Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PENGGUNAAN obat kumur yang mengandung cetyplyridinum chloride (CPC) diklaim dapat mencegah penularan covid-19 selama beberapa saat. Hal itu diungkapkan oleh perwakilan dari Sunstar Gum Indonesia Sanny Berliana dalam webinar yang diselenggarakan oleh Ikatan Alumni Universitas Indonesia.
"Obat kumur yang mengandung CPC dapat membunuh 99,9% bakteri yang terdapat dalam rongga mulut. Sehingga dengan demikian penggunaan obat kumur tersebut dapat menurunkan jumlah virus," kata Sanny, Minggu (22/8).
Ia mengungkapkan, dalam penelitian yang dilakukan oleh Sunstar, obat kumur yang mengandung CPC diberikan kepada air liur yang mengandung virus covid-19.
Baca juga : Peran Penting Jaringan Telekomunikasi di Perbatasan Natuna
"Pada penelitian yang dilakukan, penggunaan obat kumur yang mengandung CPC dapat menetralisir virus hingga 6 jam pada pasien covod-19," beber dia.
Ia mejabarkan, CPC bekerja untuk merusak lapisan virus yang melindungi dirinya untuk menempel pada sel inang. Sehingga dengan demikian virus tersebut akan mati dan tidak dapat bertahan pada rongga mulut manusia.
Adapun, penggunaan obat kumur tersebut sangat efektif untuk praktek kedokteran gigi yang memiliki risiko tinggi menularkan virus.
"Praktek kedokteran gigi memiliki risiko tinggi terhadap paparan covid-19. Karena rongga mulut menjadi tempat yang sangat potensial terjadi penularan. Sehingga dengan memberikan obat kumur yang mengandung CPC sebelum tindakan, dapat meekan potensi penularan covid-19 sampai 99,9%," pungkas dia. (OL-2)
Padahal, pemerintah menetapkan HET untuk Ivermectin sekitar Rp7 ribu per kaplet atau Rp75 ribu per kotak. Kepolisian pun masih mengusut adanya spekulan lain.
"Jadi, untuk penimbun obat-obat terkait covid-19, kami sudah tangkap tiga kelompok baik itu avigan, ivermectin, dan tabung oksigen,"
Pelaku yang menjual obat covid-19 jenis Oseltamivir secara daring, diketahui memasarkan obat tersebut dengan harga berkali-kali lipat dari HET.
Kapolres Jakbar Ady Wibowo mengatakan, dalam gudang tersebut terdapat ratusan box obat Azithromycin 500mg yang sangat dibutuhkan oleh pasien positif Covid-19.
Sebenarnya sebelumnya obat-obatan yang dicari Presiden pernah ada atau pernah dijual di apoteknya.
Barareskrim, Kejaksaan Agung, dan Kejaksaan Tinggi diminta untuk menindak tegas kepada pelaku-pelaku yang menaikkan harga obat di luar aturan yang berlaku.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved