Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Gandeng Tiongkok, Perusahaan di Pulo Gadung bakal Produksi Vaksin Covid-19 mRNA

Insi Nantika Jelita
08/9/2021 10:04
Gandeng Tiongkok, Perusahaan di Pulo Gadung bakal Produksi Vaksin Covid-19 mRNA
Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (kiri) meninjau PT Etana Biotechnologies Indonesia di Pulo Gadung.(MI/Dok Kemenko Marve)

GUNA mendukung pengembangan produksi vaksin covid-19 dalam negeri, Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memastikan perusahaan dalam negeri akan menggandeng perusahaan Tiongkok.

Hal itu disampaikan Luhut saat melakukan kunjungan ke PT Etana Biotechnologies Indonesia di Kawasan Industri Pulo Gadung, Jakarta Timur, Selasa (7/9). 

Perusahaan itu akan memproduksi vaksin covid-19 mRNA bekerja sama dengan perusahaan dari Tiongkok, Walvax Biotechnology Co. Ltd,

"Kami, pemerintah, mendukung kerja sama strategis ini dan saya yakin BPOM dan Kemenkes juga akan mendukung penuh," ujar Luhut dalam keterangannya.

Baca juga: Pakar UGM: Varian Mu Tidak Lebih Ganas Dibanding Delta

Dia menginginkan kerja sama kedua perusahaan ini bisa menumbuhkan transfer pengetahuan sehingga pengembangan dan produksi pun bisa dilakukan di dalam negeri.

"Kami juga mendukung uji klinis tahap 3 yang akan segera dilaksanakan oleh PT Etana, proses Emergency Used Authorization, serta jaminan pasar untuk vaksin yang memiliki TKDN tinggi," lanjut Menko Marves.

Sementara, Direktur Utama PT Etana Bioechnologies Indonesia Nathan Tirtana menyatakan komitmennya untuk produksi RnD vaksin covid-19 berbasis teknologi next generation mRNA di Indonesia yang bisa disimpan di suhu 2-8 derajat celcius.

Tim Pakar dari Walvax dikabarkan akan datang ke Indonesia minggu depan untuk memulai transfer teknologi.

"Pada saat ini, proses kerja sama dan produksi vaksin sedang difinalisasi, dan sepenuhnya memenuhi regulasi dan protokol yang berlaku di Indonesia maupun WHO," tutur Nathan.

Lebih jauh, dia kemudian juga menjelaskan bahwa produksi vaksin akan dilakukan dengan menggunakan teknologi single use tech for multiple product in one utility (pemanfaatan sebuah teknologi untuk berbagai produk). Proses pembuatan vaksin akan dimulai dengan plasmid manufacturing, kemudian dilanjutkan dengan pembuatan mRNA.

"mRNA manufacturing akan dilakukan di luar sel, guna mempermudah proses pemurnian, dan setelahnya akan dilanjut ke tahap mRNA encapsulation," terang Nathan.

Ia melanjutkan, seluruh proses penelitian dan pengembangan vaksin ini dilakukan tanpa melakukan tes pada hewan.

Selain produksi vaksin, Nathan juga menyampaikan bahwa perusahaannya juga sedang mengembangkan produk onkologi dan mulai memproduksi produk epoetin alfa, yaitu obat yang digunakan untuk terapi anemia pasien ginjal kronis di 2022. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya