaya ini juga biasa disebut direct labour.
Baca juga : Jalankan Transformasi Digital, Bank Sultra Raih Penghargaan
Namun demikian, direct labour dari biaya produksi adalah hanya menghitung tenaga kerja yang berkaitan langsung denganprosesproduksi.
3. Biaya overhead
Biaya overhead adalah biaya yang dikeluarkan untuk mendukung proses produksi. Biaya overhead ini tidak berkaitan langsung dengan proses produksi, namun membantu kelancaran proses produksi.
Baca juga : Menggali Visi Marcella Zalianty untuk Membangun Industri Perfilman Indonesia
Beberapa contoh biaya overhead dalam biaya produksi adalah biaya pembelian ATK, biaya tenaga keamanan, biaya listrik, biaya sewa, dan sebagainya.
Perhitungan production cost nantinya akan dijadikan sebagai acuan untuk mengetahui nilai dari harga pokok produksi. Ada beberapa tahapan yang perlu dilakukan dalam memperhitungkan biaya produksi ini.
Sebagai ilustrasi perhitungan produksi, berikut disajikan data pengeluaran PT Dirgantara selama satu bulan. PT dirgantara merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi baju kaos dengan total output sebesar 5.000 unit selama satu bulan.
Baca juga : GIICOMVEC 2024 Targetkan Kehadiran 10.000+ Trade Visitors
Produk baju kaos dari PT. dirgantara ini dipasarkan melalui 3 toko besar dan e-commerce.
Berikut adalah data laporan pengeluaran PT dirgantara selama satu bulan.
Persediaan bahan baku Rp30.000.000
Baca juga : RI Ketinggalan Adopsi Kendaraan Listrik Dibandingkan Vietnam
Bahan baku setengah jadi Rp40.000.000
Barang jadi siap dijual Rp80.000.000
Pembelian persediaan bahan baku Rp50.000.000
Baca juga : Ekonomi Tumbuh 5,45 Persen di Kalimantan, Diduga karena Pengaruh IKN
Biaya pengiriman Rp5.000.000
Biaya pemeliharaan mesin Rp5.000.000
Gaji tenaga kerja langsung Rp30.000.000
Baca juga : OJK Cabut Izin PT BPR Usaha Madani Karya Mulia
Sisa penggunaan bahan baku serta sisa bahan setengah jadi Rp30.000.000
Sisa bahan setengah jadi Rp5.000.000
Baju kaos yang siap dijual Rp30.000.000
Baca juga : Usaha Industri Pengolahan Kontribusi Terbesar terhadap PDB
Setelah diketahui data pengeluarannya, selanjutnya bisa dilakukan perhitungan biaya produksi.
Berikut adalah tahapan yang dilakukan untuk memperhitungkan biaya produksi tersebut.
Tahap 1:
Baca juga : Lapangan Usaha Industri Manufaktur Berkontribusi 18,67% Terhadap Ekonomi
Bahan baku yang digunakan = saldo awal bahan baku + pembelian bahan baku – saldo akhir bahan = Rp30.000.000 + (Rp50.000.000+Rp5.000.000) – Rp30.000.000 = Rp55.000.000
Tahap 2:
Biaya Produksi = bahan baku + tenaga kerja langsung + biaya overhead pabrik= Rp55.000.000 + Rp30.000.000 + 5000.000 = Rp.90.000.000
Baca juga : Investasi di Purwakarta Capai Rp14,8 T pada 2023
Biaya produksi per unit = biaya produksi : total unit = Rp.90.000.000 : 5.000 = 18.000
Tahap 3:
Harga Pokok Produksi = total biaya produksi + saldo awal persediaan – saldo akhir= Rp90.000.000 + Rp40.000.000 – Rp5.000.000 = Rp125.000.000
Baca juga : Pemda dan Pupuk Kujang Dukung Keberlanjutan CSA di Karawang
Tahap 4:
Harga Pokok Penjualan = Harga pokok produksi + persediaan barang awal – persediaan akhir = Rp90.000.000 + Rp.80.000.000 – Rp.50.000.000 = Rp140.000.000 (OL-1)
Baca juga : BPDPKS Buka Call for Proposal sampai 17 Maret 2024
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved