Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
MASKER medis menjadi komoditas primadona di tengah merebaknya pandemi covid-19. Sebab, menggunakan masker saat ini menjadi langkah mudah dan utama untuk menghindari paparan virus tersebut. Peningkatan penggunaan masker sekali pakai itu ternyata menimbulkan masalah baru berupa limbah medis. Bila masalah tersebut tak dimitigasi, tentu akan berdampak pada lingkungan.
Hal tersebut menjadi kekhawatiran A. H. Dawam Abdullah, seorang peneliti plastik di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Sejak pertengahan hingga akhir 2020 dia dan kerabatnya melakukan penelitian soal limbah masker medis.
"Rekan kami memubliskasi adanya cemaran limbah APD di Teluk Jakarta. Kami sudah pelajari ini di pertengahan hingga akhir 2020. Kami sebagai engine ring, memetakan persoalan. Kami mempelajari itu kategori limbah apa," tutur dia dalam program Nunggu Sunset yang tayang di Instagram Media Indonesia, Kamis (8/7).
Dari penelaahan limbah medis tersebut, dia mendapati masker medis atau bedah didominasi oleh kandungan kain sintetis yang terbuat dari bahan polypropylene atau biji plastik. Dus, limbah masker medis sama halnya dengan limbah plastik yang merusak dan sulit terurai.
Tak ingin solusi kesehatan menjadi bencana bagi lingkungan, Dawam melakukan uji coba daur ulang limbah medis. Daur ulang itu melalui tahapan sterilisasi, ekstruksi (pemanasan) dengan suhu 170 derajat celcius, dan menjadi biji plastik. Setelahnya biji plastik itu masuk ke dalam tahap pencetakan.
"Ini kalau sudah jadi biji plastik, bisa kita buat menjadi macam-macam, ini adalah starting material dan sudah kita buat produk cetak, salah satunya sebagai pot hidroponik," terang Dawam.
Namun, dia mengatakan, daur ulang limbah masker medis tersebut hanya yang berasal dari penggunaan rumah tangga, bukan penderita covid, serta bukan limbah yang berasal dari pelayanan kesehatan. Dawam menyampaikan, saat ini banyak pihak yang menghubunginya untuk mendaur ulang limbah masker medis. LIPI, disebutnya terbuka dan berupaya untuk melakukan permintaan itu.
Baca juga : Ketersediaan Oksigen di RSD Wisma Atlet Masih Aman
Hanya saat ini kapasitas mesin untuk mendaur ulang limbah masker medis itu hanya mampu memproses sekitar 50 kilogram per minggunya. Kendati demikian Dawam tetap mengajak masyarakat untuk mengurangi limbah plastik, utamanya masker medis yang saat ini umum digunakan.
Di kesempatan yang sama, Pemrakasa Dumask.id dan Dosen Teknik Kimia Universitas Gadjah Mada Chandra Wahyu Purnomo mengungkapkan, pengurangan limbah masker medis akan menjadi krusial di masa dan pascapandemi.
Oleh karenanya Dumask.id menginisiasi masyarakat sekitar Solo dan Yogyakarta untuk menghancurkan masker sekali pakai tersebut. Hingga saat ini, Dumask.id memiliki 18 titik dropbox limbah masker sekali pakai. Masyarakat sekitar Solo dan Yogyakarta dapat mencari titik lokasi terdekat melalui laman Dumask.id.
"Kita sediakan drop box di 18 titik Solo-Yogyakarta. Sasaran kita adalah masyarakat. Jadi bukan rumah sakit atau klinik, karena kami harap mereka ada saluran sendiri buat limbah B3," jelas Chandra.
Dropbox yang disediakan Dumask.id akan menampung limbah masker dan yang sejenisnya untuk dibawa dan dihancurkan. Proses penghancuran limbah itu dilakukan dengan proses pemanasan hingga menjadi semacam arang dan bisa digunakan untuk keperluan lain.
Namun saat ini Dumask.id baru tersedia di 18 tiik sekitaran Solo-Yogyakarta. Chandar mengaku ingin memperluas jangkauan, hanya hal itu terkendala di sumber daya manusia dan biaya. (OL-7)
Seperti halnya kehidupan nyata, jalan menuju impian tidak selalu mulus.
Dibintangi oleh sebagian besar para pemeran yang berdarah Indonesia Timur dengan cerita yang ditulis dan disutradarai oleh kreator berdarah Indonesia Timur.
masyarakat diminta bijak dalam mengelola sampah selama pandemi covid-19. Ia mengatakan terdapat peningkatan penggunaan plastik kemasan hingga 30% dalam dua tahun terakhir
Sutradara Film Hitam Sidharta Tata mengatakan, ide menggarap film Hitam awalnya didasari keberanian tim pembuat cerita untuk bereksperimen.
Per 1 Juli 2020, Pemprov DKI Jakarta melarang penggunaan kantong plastik sekali pakai di pusat perbelanjaan, toko swalayan, dan pasar rakyat.
HARGA gabah dari awal panen hingga kini belum ada penurunan
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved