Rabu 11 Agustus 2021, 16:27 WIB

Pentingnya Menjaga Kebutuhan Hidrasi Tubuh selama Masa Kehamilan  

Mediaindonesia.com | Humaniora
Pentingnya Menjaga Kebutuhan Hidrasi Tubuh selama Masa Kehamilan  

DOK Pribadi.
Webinar Pergizi Pangan Seri 57 dengan tema Pentingkah Pemenuhan Asupan Air Selama Kehamilan?

 

AIR memiliki peran sangat penting bagi tubuh, tak terkecuali bagi ibu di masa kehamilan. Namun faktanya, 2 dari 5 ibu hamil di Indonesia tercatat belum tercukupi kebutuhan minum harian. 

Data ini menunjukkan bahwa pemenuhan kebutuhan hidrasi atau air minum bagi ibu di masa kehamilan masih sering kali terlupakan. Padahal menjaga asupan nutrisi selama kehamilan merupakan hal yang sangat penting untuk meningkatkan kualitas generasi mendatang dan mencegah berbagai risiko yang dapat terjadi terhadap kehamilannya.

Hal senada disampaikan oleh Guru Besar FEMA IPB University Prof. Dr. Hardinsyah MS pada Webinar Pergizi Pangan Seri 57 dengan tema Pentingkah Pemenuhan Asupan Air Selama Kehamilan? yang diselenggarakan secara virtual pada Rabu (11/8). "Perhatian nasional dan internasional terhadap kebijakan dan program gizi dan kesehatan ibu hamil semakin hari semakin meningkat dalam rangka meningkatkan kualitas generasi mendatang yang lebih sehat, cerdas, dan produktif. Oleh karena itu, berbagai upaya meningkatkan status gizi dan derajat kesehatan ibu hamil dengan mencegah terjadinya masalah gizi yang dapat terjadi seperti anemia, defisiensi gizi mikro, kurang energi kronik, ataupun kekurangan asupan hidrasi merupakan investasi yang penting," jelas Prof. Hardinsyah.

Pada kesempatan yang sama, Ahli Penyakit Ginjal dan Hipertensi Siloam Hospital Tangerang Prof. Dr. dr. Parlindungan Siregar SpPD KGH menjelaskan pada awal kehamilan terjadi penurunan osmolalitas plasma yang mengakibatkan penurunan rasa haus dan sekresi hormon antidiuretik. Di sisi lain berdasarkan studi mengenai keseimbangan cairan pada kehamilan, menunjukkan bahwa wanita yang sedang hamil membutuhkan cairan ekstra dikarenakan perubahan kondisi fisiologis dan pertumbuhan janin. 

Kebutuhan cairan akan sangat tergantung pada asupan energi, yaitu sebesar 1-1,5 mL cairan untuk setiap kilokalori asupan energi. "Pada masa kehamilan terjadi peningkatan kebutuhan energi rata-rata 300 kkal/hari. Karena itu ibu hamil setidaknya memerlukan tambahan asupan air hingga 40% pada trimester kedua dan ketiga masa kehamilan," paparnya.

Kurangnya konsumsi air selama masa kehamilan dapat menyebabkan dampak buruk pada kesehatan karena mempengaruhi pencernaan, penyerapan, metabolisme, dan suhu tubuh. Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa perbaikan status hidrasi ibu hamil turut memengaruhi kesehatan ibu dan janin. Status kecukupan hidrasi juga akan berpengaruh pada volume cairan amnion atau ketuban yang akan mempengaruhi kesehatan ibu hamil dan janin yang dikandungnya dan mencegah terjadinya oligohidramnion.

Terkait hal itu, Ahli Obstetri dan Ginekologi FK UI dan RSCM Jakarta, Prof. Dr. dr. Budi Imam Santoso SpOG (K) menyatakan bahwa oligohidramnion merupakan kondisi berkurangnya cairan amnion atau ketuban. Pada kondisi oligohidramnion, secara kuantitatif, volume cairan amnion atau cairan ketuban yang dimiliki oleh ibu tersebut kurang dari 500 mL atau memiliki angka ICA (Indeks Cairan Amnion) kurang dari 5 cm.  

"Secara umum, prevalensi oligohidramnion pada ibu hamil berada di angka 3%-5% dan umumnya terjadi pada trimester ketiga. Penelitian yang dilakukan di Low Middle Income Countries menyebutkan bahwa kejadian oligohidramnion ditemukan pada 1 dari 150 kehamilan ibu. Oligohidramnion dapat disebabkan oleh berbagai etiologi salah satunya yaitu kondisi kurang air pada masa kehamilan," tuturnya.

Prof Budi juga menyimpulkan berdasarkan beberapa publikasi ilmiah bahwa pemberian air minum untuk ibu hamil dengan oligohidramnion tanpa kelainan maternal/fetal pada trimester ketiga (28-37 minggu) dapat meningkatkan ICA atau jumlah cairan ketuban. Pemberian air minum secara oral memiliki efek yang lebih baik dibandingkan dengan pemberian cairan secara intravena. Tambahan jumlah air minum per hari yang dibutuhkan ibu hamil dengan oligohidramnion untuk memberi efek peningkatan ICA berkisar antara 1.500-2.500 ml, tergantung kondisi masing-masing ibu hamil. Sedangkan berdasarkan Permenkes Nomor 28 Tahun 2019, dianjurkan bagi seorang ibu hamil di Indonesia mengonsumsi 2.450 sampai 2.650 ml air atau setara sekitar 10-11 gelas sehari.

Baca juga: Manfaat Rutin Minum Air Hangat untuk Tubuh

Sebagai moderator pada webinar, ahli ginjal anak Prof. Dr. dr Sudung O Pardede, SpA(K), mengingatkan perlunya edukasi kepada tenaga kesehatan dan masyarakat mengenai jumlah asupan air minum yang diperlukan ibu hamil untuk mencegah terjadinya oligohidramnion. Nutrition & Science Director Danone-Aqua dr. Tria Rosemiarti menjelaskan selain kuantitas air minum, penting juga memperhatikan kualitas air yang dikonsumsi selama masa kehamilan. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan 492/2010, air minum yang baik memiliki kriteria tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa, dan tidak mengandung zat-zat berbahaya. Hal yang perlu diingat juga kita harus memastikan sumber airnya berkualitas dan terlindungi. (RO/OL-14)

Baca Juga

AFP

Cara Cek Keberangkatan Haji untuk Mengetahui Perkiraan Keberangkatan

👤Joan Imanuella Hanna Pangemanan 🕔Rabu 07 Juni 2023, 09:25 WIB
Ingin tahu kapan anda bisa berangkat haji? Ini cara...
DANA

Katarina: Tak Ada yang Tidak Mungkin, Berusahalah Sungguh-sungguh!

👤mediaindonesia.com 🕔Rabu 07 Juni 2023, 09:11 WIB
Setelah Katarina mengikuti program SisBerdaya dari DANA Indonesia dan Ant Group, Ia seperti mendapat jawaban atas kesulitan usaha yang...
Freepik

Asap Rokok Elektrik Berbahaya untuk Anak

👤Basuki Eka Purnama 🕔Rabu 07 Juni 2023, 08:08 WIB
Kejadian mengi atau wheezing itu meningkat sekitar 15%, kemudian kejadian bronchitis meningkat sampai 26% dan sesak napas meningkat sampai...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya