Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

UMJ Undang Pakar Bahas Transformasi Media Digital

Mediaindonesia.com
28/8/2021 11:03
UMJ Undang Pakar Bahas Transformasi Media Digital
Ilustrasi.(DOK MI.)

DI era transformasi digital yang berkembang cepat, peran komunikasi dan media kian strategis. Segala suatu yang terjadi saat ini dapat dinikmati semua manusia di berbagai negara dalam waktu cepat (real time) dan tidak ada yang ditutup-tutupi (hyper transparency). Publik juga bisa langsung memberikan respons atas berbagai kejadian di banyak negara yang mendorong perubahan begitu cepat.

Akibat transformasi yang begitu cepat, berbagai kalangan seperti akademisi, praktisi, hingga berbagai lembaga maupun industri harus pandai beradaptasi dan berkolaborasi agar terbentuk kesamaan sikap dalam menghadapi perubahan yang cepat ini. Kolaborasi ini hanya salah satu cara untuk mengatasi tantangan tersebut. 

Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Ma'mun Murod menyatakan lembaga kajian komunikasi harus siap menghadapi perubahan ini dengan menyajikan kurikulum pendidikan yang mampu menjawab tantangan, khususnya yang dibutuhkan industri maupun masyarakat saat ini. Karena itu, UMJ menggelar The 1st International Conference On Research in Communication and Media (Icorcom) selama dua hari pada Rabu (25/8) dan Kamis (26/8). Konferensi internasional virtual yang mengambil tema Today's Global Transformation in Communication and Media Studies, tersebut dihadiri sejumlah pakar media, akademisi, dan peserta asal Indonesia, Malaysia, Singapura, India, Filipina, Tiongkok, Slovakia dan Sudan, termasuk UMJ. 

Konferensi tingkat internasional pertama yang diselenggarakan Program Studi Ilmu Komunikasi UMJ terdiri atas empat rangkaian kegiatan yaitu seminar, Call for Paper, workshop, dan beragam perlombaan di bidang ilmu komunikasi. "Dalam seminar ini bertemu kalangan akademisi dan praktisi dunia media guna membahas perkembangan terakhir media massa dan komunikasi dan memberikan kontribusi positif bagi perkembangan keduanya," kata Ma'mun Murod dalam keterangan resmi, Sabtu (28/8). 

Dekan FISIP UMJ Evi Satispi merasa bangga dengan penyelenggaraan Icorcom. Kegiatan akbar tersebut berhasil melibatkan banyak lembaga nasional maupun internasional yang mampu menambah pengetahuan, khususnya terkait pekembangan media dan komunikasi terkini. "Saya berharap melalui forum ini dapat memperbaiki kualitas hidup di era media digital," katanya.

Penyebaran informasi meningkat dengan bantuan media sosial dan internet sebagai bentuk transformasi di bidang komunikasi dan media. Di sisi lain masyarakat umum kurang dibekali dengan keterampilan digital, berpikir kritis, dan literasi media untuk menghadapi fenomena ini. Akibatnya, muncul berita hoaks, pencemaran nama baik, dan pelanggaran hukum lain yang terus mencuat di masa pandemi. Hal ini membuat semakin sulit untuk menentukan pemilik kendali nyata atas media dan cara informasi disajikan dengan tetap mengedepankan etika atau kaidah moral dalam berkomunikasi.

Kaprodi Ilmu Komunikasi FISIP UMJ Oktaviana Purnamasari menyatakan Icorcom merupakan bagian dari upaya peningkatan kompetensi dosen dan mahasiswa dalam bidang penelitian dan publikasi. Selain itu, pembicara yang dihadirkan berasal dari empat negara, salah satunya Prof Jack Qiu Linchuan dari National University of Singapura, sebagai langkah awal untuk menjalin kemitraan dengan universitas dengan rangking QS 100. Hal ini menjadi awal bagi Prodi Ilmu Komunikasi FISIP UMJ untuk memantapkan langkah untuk menjalin kerja sama internasional dengan berbagai mitra strategis khususnya dalam dunia pendidikan.

Baca juga: OSC Media Group Nyalakan Mimpi Anak Bangsa

Ketua Panitia Icorcom Syfa Astasia Utari menyatakan empat pembicara utama dari Kementerian Komunikasi dan Informasi, empat pembicara tamu, enam reviewer, sembilan workshop instruktur, dan sembilan juri kompetisi. Panitia juga akan memberikan penghargaan bagi paper terbaik. Jumlah paper yang diterima panitia mencapai 80, belum termasuk karya ilmiah internal. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya