Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

Bahayanya Kadar Albumin yang Rendah bagi Tubuh

Mediaindonesia.com
12/8/2021 11:26
Bahayanya Kadar Albumin yang Rendah bagi Tubuh
Ikan gabus memiliki albumin yang tinggi.(Antara/Siswowidodo.)

HIPOALBUMINEMIA merupakan kondisi umum yang ditemukan pada orang yang dirawat, sakit kritis, dan pasien orang tua. Kondisi kadar albumin yang rendah dalam tubuh ini dapat menyebabkan sejumlah penyakit gastro intestinal (saluran pencernaan) seperti gastro intestinal yang ganas, protein losing enteropathy, sampai kanker kolorektal.

Rendahnya kadar albumin terkait dengan perawatan yang lebih lama dan peningkatan kematian dalam jangka pendek hingga panjang. Prof Dr dr Dadang Makmun SpPD-KGEH FACG menyampaikan itu dalam keterangan resmi, Kamis (12/8). "Karena itu, perbaikan kadar albumin yang tepat dapat meningkatkan kondisi klinis pasien dengan hipoalbuminemia," ujar Prof Dadang dalam presentasinya yang berjudul Oral Albumin Supplementation in Gastrointestinal Diseases and Other Hypoalbuminemia Conditions dalam Virtual Indonesian Digestive Disease Digestive Week (IDDW) 2021, Jumat (6/8). IDDW 2021 sejatinya berlangsung pada Rabu (4/8)-Minggu (8/8).

Pertemuan ilmiah itu diselenggarakan oleh The Indonesian Society of Gastroenterology (ISG) bekerja sama dengan The Indonesian Society for Digestive Endoscopy (ISDE) dan Divisi Gastroenterology, Pancreatobiliary and Digestive Endoscopy Departemen Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/Rumah Sakit Umum Nasional Cipto Mangunkusumo. Acara ini menyoroti isu-isu penting yang saat ini memengaruhi praktik kedokteran dan spesialisasi. Lebih dari 30 fakultas terkemuka internasional dan nasional diundang untuk membahas kemajuan di bidang Gastroenterologi dan Endoskopi Pencernaan.

Untuk perbaikan kadar albumin yang tepat itu, Prof Dadang mengutamakan pemberian melalui oral kepada pasien kanker dibandingkan human albumin atau obat keras yang diresepkan dokter. Pemberian oral albumin dapat berupa putih telur dan ekstrak ikan gabus (Channa striata). Menurutnya, ikan gabus memiliki nilai nutrisi tinggi dengan protein yang lebih kuat dibandingkan dengan jenis ikan lain.

Beberapa perusahaan farmasi turut berpartisipasi, salah satunya PT Natura Nuswantara Nirmala (Nucleus Farma). Sejalan dengan Prof Dadang, Nucleus Farma menghadirkan Onoiwa MX sebagai oral albumin likuid atau cair karena mengandung ekstrak ikan gabus. Selain ekstrak ikan gabus, Onoiwa MX juga mengandung ekstrak temulawak dan daun kelor.

Sebagaimana disebutkan, ekstrak ikan gabus mengandung protein tinggi salah satunya albumin. Dalam kedokteran, albumin digunakan untuk mempercepat pemulihan jaringan sel tubuh yang terbelah atau rusak. Dengan kandungan tinggi protein yang kaya albumin serta asam amino esensial, ini membantu menutrisi dan meningkatkan kadar albumin pasien sehingga mempercepat pemulihan pascakemoterapi.

Ekstrak temulawak (Curcuma xanthorriza) memiliki kandungan antioksidan seperti fenol, flavonoid, dan kurkumin yang akan menangkap radikal bebas dalam tubuh. Flavonoid juga memiliki fungsi lain seperti menstabilisasi membran sel serta menginhibisi peroksidasi lipid, meningkatkan kandungan prostaglandin mukosa dan mukus di mukosa lambung, serta mengurangi sekresi asam dan pepsinogen dalam lambung. Selain itu kurkumin dalam rimpang temulawak dapat menekan pembentukan tumor necrosis factor alpha (TNF-α) sehingga mencegah aktivitas inflamasi yang menaikkan pembentukan radikal bebas dari proses fagositosis.

Ekstrak daun kelor (Moringa oleifera) umum digunakan sebagai obat untuk mengatasi gangguan saluran pencernaan, termasuk masalah asam lambung. Tanaman ini kaya tanin dan flavonoid, yaitu antioksidan nabati yang ampuh untuk menyembuhkan peradangan, iritasi, serta mengatasi masalah yang berhubungan dengan maag. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik