Headline
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
KEPALA Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko meengaskan bahwa BRIN terus berupaya meningkatkan kapasitas riset dan inovasi melalui berbagai regulasi.
"Saat ini upaya-upaya dilakukan melalui regulasi berupa insentif untuk para inovator dan periset, mendorong aktivitas riset dengan komponen TKDN (tingkat komponen dalam negeri), memberikan royalti serta mendukung para inovator untuk menciptakan kebaruan," kata LT Handoko saat membuka acara Pusyantek Business Gathering dilaksanakan oleh BPPT secara virtual, Rabu (18/8).
Menurutnya seberapa kecil kebaruan dari sebuah inovasi tetap memberikan nilai tambah dalam sebuah produk yang diciptakan. LT Handoko mencontohkan bagaimana Toyota saat menciptakan mobil meniru mobil Amerika Serikat. Namun Toyota mengembangkan dengan baja tipis dan membuat sparepart yang mudah didapatkan dimana-mana. Hal itu membawa kesuksesan Toyota di industri otomotif sampai saat ini.
Demikian juga yang dilakukan para periset dan inovator di Indonesia harus bisa membawa kebaruan untuk hasil inovasinya.
"BRIN harus membantu peneliti untuk mencapai scientific proven," tambahnya.
Selain itu kemitraan antara akademisi, pemerintah dan industri harus diperkuat dan mutlak dilakukan. Sehingga inovator saat mengembangkan sebuah karya inovasi harus belajar pada manajemen risiko apabila berpotensi terjadi kegagalan di berbagai tahapan.
"Sebuah karya inovasi perlu dilakukan cek dan ricek oleh pihak ketiga, karena pihak ketiga independen. Jadi jangan sampai karya inovasi ini masuk ke lembah kematian, sehingga tidak bisa dikembangkan."
Untuk itu, lanjut LT Handoko, pada prinsipnya peneliti atau inovator harus bisa menggali potensi benefit jangka panjang terhadap hasil riset yang mereka kembangkan.
"Dan riset yang dikembangkan harus mempertimbangkan apa yang menjadi masalah di industri. Saling mengisi dan melengkapi."
LT Handoko juga berharap bisa dibangun model bisnis yang menjamin relasi sehat, saling menguntungkan, dam berkesinambungan.
baca juga: BRIN
Sementara itu Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Hammam Riza menjelaskan bahwa BPPT sebagai lembaga litbangjirap telah banyak menghasilkan inovasi dengan TKDN di delapan bidang fokus.
"Yakni bidang bidang fokus teknologi kebencanaan, rekayasa keteknikan, kemaritiman, transportasi kesehatan dan pangan, energi, pertahanan dan keamanan serta teknologi informasi dan elektronika," kata Hammam.
Dan delapan bidang fokus ini telah menghasilkan produk inovasi yang sudah diserap oleh industri dan telah dipakai oleh masyarakat. Hammam mencontohkan pandemi telah melahirkan banyak inovasi yang menjawab kebutuhan saat pandemi. "Diharapkan inovasi-inovasi terus berkelanjutan dan diharapkan dan diserap oleh industri," pungkasnya. (N-1)
Menurut Hanarko Djodi Pamungkas, ketahanan pangan harus dibarengi dengan tanggung jawab menjaga laut dari pencemaran.
PENELITI Gender dari Pusat Riset Politik BRIN Kurniawati Hastuti Dewi mengatakan, tindakan khusus sementara diperlukan untuk memperkuat keterwakilan perempuan di politik.
INDONESIA melalui Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) akan menjadi tuan rumah gelaran World Science Forum (WSF) ke-12 pada 2026. Ini menandai pertama kalinya WSF diselenggarakan di Asia.
KEPALA BRIN Laksana Tri Handoko menekankan Indonesia tak perlu ikut-ikutan jejak negara maju seperti Amerika Serikat yang menciptakan ChatGPT atau Tiongkok yang menciptakan DeepSeek dalam AI
Solar maksimum merupakan fase siklus 11 tahun aktivitas bintik (sunspot) pada matahari yang diperkirakan terjadi pada Juli ini.
Pusat Pengurangan Risiko Bencana Universitas Indonesia melakukan kerja sama bidang Limnologi dan Hidrologi dengan BRIN untuk persiapan dan adaptasi perubahan iklim.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved