Ragam Teknik Terkini Atasi Nyeri Tulang Belakang

Eni Kartinah
30/8/2021 14:13
Ragam Teknik Terkini Atasi Nyeri Tulang Belakang
Webinar bertajuk 'Penanganan Terkini Masalah Tulang Belakang Dengan Metode Minimal Invasif' yang digelar RS Premier Bintaro.(Ist)

NYERI pada leher, punggung, dan pinggang manjadi salah satu gangguan yang kerap dialami masyarakat. Gejalanya ada yang ringan, sekedar nyeri, namun ada pula yang berat, misalnya pada kasus saraf terjepit yang menimbulkan nyeri berkepanjangan, bahkan kelumpuhan.

Penanganan bisa dilakukan dengan pemberian obat-obatan, fisioterapi, atau olahraga tertentu. Namun pada kasus tertentu, misalnya saraf terjepit, gangguan itu harus diatasi dengan tindakan operasi.

Sayangnya sebagian masyarakat takut menjalani operasi. Mereka beranggapan operasi pada tulang belakang akan menimbulkan luka besar yang penyembuhannya makan waktu lama. 
 
Padahal, perkembangan teknologi kedokteran terkini telah memberikan solusi yang lebih baik. Misalnya, teknik bedah sayatan kecil atau minimally invasive.

 “Dengan kemajuan teknologi yang begitu pesat, tindakan pembedahan pada tulang belakang bisa dilakukan dengan metode minimal invasif yang merupakan metode terkini untuk mengatasi masalah pada tulang belakang,” ujar dr. Omar Lutfi, Sp.OT, Spesialis Ortopedi dan Traumatologi Spine Center RS Premier Bintaro, Jakarta Selatan, pada keterangan pers, Senin (30/8).

Teknik tersebut dilakukan dengan bantuan peralatan endoskopi. Pembedahan hanya membutuhkan sayatan kecil selebar 8mm hingga 1 cm saja.

“Jadi, masyarakat tidak perlu takut. Karena lukanya kecil saja, dan waktu pemulihannya lebih singkat. Tingkat keberhasilannya pun cukup tinggi, di angka 90%-95%,” imbuh dr. Omar dalam webinar bertajuk “Penanganan Terkini Masalah Tulang Belakang Dengan Metode Minimal Invasif".
 
Pada kesempatan sama dr. Asrafi Rizki Gatam, Sp.OT yang juga Spesialis Ortopedi dan Traumatologi Spine Center RS Premier Bintaro menjelaskan, metode minimal invasif sangat berbeda dengan bedah tulang belakang konvensional yang harus melakukan sayatan minimal sepanjang 5 cm.

“Di Rumah Sakit Premier Bintaro kami melakukan operasi dengan teknologi terbaru, sehingga pasien nyaris tidak merasakan apa-apa saat operasi, dan nyeri pasca operasi sedikit saja karena sayatan yang kecil,” tuturnya.

Teknik lain yang bisa dilakukan untuk penanganan nyeri tulang belakang ialah Interventional Pain management (IPM).

Dokter spesialis ortopedi dan traumatologi Spine Center RS Premier Bintaro dr. Ajiantoro, Sp.OT,menerangkan, IPM dilakukan melalui penusukan jarum di lokasi yang dituju dengan panduan USG (Ultrasonografi), lalu di lokasi tersebut dimasukkan obat, blok saraf penghantar rasa nyeri, atau dilakukan terapi radio frekuensi.

"IPM bisa menghilangkan nyeri untuk sementara waktu maupun secara permanen," katanya.
 
Tidak semua kasus nyeri punggung harus dioperasi. penanganan gangguan tulang belakang didahului dengan serangkaian pemeriksaan untuk menegakkan diagnosis. 
“Berdasarkan hasil pemeriksaan kita bisa menentukan apakah pasien perlu operasi atau tidak,” kata dr Ajiantoro. (Nik/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya