Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
KEBUTUHAN protein hewani sebagai sumber pangan di masa depan akan terus meningkat. Guru Besar Fakultas MIPA Universitas Padjadjaran Prof Wawan Hermawan mengatakan, serangga dapat menjadi alternatif protein hewani untuk manusia.
Dalam diskusi Satu Jam Berbincang Ilmu (Sajabi) “Potensi Sumber-sumber Protein Alternatif” yang digelar secara virtual, Sabtu (10/7), Wawan memaparkan, serangga, seperti jangkrik dan belalang dapat menjadi alternatif sumber pangan karena kaya akan nutrisi.
Selain itu, imbuhnya, pemanfaatan serangga sebagai sumber pangan juga dinilai dapat menjaga keberlanjutan lingkungan. Ini disebabkan, mengingat serangga menghasilkan greenhouse gases yang lebih minim dibandingkan hewan ternak lain.
Jumlah serangga yang sangat banyak juga dinilai aman untuk memenuhi kebutuhan manusia. Diharapkan pemenuhan protein dari serangga ini dapat turut menurunkan angka stunting di Indonesia.
Pemanfaatan serangga sebagai sumber pangan sebenarnya telah dilakukan sejak ribuan tahun lalu di sejumlah negara. Beberapa daerah di Indonesia pun diketahui telah mengonsumsi serangga sebagai salah satu sumber protein hewani.
Meski demikian, Prof Wawan berharap perlu dilakukan penelitian lanjutan terkait pemanfaatan serangga ini, melalui pendekatan multi, inter, dan transdisiplin ilmu.
Sejumlah tantangan, seperti potensi munculnya alergi, serta munculnya mikroba dan limbah dalam pengemasan seyogianya dapat menjadi perhatian.
“Masih ada penelitian bahwa ada alergi,” ujar Prof. Wawan.
Prof Wawan mengatakan, saat ini di Indonesia belum banyak pemanfaatan serangga untuk dikonsumsi manusia. Umumnya, serangga diolah untuk dimanfaatkan menjadi pakan hewan ternak.
“Sekarang ini di Indonesia konsentrasinya belum untuk as food, tapi as feed,” ujar Prof Wawan. (H-2)
Penelitian ini membuka peluang baru dalam pengembangan bahan biomimetik yang lebih kompatibel dengan sistem biologis.
Peneliti Rice University dan University of Houston menciptakan biopolimer baru sekuat logam namun fleksibel seperti plastik, tanpa polusi.
UNTUK memperkuat peran akademisi sebagai mitra strategis pemerintah dan dunia usaha, Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) menandatangani sejumlah nota kesepahaman dengan berbagai pihak.
Peningkatan kualitas pendidikan tinggi bisa dicapai antara lain dengan memperkuat kolaborasi riset.
TAK mudah melangkah keluar dari kenyamanan, namun Almi membuktikan bahwa keberanian mencoba membuka pintu peluang besar.
Era Soekamto mengatakan akan terus melestarikan dan mempromosikan batik melalui karya-karya rancangannya sebagai seorang desainer serta menghadirkan platform Nusantara Wisdom.
Menurut hasil riset yang dimuat dalam British Journal of Nutrition, sebanyak 80% anak Indonesia masih kekurangan asupan DHA.
Investasi gizi sejak dini merupakan kunci untuk mewujudkan sumber daya manusia (SDM) berkualitas di masa mendatang.
Pemerintah sangat sadar asupan gizi berperan dalam meningkatkan dan mendukung perkembangan kecerdasan anak, terutama pada periode 1.000 hari pertama kehidupan.
Indonesia dianugerahi kekayaan pangan yang sangat melimpah dan beragam. Potensi ini mencakup berbagai jenis bahan pangan dari berbagai kategori utama.
Kegiatan dikemas dalam format talkshow, workshop, dan nonton bareng, dengan melibatkan para ibu rumah tangga sebagai peserta aktif.
Kebiasaan makan bergizi seimbang beragam dan aman pada anak bukan semata tentang apa yang disajikan, namun juga penanaman nilai gizi secara konsisten dalam keluarga.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved