Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
CENTER for Strategic Policy Studies (CSPS) Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia (SKSG UI) mengajak masyarakat berdamai dengan situasi di tengah pandemi Covid-19.
Dengan sikap damai akan mampu beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang terjadi sehingga masyarakat tetap produktif, terus berkarya membangun bangsa sesuai dengan kompetensinya masing-masing.
Seiring dengan itu, bersama-sama pemerintah berjuang mengatasi pandemi dengan mengikuti protokol kesehatan yang ketat agar Indonesia lolos dari krisis berkepanjangan yang melanda dunia.
Demikian kesimpulan Webinar Podcast Strategic Policy CSPS UI bertajuk Refeleksi 76 Tahun Indonesia Merdeka: Bangkit dari Pandemi, Rabu (18/8). Webinar menghadirkan narasumber Athor Subroto selaku Direktur SKSG UI, Guntur Subagja Mahardika (Ketua CSPS SKSG UI), dan para peneliti CSPS UI.
Guru Besar Universitas Gadjah Mada (UGM) Gunawan Sumodiningrat, Guru Besar Universitas Lampung Nurdiono, dan politikus yang juga komedian Dedi Miing Gumelar turut memberikan pandangan.
“Kita harus berdamai dengan situasi, bukan berdamai dengan virus covid-19. Kita harus maju terus, tidak boleh berputus asa dan masalah dapat diatasi tergantung respon kita,” ujar Athor pada keterangan pers, Kamis (19/8).
Ia mengapresiasi langkah pemerintah yang mamu menekan laju penyebaran virus covid-19 dan perbaikan sejumlah indikator ekonomi antara lain pertumbuhan ekonomi triwulan II yang melampaui 7%.
“Namun kita harus tetap waspada, karena pertumbuhan ekonomi kita dorong oleh konsumsi, sementara daya beli masyarakat mengalami penurunan," utur doktor ekonomi ini.
Sementara itu, Guntur Subagja melihat krisis pandemi Covid-19 dapat dijadikan momentum untuk mengoreksi strategi dan kebijakan menyesuaikan perubahan-perubahan yang terjadi dalam satu setengah tahun terakhir ini.
Salah satunya, kata Guntur, adalah perlu mengubah strategi pembangunan dengan memperkuat potensi desa sebagai kekuatan ekonomi dan ketahanan nasional.
“Desa adalah benteng pertahanan terakhir Indonesia, saatnya kita membangun Indonesia dari desa,” ungkapnya.
Ia menambahkan, desa jangan hanya menjadi obyek pembangunan tetapi harus berperan aktif sebagai subyek pembangunan. “Bila desa-desa maju dan kuat akan melahirkan Indonesia yang maju dan kuat,” tambahnya.
Guntur Subagja yang juga menjabat Asisten Staf Khusus Wakil Presiden RI memaparkan kebijakan pembangunan Presiden Joko Wiodo yang fokus pada sumber daya manusia, infrastruktur, penyederhanaan regulasi, reformasi birokrasi, dan transformasi ekonomi.
Untuk mendukung itu, Wakil Presiden Ma’ruf Amin melakukan re-focusing tugas pada pengentasan kemiskinan, pemberdayaan UMKM, akselerasi industri halal dan ekonomi syariah, reformasi birokrasi, deradikalisasi, dan pembangunan kesejahteraan papua.
Ia menyoroti pentingnya memperkuat ekonomi kerakyatan yang berbasis usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Pasalnya, selama ini UMKM memiliki daya tahan tinggi di tengah krisis. Untuk itu, struktur UMKM harus diperkuat dengan menaikkan usaha-usaha mikro menjadi usaha kecil, dan usaha kecil menjadi usaha menengah.
“Dari 64 juta UMKM yang ada di Indonesia, sebanyak 97% adalah usaha mikro yang mempekerjakan sekitar 107 juta orang. Ini yang harus didorong menjadi usaha kecil yang mandiri dan maju,” paparnya.
Peneliti CSPS UI Nyoman Astawa mengajak semua pihak untuk kembali kepada jatidiri bangsa Indonesia dengan memperkuat nilai-nilai Pancasila, kebangsaan, serta persatuyan dan kesatuan Indonesia.
Sementara itu, peneliti Yanuardi Syukur menilai karakter dan budaya bangsa Indonesia yang mengusung asas gotong royong merupakan kekuatan besar untuk membangkitkan Indonesia dari berbagai terpaan krisis dan tantangan ke depan.
Marlon C Kansil, yang juga peneliti CSPS UI, mengkritisi politisi yang dinilainya tidak memiliki kepekaan terhadap krisis.
Dia menganalisis tren yang muncul di media dan sosial media pada semester pertama 2021, isu-isu politik justru mengemuka di tengah pandemi Covid-19, baik berupa masalah partai politik maupun figur politisi.
“Semua berorientasi pada 2024, padahal saat ini kita sedang mengalami krisis yang harus segera diatasi,” ungkap Marlon Kansil.
Hal serupa disampaikan politisi Dedi Miing Gumelar. Ia menyebut banyak elite yang kurang memiliki kepedulian terhadap krisis.
Guru Besar UGM Gunawan Sumodiningrat mengajak pemerintah dan masyarakat membangun desa di tengah krisis pandemi.
“Di tengah pandemi, nilai-nilai luhur Pancasila justru ada di desa-desa. Mereka menghadapi krisis dengan damai dan terus produktif,” paparnya.
Hal senada disampaikan Nurdiono, Guru Besar Univeritas Lampung. Ia menyebutkan saatnya mengoreksi pembangunan yang semula berbasis kota menjadi pembangunan di desa-desa. “Membangun Indonesia dari perbatasan dan pinggiran merupakan hal yang sangat bagus,” katanya. (RO/OL-09)
Upaya ini merupakan langkah UI meningkatkan kualitas pendidikan yang bertaraf internasional yang pada ujungnya meningkatkan revenue bagi universitas.
SEJUMLAH anak berbakat dari Pulau Morotai, Maluku Utara, tiba di Kampus UI Depok. Ini menjadi babak baru dalam perjalanan Ekspedisi Patriot UI di Morotai.
PENGACARA terkemuka di Asia, Pramudya A. Oktavinanda, mendaftarkan diri menjadi salah satu kandidat Ketua Ikatan Alumni (Iluni) Universitas Indonesia periode 2025-2028.
UI mendorong semua pihak yang mendapatkan tekanan atau ancaman pemerasan untuk melapor pada pihak kepolisian.
Ketua Unit Kerja Khusus (UKK) Science Techno Park(STP) UI, Chairul Hudaya mengutarakan pihaknya memiliki 10.000 hak kekayaan intelektual yang masih aktif saat ini yang dapat dihilirisasi.
C-Hub atau Connectivity Hub dirancang untuk menjadi pusat dinamis bagi penelitian interdisipliner, pertukaran budaya, dan keunggulan akademik.
Potasium bisa dijadikan indikator baru dalam pemantauan aktivitas vulkanik, terutama untuk menilai potensi terjadinya letusan besar yang memicu pembentukan kaldera.
Universitas Gadjah Mada (UGM) menanggapi pernyataan mantan Rektor UGM, Sofian Effendi, dalam sebuah video YouTube yang meragukan keaslian ijazah Presiden Joko Widodo
PIhak UGM menyayangkan pihak yang mengiring opini soal pernyataan Mantan Rektor UGM Prof Sofian Effendi soal ijazah Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi.
Benda itu meliputi 40 kilogram artefak hasil ekskavasi yang terbagi menjadi 15 kategori, termasuk perhiasan, alat bantu, keramik, gerabah, serta sisa kerangka dari 3 individu leluhur
Tim The Valuator terdiri dari tiga mahasiswa Program Studi Ilmu Aktuaria UGM angkatan 2022, yaitu Rafael Wicaksono Hadi, Victorius Chendryanto, dan Dewa Ayu Maharani Adithi Kirana.
Departemen Ilmu Hubungan Internasional (DIHI) UGM menyampaikan duka cita atas berpulangnya Arya Daru Pangayunan, yang ditemukan meninggal di Menteng
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved