Headline
Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.
Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.
SEBAGIAN besar masyarakat Indonesia telah mendapatkan suntikan dosis kedua vaksinasi Covid-19 bermerek Sinovac. Namun tak sedikit dari mereka yang meragukan efektivitas vaksin tersebut sehingga berencana mendapatkan suntikan vaksin dengan mereka lain.
Seiring munculnya varian baru dan keraguan terhadap efektivitas vaksin sebelumnya, Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI/Guru Besar FKUI, Prof. Dr.Tjandra Yoga Aditama mengatakan vaksinasi pertama kali diberikan pada pertengahan Desember 2020. Oleh karena itu, vaksinasi asli Covid baru ada 6 bulan sehingga untuk mengetahui efektivitas tentunya diperlukan evaluasi berkala 1 tahun hingga 2 tahun.
"Yang ada hasil uji klinik yaitu efikasi, untuk mengetahui efektivitas di lapangan atau untuk mengetahui berapa lama antibodi bertahan tentunya harus evaluasi, 1 atau 2 tahun. Nah vaksinasi aja baru berjalan 6 bulan," kata Prof Tjandra dalam diskusi virtual Kamis (8/7).
Prof.Tjandra menyebut vaksinasi dosis ketiga baik dengan vaksin merek yang sama atau merek lain tentunya diperlukan penelitian lebih lanjut.
"Tanpa mempersoalkan vaksin Sinovac atau vaksin lainnya. Bahkan ada yang sudah vaksin dosis kedua Pfizer tetap positif Covid-19, nah itu mungkin saja. Makanya orang berpikir vaksin dosis ketiga, lebih bagus tetapi untuk itu mustinya diteliti dulu. Kita belum punya bukti penelitian yang cukup lengkap," paparnya.
Namun demikian, Prof.Tjandra tak memungkiri bahwa akhirnya akan terjadi atau kecendrungan diberikan dosis ketiga dengan vaksin yang sama atau vaksin lainnya.
"Ada juga kemungkinan yang berkembang meet and match, karena ada pendapat yang mengatakan meet and match lebih bagus, jadi kalau pertama dikasih astrazeneca kedua di kasih pfizer lebih bagus kayaknya," ujarnya.
Bahkan ada yang lebih ekstrem lagi pada waktu Eropa sedang dihantam pandemi terbesar, seperti di Inggris atau Badan Kesehatan setempat mengatakan bahwa memberikan satu dosis saja daripada tidak sama sekali dengan kondisi keterbatasan dosis vaksin.
"Kita sudah seperti ini mendingan kita kasih vaksin sekali aja, jika kita memiliki 1000 vaksin maka dua kali vaksi yang tersuntik hanya 500 orang. Atau semua divaksin meskipun hanya sekali tetapi sudah ada 1000 orang," paparnya.
Menurut Prof Tjandra, memang ada uji coba untuk vaksin dosis ketiga tapi belum ada hasil yang sepenuhnya konklusif. Bahkan dia tak menyalahkan pemahaman-pemahaman itu atau kemungkinan saja akan benar tetapi bukti ilmiah belum sepenuhnya 100% ada.
"Vaksinasi dosis ketiga ini memang suaranya lagi keras-kerasnya, baik dengan obat vaksin yang sama atau lainnya. Nah kita lihat saja perkembangan sejalan waktu, mungkin bisa saja diberikan. AstraZeneca dosis pertama dan Pfizer kedua juga cukup diminati orang dianggap lebih baik terutama mengatasi varian-varian baru," pungkasnya. (Fer/OL-09)
ILUNI UI dianggap unik karena memiliki tiga stakeholder sekaligus yaitu akademisi di kampus, di dunia industri dan mahasiswa sebagai SDM masa depan.
Pemikiran Prof. Dr. Sumitro Djojohadikusumo sebagai fondasi penting dalam membentuk arah kebijakan ekonomi dan keberpihakan Presiden Prabowo Subianto terhadap rakyat kecil.
Gerakan nasional ini diluncurkan langsung Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Brian Yuliarto, sebagai bagian dari rangkaian kegiatan PKKMB UI 2025.
IKATAN Alumni Universitas Indonesia (ILUNI UI) akan menggelar Pemilihan Langsung (Pemila) Ketua Umum ILUNI UI periode 2025–2028 pada 23–24 Agustus 2025 secara elektronik (e-vote)
Ivan meyakini setiap alumni UI layak mendapatkan dukungan yang nyata agar bisa melangkah lebih jauh.
Apabila aset UI dikelola secara produktif akan dapat membantu subsidi bagi Uang Kuliah Tunggal atau UKT bagi mahasiswa.
DERETAN kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh oknum dokter di berbagai wilayah telah memicu kemarahan publik karena tercela dan mencoreng profesi kedokteran.
DUNIA kedokteran regeneratif berkembang sangat pesat. Hal terutama dalam inovasi terapi sel punca dan teknologi kedokteran masa depan.
Proktologi adalah cabang spesialisasi kedokteran bedah yang menangani penyakit area anorektal, seperti wasir (hemoroid), fistula ani, fisura ani, striktur, abses, hingga prolaps rektum.
KEMENTERIAN Agama terus memperkuat kajian terkait integrasi Islam dan sains, terutama dalam konteks kedokteran dan kesehatan masyarakat.
KESEHATAN masyarakat merupakan salah satu pilar ketahanan negara.
Deby Vinski menekankan pentingnya teknologi ini sebagai masa depan dunia kedokteran.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved