Headline

RI-AS membuat protokol keamanan data lintas negara.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Anak Muda Indonesia Optimistis Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia akan Semakin Baik di Masa Depan

Lidya Tannia Bangguna
13/8/2021 11:22
Anak Muda Indonesia Optimistis Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia akan Semakin Baik di Masa Depan
Ilustrasi--pendidikan(Medcom)

JUMAT (13/8), Good News From Indonesia (GNFI) bersama lembaga survei Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI) mengadakan Survei Indeks Optimisme. Ini adalah survei tahunan yang sudah digelar sejak 4 tahun yang lalu.

Survei ini bertujuan mengukur seberapa optimistis generasi muda terhadap masa depan Indonesia dalam berbagai sektor kehidupan, di antaranya meliputi lima isu utama seperti pendidikan dan kebudayaan, kebutuhan dasar, ekonomi dan kesehatan, kehidupan sosial, serta politik dan hukum.

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan pada 8-15 Juli lalu terhadap 800 responden dari 15 kota besar di seluruh Indonesia, tingkat optimisme generasi muda paling tinggi berada pada sektor pendidikan dan kebudayaan, yakni dengan rata-rata sebesar 83,9.

Baca juga: Gandeng 20 Negara, Untar Gelar Konferensi Internasional di Masa Pandemi

Faktor yang menyebabkan tingginya optimisme generasi muda pada sektor pendidikan disebabkan semakin mudahnya akses pendidikan berkualitas di Indonesia. Hal ini dapat dibuktikan dengan tersedianya fasilitas pendidikan tinggi pada setiap daerah di Indonesia.

Sedangkan pada sektor kebudayaan, diterimanya produk kerajinan tangan, musik, fashion, dan film budaya Indonesia pada level dunia yang menjadi faktor yang menyebabkan tingginya optimisme generasi muda di sektor ini.

Selain itu, menurut Pendidik dan Inisiator Semua Murid Semua Guru Najeela Shihab, tingginya optimisme anak muda di bidang pendidikan bisa jadi karena anak-anak muda memiliki kepercayaan terhadap realitas sektor tersebut sehingga ini merupakan sebuah realitas optimisme.

“Optimisme terhadap sektor pendidikan dan kebudayaan menunjukkan adanya komitmen yang semakin tinggi, engagement yang lebih tinggi, atau anak muda merasa bisa berkontribusi lebih terhadap sektor ini,” ujarnya.

Meski demikian, ia berharap pemerintah tetap berusaha mengembangkan potensi di sektor ini, terutama faktor agregasi praktik baik.

Sementara itu, generasi muda menganggap hukum dan politik merupakan sektor yang masih perlu ditingkatkan. Tingkat optimisme di sektor ini sangat rendah jika dibandingkan dengan sektor lainnya, yakni dengan rata-rata 28.1.

Hanya terdapat 3 dari 10 generasi muda yang optimistis Indonesia mampu menerapkan sistem pemerintahan yang bersih, baik, dan transparan di masa yang akan datang.

Tingginya praktik korupsi di Indonesia menjadi alasan utama rendahnya tingkat optimisme di sektor ini.

Meski demikian, secara keseluruhan, tingkat optimisme anak muda di Indonesia cukup tinggi.

“Saya senang sekali. Semakin ke depan generasi kita semakin optimistis, bukan hanya ada tetapi tetap tumbuh subur,” ujar Pakar Sosiolog dan Akademisi Robby Muhammad.

“Mereka bagian dari warga negara dan percaya negara ini layak diteruskan dan diperjuangkan. Kita yang awalnya muram, jadi ikut positif melihat hasil survei ini,” ujar Pakar Ekonomi Ahmad Erani Yustika.

“Mari optimistis dan melakukan aksi agar ada progres dan kemajuan, bahkan melakukan percepatan. Banyak yang perlu disyukuri tetapi akselerasi juga perlu dipercepat,” ujar Najeela Shihab. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya