Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Luas Lahan Terbakar Semester I 2021 Meningkat 38,4%

Atalya Puspa
26/8/2021 16:47
Luas Lahan Terbakar Semester I 2021 Meningkat 38,4%
Karhutla(ANTARA )

Berdasarkan data yang dihimpun Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, luas lahan yang terbakar sejak Januari hingga Juli 2021 mengalami peningkatan sebanyak 38,4% jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2020. 

Adapun, luas lahan yang terbakar selama semester 1 2021 ialah sebanyak 105.791 hektar. Angka tersebut naik sebanyak 40.588 hektar dibanding periode yang sama tahun 2020. 

Baca juga: Kemensos Ajukan Tambahan Anggaran untuk Tangani Anak Korban Covid-19

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengungkapkan, pihaknya terus berupaya mengutamakan langkah pencegahan dalam menghadapo karhutla. 

"Karena itu kita masih jaga dengan sistem monitoring hostspot. Tahun ini saya jaga agak ketat monitoring hotspot karena itu yang benar-benar harus kita pantau," kata Siti dalam Rapat Kerja Bersama Komisi IV DPR RI, Kamis (26/8). 

Selain monitoring, pihaknya juga memperkuat pencegahan dengan melakukan operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC), patroli, tata kelola gambut, pengendalian moratorium, dan penegakan hukum. 

Terpisah, Guru Besar Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor Bambang Hero mengungkapkan, kebakaran hutan di Indonesia memiliki konsekuensi yang sangat besar, baik dari skala lokal hingga global. Pasalnya, kebakaran hutan bisa mengancam keberagaman flora dan fauna hingga memancarkan kabut asap yang membahayakan bagi kesehatan manusia. 

Adapun, Bambang menyebut bahwa sebagian besar kebakaran yang terjadi di hutan hujan tropis dilakukan oleh manusia, karena pembakaran secara sengaja maupun kecerobohan. 

"Penelitian sebelumnya menunjukan bahwa pengelolaan kebakaran hutan di Indonesia kurang menujukan data yang tepat dan berakar pada penelitian kebakaran hutan, sehingga membuat tindakan yang efektif terhadap kebakaran hutan sangat lemah," ucap Bambang. 

Dengan segala kompleksitas yang terjadi hingga mengakibatkan kebakaran hutan, Bambang mengungkapkan kontrol kebakaran hutan tidak bisa hanya berasal dari satu arah, tapi harus terintegrasi dengan berbagai aspek. 

"Termasuk kemauan politik pemerintah dan juga implementasi kebijakan yang diadaptasi dari negara lain dengan berbagai penyesuaian," pungkas dia. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya