Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Epidemiolog: Fasilitas Kesehatan Nasional Akan Kolaps dalam 2 Minggu

Atalya Puspa
17/6/2021 16:11
Epidemiolog: Fasilitas Kesehatan Nasional Akan Kolaps dalam 2 Minggu
Petugas kesehatan memakai Alat Pelindung Diri memeriksa tempat tidur pasien covid-19 di RSUD Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (16/6/2021)(ANTARA/ARIF FIRMANSYAH)

Dengan terus melonjaknya kasus covid-19 di Indonesia, fasilitas kesehatan nasional diprediksi akan kolaps dalam waktu 2 minggu hingga 1 bulan ke depan. Hal itu disampaikan oleh Kepala Bidang Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia Masdalina Pane.

"Jika tidak ada pengendalian yang tepat dan cepat, saya bisa katakan 2 minggu sampai 1 bulan lagi (fasilitas kesehatan) kita sudah akan kolaps," kata Masdalina dalam acara bertajuk Langkah Pengendalian Kasus Pascalebaran yang disiarkan di YouTube BNPB, Kamis (17/6).

Ia menyatakan, dengan kondisi saat ini, solusi menambah tempat tidur di rumah sakit saja tidak cukup. Pasalnya, ke depan akan ada titik di mana rumah sakit tidak akan lagi mampu mengatasi lonjakan pasien yang membludak.

Baca juga: Lestari Moerdijat: Harus Konsisten Disiplin Prokes

Untuk itu, langkah cepat dan tepat yang harus dilakukan saat ini yakni mengendalikan pandemi dari sisi hulu, dengan memastikan bahwa masyrakat terus menerapkan protokol kesehatan. Selain itu, pelacakan kontak erat juga harus terus diperkuat.

"3T harus dilaksanakan dengan masif dan dikawal selalu. Kita harus mencari kasus sebanyak-banyaknya agar ditemukan dalam kondisi ringan dan dan tanpa gejala supaya upaya intervensi lebih efektif," beber Masdalina.

"Dibandingkan kasusnya ditemukan sedikit jumlahnya, tapi sudah dalam kondisi kritis, itu sudah sangat terlambat," imbuhnya.

Sejalan dengan itu, ia menilai pemerintah juga harus menggenjot agar program vaksinasi nasional bisa berjalan sesuai target yang telah ditetapkan. Selain itu, komunikasi risiko yang diberikan kepada masyarakat harus dilakukan secara konsisten agar masyarakat paham apa yang harus mereka lakukan.

"Hanya dengan itu kasus-kasus tersebut bisa dikendalikan. Memang tidak pernah ada pengendalian pandemi yang bisa terjadi dalam waktu singkat. Dia harus melalui proses yang terkadang panjang menyakitkan," pungkasnya. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : HUMANIORA
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik