Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
UNDERUTILIZED Fruit Trees (UFT) adalah kelompok pohon yang buahnya dapat dikonsumsi dan kaya manfaat, namun tidak dibudidayakan dalam skala besar. Beberapa contoh UFT ialah buah buni, ceremai, dan nam-nam.
Buah-buahan ini kaya dengan nutrisi dan vitamin. Beberapa buah rasanya kurang enak atau terlalu asam, namun sebenarnya dapat disulap menjadi kreasi yang unik dan menarik.
Sayangnya, keberadaan UFT ini masih terabaikan karena pengetahuan masyarakat yang masih rendah. Dalam penelitiannya, dua dosen dan peneliti Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH) Institut Teknologi Bandung (ITB) mengungkapkan sejumlah informasi menarik yang berguna untuk pengembangan UFT ke depan.
"UFT kurang digemari anak muda karena terputusnya rantai informasi dari generasi pendahulunya. Selain itu, UFT bukan prioritas utama untuk ditanam sehingga populasinya yang tersisa cukup terancam dan sudah jarang ditemui," kata peneliti SITH ITB, Mochammad Fikry Pratama seperti dilansir dari laman ITB.
Pemanfaatannya yang belum maksimal, imbuh Fikry, membuat aneka buah ini kerap menjadi sampah dan hanya sedikit yang bisa dijual.
Peneliti SITH lainnya, Angga Dwiartama menyampaikan, ketidakpopuleran UFT dapat mengantarkannya ke gerbang kepunahan. Terbukti, beberapa UFT tersebut kini sudah masuk dalam kelompok buah langka.
"Dengan mengenal dan memanfaatkan UFT, kita juga ikut berkontribusi menjaga ketahanan pangan khususnya buah dan membantu agar generasi selanjutnya dapat menikmati keberadaan buah lokal," kata Angga.
Bagi ekosistem, tambahnya, budidaya tanaman UFT juga akan menyumbang oksigen, mencegah erosi, dan menjadi habitat bagi berbagai satwa. "Kesadaran menjadi kunci utama yang dapat meningkatkan kapasitas institusi pendidikan, pihak swasta, maupun individu untuk merawat keberadaan buah langka," cetus Angga.
Jaga warisan leluhur
Dari penelitian UTF pada tujuh komunitas masyarakat adat di Jawa Barat selama tiga tahun, kedua peneliti ini pun merekomendasikan sejumlah hal untuk mengangkat kembali pamor buah lokal ini. Upaya promosi dan kampanye pengetahuan akan UFT merupakan salah satunya.
Pemilihan masyarakat adat sebagai objek riset, diakui Angga, karena mereka memiliki rekam jejak yang lebih baik dengan keanekaragaman hayati yang diwariskan oleh leluhurnya.
Berdasarkan hasil survei awal, kata Angga, mayoritas orang tidak mengetahui UFT, sebagian hanya sekadar tahu tetapi belum pernah melihatnya bahkan mencicipi rasanya.
Riset dimulai dengan mengunjungi masyarakat adat dan melakukan penanaman UFT di ITB Kampus Jatinangor di tahun pertamanya. Tahun berikutnya, dilakukan eksplorasi keberadaan UFT di berbagai pasar di Jawa Barat dan survei ke 345 responden dari kawula muda terkait beberapa UFT yang ada di Jawa Barat.
Akhirnya, di tahun ketiga, mereka berkolaborasi dengan Rumah Bantala dan The GoodLife untuk mengenalkan berbagai jenis dan olahan UFT. (H-2)
SEBUAH penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Nutrition menunjukkan bahwa alpukat memengaruhi fisiologi pencernaan mikrobiota usus serta komposisi dan fungsi metaboliknya.
Adapun untuk harga durian tersebut dibanderol dengan harga mulai dari Rp50.000 hingga Rp150.000 per buah.
Pada 2019, total salak yang dijual di Kamboja mencapai 680 ton, di mana 480 ton berasal dari Indonesia.
Petani di kawasan Gunung Etna, Sicily, Italia beralih menanam buah eksotis akibat pemanasan global. Naiknya suhu itu membuat kawasan ini mirip daerah tropis.
Bukan hanya panen salak, Taman Buah Mekarsari juga akan memasuki panen melimpah mangga Chokanan.
Senyawa hesperidin yang terkandung dalam kulit jeruk terbukti menaikkan sistem imun dan melindungi tubuh dari mikroba maupun virus.
Sejak 2019, Shell LiveWIRE di Indonesia fokus dengan tema Energy Solutions, sebuah program pengembangan kewirausahaan di bidang energi baru dan terbarukan (EBT)
Pemerintah memiliki ekspektasi tinggi terhadap industri pertahanan. Di antaranya dalam soal kemandirian.
Sebanyak 12 tim startup hasil kurasi melakukan presentasi bisnis di hadapan para juri ahli inovasi di Kampus ITB Bandung, Kamis (23/11).
Konsorsium SNAPFI, merupakan tim proyek penelitian kolaboratif antara Pusat Perubahan Iklim Institut Teknologi Bandung (PPI-ITB) dengan Deutsches Institut für Wirtschaftsforschun
Para mahasiswa harus berhati-hati dalam berinvestasi, terutama terhadap investasi ilegal.
Sebagian poster hasil riset, inovasi, dan pengabdian kepada masyarat ITB ditampilkan secara daring melalui galeri virtual.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved