Headline
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
ORANG dengan riwayat hipertensi, seperti halnya legenda bulu tangkis nasional Markis Kido, bisa aman melakukan olahraga asalkan kondisinya terkontrol atau stabil normal dengan obat. Hal itu dikatakan dokter spesialis jantung dan pembuluh dari dari Universitas Padjadjaran, Vito A Damay.
"Untuk hipertensi yang terkontrol sebenarnya tidak apa apa. Artinya terkontrol itu stabil normal dengan obat," ujar dia melalui pesan elektronik, dikutip Kamis (17/6).
Hanya saja, terkadang penyandang hipertensi tidak sadar penyakitnya sudah menyebabkan komplikasi seperti penebalan jantung atau pembengkakan jantung.
Baca juga: Ketahui Risiko Kesehatan Duduk Lebih Dari 40 Menit
Untuk itu, Vito, yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), mengingatkan pentingnya pemeriksaan di
organ target komplikasi hipertensi seperti Elektrokardiogram (EKG), foto x-ray atau echo, laboratorium fungsi ginjal, kolesterol, gula darah, dan pemeriksaan saraf mata.
Selain itu, orang dengan hipertensi juga perlu menjaga detak jantung maksimal agar tahu olahraga yang dilakukan memenuhi tujuan atau tidak terutama untuk meningkatkan kesehatan jantung.
Cara menghitungnya yakni 220 dikurangi usia lalu dikali 60-70%, untuk mendapatkan kisaran target detak jantung intensitas sedang.
Menurut Vito, olahraga yang baik untuk kesehatan jantung adalah 60-70% dari detak jantung maksimal menurut usia. Amannya paling tinggi 85%.
"Lain halnya kalau Anda adalah seorang atlet atau ingin mencapai prestasi tertentu. Namun, hal itu juga perlu latihan bertahap dan di bawah pengawasan profesional," tutur dia.
Lebih lanjut, mengenai olahraga ekstrem yang berat dan jangka panjang berpotensi menyebabkan kerusakan otot jantung masih dalam penelitian.
Sejauh ini, studi menemukan kerusakan otot jantung dari MRI jantung terjadi pada sebagian kecil orang yang melakukan olahraga ekstrem berat
jangka panjang.
Walau begitu, sebagian besar orang tidak melakukan olahraga seperti ini dan batasan olahraga ekstrem berat jangka panjang itu sangat sulit dicapai kebanyakan orang.
Vito berpesan, apakah Anda atlet, pegiat olahraga, atau bukan keduanya, sebaiknya bijak dalam menentukan intensitas olahraga Anda. (Ant/OL-1)
Penelitian terbaru mengungkap konsumsi garam berlebihan memicu peradangan otak yang meningkatkan risiko hipertensi.
Kenali makanan sehat untuk penderita hipertensi yang bantu turunkan tekanan darah dan jaga kesehatan jantung Anda.
Tomat diyakini bermanfaat untuk tekanan darah tinggi atau hipertensi. Kandungan tomat, yakni likopen, dikenal memiliki sifat antioksidan dan antiinflamasi.
Penelitian menunjukkan konsumsi jus tomat murni selama tiga hari dapat menurunkan tekanan darah secara signifikan pada pasien hipertensi.
Kolesterol tinggi sering kali menjadi pemicu berbagai penyakit serius, seperti hipertensi dan penyakit jantung.
Keadaan ini ditandai dengan peningkatan tekanan darah selama kehamilan, yang memerlukan pengawasan ketat. Penanganan yang baik dapat menghindari masalah serius
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved